18: Tidak akan, Nadia

433 83 7
                                    

Nadia berlari menuruni belasan tangga dari lantai dua ke bawah. Senyumnya lebar dan matanya berbinar sambil bersenandung lagu kesukaannya.

"Selamat pagi!"

Keenan bersama Juan yang masih menyiapkan sarapan kompak menoleh lalu tersenyum pada Nadia.

"Selamat pagi, jiahhhh udah 17 tahun nihh," ujar Juan.

Nadia semakin melebarkan senyumnya mendengar ucapan dari Juan. Begitupun Keenan yang turut tersenyum.

"Selamat ulang tahun, yang paling cantik serumah ini," tambah Keenan.

"Mas yang lain mana?"

Dagu Keenan sedikit meninggi bebarengan dengan kedua alisnya, menunjuk pada adik-adiknya yang sudah berdiri di belakang Nadia.

"HAPPY BIRTHDAY NADIA."

Semua kakak Nadia kecuali Keenan dan Juan berjalan dengan dipimpin Dean yang memegang satu kue berukuran sedang.

Nadia terkejut melihatnya. "Kok ... Ganti jadi coklat?"

Keenan lalu menyusul dan mengusap pucuk kepala Nadia. "Mas kemarin dapet protes dari si kembar, katanya bosen makan matcha mulu tiap tahun."

Nadia lalu menatap kue bertuliskan ucapan selamat ulang tahun dan namanya itu. "Makasih."

Satu kata. Hanya ucapan terima kasih tapi berhasil menciptakan senyum di wajah anggota rumah itu.

"Ayo tiup dulu ini keburu lilinnya leleh di kue," titah Dean.

Nadia memejamkan kedua matanya dan merapalkan harapan-harapan yang ingin terkabul ketika usianya sudah resmi bertambah.

Ditiupnya dua lilin dengan bentuk angka satu dan tujuh itu hingga padam.

"Yeayyy!"

Dean meletakkan kue di meja dapur lalu merentangkan kedua tangannya lebar-lebar membuat Nadia segera berlari kencang, menabrakkan diri pada Dean dan memeluknya erat.

Sisi lembut Dean yang tak pernah diperlihatkan pada siapapun kecuali anggota keluarganya.

Dasa menarik Keenan lalu segera berteriak, "TELETUBBIES?"

Juan, Nadia, Leo, Yuan, Hendrik, Lucas, Nanang, Dean bahkan Keenan pun turut berteriak, "BERPELUKAN."

Sepuluh saudara itu kini tengah sarapan bersama, terlihat biasa namun sebenarnya jarang sekali terjadi.

Setiap pagi Keenan sesekali ikut sarapan bersama adik-adiknya, jika ada hal genting di rumah sakit mau tak mau ia harus sarapan di rumah sakit.

"Hari ini Juan masakin ayam kecap," kata Keenan dengan bangga.

Fyi, ayam kecap adalah menu kesukaan penghuni rumah itu. Terutama di bagian paha yang selalu menjadi rebutan.

"Mas Juan enak banget masakannya, kapan-kapan Nad juga mau belajar masak sama Mas Juan deh."

Juan lagi-lagi tersenyum. Belum genap pukul delapan pagi, tapi ia sudah panen pujian.

"Oh iya, kalian udah ngosongin semua janji dan jadwal buat hari ini sama besok 'kan?" tanya Keenan.

Adik-adiknya menjawab dengan anggukan kepala dan beberapa ada yang menjawab, "Udah."

Meja makan terasa ramai, membuat Nadia senang bukan kepalang. Rasanya seperti makan bersama Ayah dan Bunda meskipun selama 17 tahun hidup ia tidak pernah merasakan sentuhan keduanya.

"Sesuai yang Mas Keenan bilang beberapa hari yang lalu, kalau di hari ulang tahun Nadia bakal ada beberapa tempat yang harus kita kunjungi."

"Jadi, habis sarapan ini kalian langsung siap-siap ya? Bawa barang-barang seperlunya aja, oke?" tambah Dasa.

"Mas, I'm sorry. But, kita ini mau ke mana?" tanya Lucas.

Keenan tersenyum. "Tujuan pertama kita ke makam Ayah sama Bunda."

Nanang turut berdiri setelah mendapat kode dari Keenan.

"Habis itu, kita pulang dan bahas tentang sesuatu yang udah seharusnya Nadia tau. Terus sorenya, kita bakal berkunjung ke Malang, tepatnya ke rumah ibunya Mas Dasa."

Nadia membelalakkan matanya. Ia memang sempat menduga bahwa Dasa sama seperti Lucas, bukan kakak kandungnya. Tapi tetap saja ia terkejut mengetahui dugaannya ternyata tak salah.

"Mas Dasa???"

Dasa tersenyum serta mencubit pelan kedua pipi gembul Nadia. "Nadia siapin hati dan pikirannya ya? Dua hari ini bakal jadi hari yang panjang."

Tanpa berbicara apapun, Nadia segera memeluk Dasa.

"Asal Mas Dasa gak pergi setelah ini."

Dasa menggelengkan kepalanya sambil menyisir rambut halus milik Nadia. "Nggak akan, Mas gak akal ninggalin Nadia."

☆☆☆

GUYSSSSS AKU MASIH TREMOR BANGET LIAT MAS LEO, MAS JUAN, SAMA NADIA SEDEKET INI 😭😭😭😭

GUYSSSSS AKU MASIH TREMOR BANGET LIAT MAS LEO, MAS JUAN, SAMA NADIA SEDEKET INI 😭😭😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DITAMBAH INI NADIA ISENG BANGET NYENGGOL-NYENGGOL MAS KEENAN HSUBDJEJSUSSB 😭😭😭😭

DADAHHHH AKU SENENG BANGET KENYANG MOMENT MEREKA, BISMILLAH NEXT DAPET NADIA SAMA MAS-MAS YANG LAIN JUGA 😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DADAHHHH AKU SENENG BANGET KENYANG MOMENT MEREKA, BISMILLAH NEXT DAPET NADIA SAMA MAS-MAS YANG LAIN JUGA 😍

Nadia The Explorer [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang