Seanne yang sedang membuat beberapa sketsa design menghentikan kegiataan nya karena jam sudah menunjukan pukul dua sore. Hari ini ia ada janji bertemu dengan salah seorang client yang sudah menjadi langganan. Seanne merapihkan penampilannya dan berjalan menuju ruang utama butik nya. Sebuah pesan masuk dari seseorang yang Seanne tunggu hari ini, yang mengatakan bahwa sebentar lagi ia akan sampai.
"Sarah tolong siapin baju nya ya." Ucap Seanne yang diangguki oleh Sarah yang langsung merapihkan dress pesanan tersebut, dan selang beberapa menit tamu yang ditunggu pun datang.
Seorang wanita masuk ke butik. Sama seperti hari hari ketika wanita datang kemari, selalu cantik dan menawan, seperti hari ini ia memakai casual dress bermotif bunga menambah kesan penampilan nya yang elegant dan cantik benar-benar sangat cocok untuknya.
"Hai Seanne apa kabar?" sapa tante Nathlie.
"Hai Tante. Baik." Keduanya bersalaman dengan akrab.
Nathlie Kaizar, seorang istri dari salah satu pengusaha tersukses di Indonesia. Yang Seanne kagumi dari sosok Tante Nathlie ia merupakan sosok perempuan yang baik hati,selama mengerjakan baju baju yang ia pesan jika ada yang dirasa kurang suka, tante Nathlie selalu menampaikan nya dengan kata kata yang baik.
"Gimana baju nya sudah selesai?"
"Sudah tante, aku anterin ya, masih di pajang takutnya tante ada yang kurang suka." Keduanya berjalan menuju sebuah manekin yang dibalut sebuah dress berwarna coklat.
"Ini tante dress nya." Tante Nathlie mendekat ke arah dress nya dan memeriksa nya dengan seksama, melihat setiap detail dari dress nya. Sangat terlihat jelas di wajah Seanne bahwa ia sedang takut barangkali Tante Nathlie tidak suka dengan dress buatan nya ini. Selesai memeriksa dress nya tante Nathlie langsung menghampiri Seanne dengan wajah tersenyum.
"Bagus. Sangat bagus ." Seketika segala ketakutan Seanne menghilang setelah mendengar bahwa Tante Nathlie menyukai hasil buatan nya.
"Tante suka sekali dengan dress yang kamu buat. Terimakasih ya Seanne." Bagaimana cara Tante Nathlie berbicara, dari tutur kata yang manis dan sopan sampai kelembutan dari setiap tindakan nya membuat Seanne teringat dengan bunda nya. Tapi buru-buru Seanne menepis pikiran itu.
"Aku yang harus nya berterimakasih sama tante, karna jadi langganan di butik aku."
"Sama sama cantik. Oh ya pas kesini tante beliin ini." Tante Nathlie memberikan sebuah paperbag berisikan cake.
"Terimakasih tante, tuh kan aku jadi ngerepotin, sebentar ya aku siapin ini. Tante mau minum apa?"
"Seperti biasa saja."
"Chamomile tea?" Ucap Seanne dan diangguki oleh tante Nathlie.
Kedua nya sedang duduk menikmati kopi untuk Seanne dan the untuk Tante Nathlie ada juga beberapa cakes yang di bawa oleh tante Nathlie tadi. Seanne sedikit terkejut karena Tante Nathlie mengusap rambut Seanne. "Dari dulu, tante ingin sekali punya anak perempuan. Eh dapetnya anak laki-laki, langsung dua lagi" Tante Nathlie merapihkan beberapa anak rambut Seanne. Senyum tante Nathlie membuat Seanne teringat dengan seseorang, tapi ia lupa siapa.
Jujur dalam situasi ini Seanne tidak tau harus merespon seperti apa. "Pasti anak tante seneng ya punya ibu kaya tante." entah dari mana kata kata itu terlontar dari Seanne.
"Boleh tante peluk kamu?" tanya tante Nathlie tiba-tiba. walaupun terkejut Seanne mengangguki. Tante Nathlie memeluk Seanne dan Seanne membalas pelukan nya. Rasanya sudah lama tidak merasakan perasaan seperi ini. Aneh rasanya Seanne merasakan seprti sedang dipeluk oleh bundanya.
"Kamu boleh anggap tante sebagai bunda kamu." Ucap tante Seanne yang kembali membuat Seanne terkejut.
"T-tapi tan-"
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. PERFECTLY FINE
Fanfic𝐈𝐭 𝐭𝐚𝐤𝐞𝐬 𝐞𝐯𝐞𝐫𝐲𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠 𝐢𝐧 𝐦𝐞 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐭𝐨 𝐠𝐞𝐭 𝐮𝐩 𝐞𝐚𝐜𝐡 𝐝𝐚𝐲. 𝐁𝐮𝐭 𝐢𝐭'𝐬 𝐰𝐨𝐧𝐝𝐞𝐫𝐟𝐮𝐥 𝐭𝐨 𝐬𝐞𝐞 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐲𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐨𝐤𝐚𝐲. 𝐇𝐞𝐥𝐥𝐨 "𝐌𝐫. 𝐏𝐞𝐫𝐟𝐞𝐜𝐭𝐥𝐲 𝐅𝐢𝐧𝐞" 𝐇𝐨𝐰'𝐬 𝐲𝐨𝐮𝐫 𝐡𝐞𝐚𝐫𝐭 𝐚�...