ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 22 : ɴᴏᴛ ᴛᴏᴅᴀʏ

800 108 3
                                    

Jeano memarkirkan mobilnya di halaman butik Seanne. Setelah pulang dari meeting ia langsung bergegas mendatangi butik Seanne untuk makan siang Bersama.

"Hai Je, macet ga?" sapa Seanne setelah Jeano masuk.

"Engga ko mangkanya ni aku cepet banget nyampe."

Jawab Jeano sambil keduanya berjalan menuju ruangan Seanne.

"Tangan kamu gimana by?" Jeano menggambil tangan Seanne yang masih dibungkus rapih oleh perban.

"Gapapa ko ini luka nya juga kecil, bentar lagi juga sembuh."

Jeano hanya mengangguk mengiyakan, padahal ia tau mana ada luka kecil tapi diperban sampai pergelangan tangan.

"Kamu duduk dulu yaa, aku mau rapihin design dikit lagi. Gapapa?" tanya Seanne

"Gapapa El aku tungguin, santai aja."

Selagi Seanne berkutat dengan pekerjaan nya, Jeano pun ikut sibuk mengamati Seanne. Bagi Jeano pemandangan ini lumayan jarang ia lihat, dan akan menjadi pemandangan yang ia sukai.

Bagaimana wajah serius dari Seanne yang bisa terlihat sangat cantik. Hidung mancung mata berbinar dan bibir yang pas semakin melengkapi Seorang Seanne.

"El besok kamu ada meeting gaa?"

"Ada Je. Kenapa?"

"Jam? Pagi? Siang? Sore?" tanya Jeano cepat.

"Bentar ya." Seanne mengecek ponselnya untuk melihat jadwal besok.

"Pagi sih jam 10, kenapa?"

"Abis itu kemana lagi?"

"Gaada, besok meeting tuh buat acara kamu hari sabtu. Buat follow up ada apa aja barang yang ditambahin sama roundown buat ngedekor pas hari jumat. Kenapa sih? Dari tadi aku nanya ga dijawab."

Bukan nya menjawab pertanyaan Seanne, Jeanno malah berkutat dengan ponselnya.

"Je?" tanya Seanne lagi.

"Sebentar By."

Seanne hanya menggeleng melihat Jeano yang menurutnya tidak jelas. Lalu membereskan kertas kertas dan pensil yang tadi ia pakai. Setelah rapih ia ikut bergabung di duduk di sofa tepat di sebelah Jeano lalu mengintip ponel pria itu.

"Ngapain sih? Serius banget?"

Jeano menyodorkan ponselnya dan memperlihatkan pada Seanne.

"Besok kita dinner ya, udah aku reserve."

"Dinner dalam rangka apa nih?"

"Yaaa masa aku mau ngajak pacar aku dinner harus ada alesan nya"

"Ahaha iyaiya. Besok dandan yang cantik deh aku."

"Kamu gimana aja cantik ko." Ucap Jeano.

"Emang, dari dulu juga aku udah cantik." balas Seanne cepat sambil mengibaskan rambutnya membuat keduanya tertawa.

Jeano kira Seanne akan tersipu malu malu. Tapi ia sadar bahwa yang di depan nya saat ini adalah Seanne Aerielle yang tidak akan mempan jika ia beri gombalan receh seperti tadi.

Setelahnya mereka makan siang. Hanya makanan sederhana yang mereka pesan lewat aplikasi online. Mereka selalu berusaha mencari waktu untuk sekedar makan bersama seperti ini walaupun tidak lama tapi inilah quality time bagi merka.

Tidak terasa Waktu sudah menunjukan pukul tiga sore. Dimana harusnya bagi karyawan kantor sudah melewati batas Waktu istirahat makan siang.

"Je udah jam berapa ini, kamu ga balik ke kantor?"

MR. PERFECTLY FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang