ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 23 : ʀᴀꜱᴘʙᴇʀʀɪᴇꜱ & ᴀᴍᴇʀɪᴄᴀɴᴏ

670 96 10
                                    

Hari ini Seanne sedang meeting untuk acara DreamCultureTechnology yang akan berlangsung besok lusa. Semua hal yang dibutuhkan sudah lengkap tinggal proses pemasangan besok pagi. Setelah selesai rapat Seanne berniat akan langsung kembali ke butiknya tapi ia menyempatkan ke sebuah toko pastry yang tidak jauh dari café tempat ia rapat.

"Halo selamat siang, mau pesan apa kak?" Sapa kasir sekaligus pramusaji.

"Hm aku mau Canelè set nya satu, Kougin set nya satu. Nutella almond cinnamon satu. Pecan Caramel Cheesecake. Berry rosse Croissant satu sama original cinnamonroll satu. Ice latte nya satu no sugar."

"Okey aku ulangin ya kak pesanan nya. Canelè set nya satu, Kougin set nya satu. Nutella almond cinnamon satu. Pecan Caramel Cheesecake. Berry rosse Croissant satu sama original cinnamonroll satu. Ice latte nya satu no sugar. Di take away semua."

Ketika ia sedang memesan beberapa cake untuknya dan pada staff di butik ia teringat sesuatu lalu megeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada seseorang.

"Oh iya sama mix pastry set nya satu. Sama Ice americano extra shot ya. Yang ini paperbag nya tolong dipisah ya."

"Baik kak."

Setelah sekitar dua puluh menit Seanne mengendarai mobilnya ia sampai di Wriston Hoapital. Yap hari ini Seanne berencana menemui Zayden. Sejak kejadian dirumah nya waktu itu ia sama sekali belum bertemu dengan Zayden. Hari ini iya ingin sedikit mengetahui bagaimana kabar pria itu. Seanne memasuki lift dan menekan tombol 8 dimana ruangan Zayden berada.

"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?"  sapa suster yang berjaga di meja depan.

"Saya mau bertemu dokter Zayden. Apa dia ada diruangan?"

"Sebelumnya sudah membuat janji untuk konsultasi?"

"Oh saya teman nya dokter Zayden. Bukan mau konsultasi."

"Baik tunngu sebentar ya, dengan Ibu..?"

"Saya Seanne."

"Baik Bu Seanne saya infokan ke dokter Zay-."

"Sea?"

Seanne menoleh ketika ia mendengar suara dari pria yang ia ingin temui.

"Lo ko disini?" Zayden muncul dengan scrubs biru dongker khas seorang dokter.

"Oh Zay, ini." Seanne mengangkat tangan kiri yang sedang memegang paperbag berisi makanan yang ia beli tadi.

"Sus dia temen saya." Ucap Zayden pada suster tadi.

"Baik dok, silahkan."

"Ayo Sea." Zayden mengajak Seanne untuk masuk ke ruangan nya.

"Duduk Sea. Wah ada apa ni tumben lo dateng kesini."

"Gue tadi udah chat lo ya, ga dibales." protes Seanne.

"Ohh ini. Gue tadi abis ada oprasi jadi handphone nya gue tinggal disini." Zayden mengambil ponselnya yang ia tinggal kan di meja kerja nya.

"Iyaa  ini gue bawain lo ini" Seanne mengeluarkan sebuah kotak yang berisi pastry yang ia beli dan dua cup kopi.

"Waaaahh apa ni." Zayden berbinar melihat pemberian Seanne.

"Pas banget ya gue dateng bawa beginian." Seanne sedikit tertawa.

"Ice Americano extra shot tapi cuma gue kasih tiga aja. Ggbagus Zay kalo banyak banyak espreso"

"THANK YOU SEA." Zayden mengambil kopi dan langsung meminumnya.

"Aaaahh gila seger banget ni gue langsung."

MR. PERFECTLY FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang