ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 3 : ᴄʜᴇᴀᴛᴇʀ

2.4K 389 22
                                    

"Jiel ayo sarapan dulu." Seanne memanggil Jiel yang sedang asik menonton televisi. Seanne teringat bahwa adiknya sedang keseleo jadi ia berjalan kearah ruang tv untuk membantu Jiel berdiri.

"Mau sarapan disini aja?" tanya Seanne.

"Gausah kak di meja makan aja, aku bisa kok." Jiel yang tanpa disangka meloncat dengan satu kaki ke arah mena makan.

"Ck Jiel hati hati ah serem kalo jatoh lagi." protes Seanne.

Keduanya duduk berhadapan di meja makan. Pagi ini Seanne membuat nasi goreng ala Seanne. Kenapa ala Seanne karena nasi goreng ini tidak pakai kecap. Hanya mengunakan bawang merah, telur dan mix vegetables seperti kacang polong wortel buncis dan jagung. Salah satu makanan favorite Jiel.

"Kakak tadi udah chat Miss Valen buat izin kamu hari ini ga sekolah. Kamu hati-hati dirumah. Jangan banyak jalan diem aja udah di kamar. Tapi jangan kebanyakan main PS juga. Atau kakak gausah ke butik ya? Jagain kamu aja dirumah?"

"Kak aku cuman keseleo bukan sakit parah, kakak kerja aja ya, i'm okay kok."

"Yaudah tapi nanti pas makan siang kakak pulang kerumah, kamu mau kakak bawain apa?"

"Gausah kak aku mah gampang, kakak kerja aja gapapa." Ucap Jiel, ia tidak ingin merepotkan kakaknya.

"Gampang gimana? Jalan aja gabisa. Udah gausah nolak nanti kakak pulang ya. Chat aja mau dibawain apa." Ucap Seanne final. Jika sudah begini Jiel pun tak bisa apa apa selain menurut dengan kakak nya.

Setelah selesai sarapan dan mengurus segala keperluan Jiel. Seanne langsung berangkat menuju butiknya. Pagi ini Seanne yang sedang melakukan quality control untuk kain kain yang masuk ke butiknya. Terutama kain yang akan digunakan untuk membuat setelan jas untuk Hardan. Memastikan semuanya dalam keadaan baik Seanne lalu kembali ke ruangan nya untuk mengecek progress project yang sedang dijalankan oleh Event Organizer nya. Setelah berkutat dengan berkas berkas EO Seanne menelfon Sarah untuk datang ke ruangannya.

"Masuk" Ucap Seanne ketika mendengar suara ketukan pintu.

"Ini mba semua list meeting untuk minggu ini. Dan untuk baju pesanan Mrs. Nathlie udah selesai. Sudah aku hubungin juga kalo udah bisa diambil. Kalau untuk baju Hardan pengerjaan nya juga udah bisa dimulai, semua bahan juga udah ada di studio jadi mba Seanne tinggal jahit aja." Selanjutnya Sarah masih menjelaskan tentang beberapa pesanan dan jadwal meeting.

"Mba yakin bisa ngerjain semuanya ini? Belom lagi soal project di EO." Tanya Sarah khawatir karena ia tau banyaknya pekerjaan yang harus Seanne lakukan.

"Gapapa kok mba masih bisa. Oh ya nanti siang aku pulang dulu Jiel lagi sakit jadi aku anter dia makanan nanti balik lagi ke butik."

"Hah? Sakit apa mbak?"

"Kemarin jatoh dari tangga terus keseleo kakin nya."

"Yaampun dede gemes kasian. Nanti aku nitip cake ya Mba buat Jiel." Sarah memang juga mengenal Jiel karna memang Jiel sering datang ke butik dan Sarah juga sudah lama bekerja dengan Seanne.

"Iya boleh boleh." Ucap Seanne dengan sedikit tertawa.

Sarah merasa sangat takjub dengan Seanne, Bagaimana ia bisa meng-handel semuanya mulai dari urusan butik dan soal event organizernya, ditambah Seanne juga harus mengurus adiknya. Jika itu Sarah ia tidak akan mungkin dapat mengendalikan semuanya. "Pokoknya jaga kesehatan ya Mba, Jangan sampe sakit. Ini aku bawain ini. Diminum ya, aku lanjut lagi cek kain yang baru dateng." Sarah meletakkan satu botol vitamin c.

"Thanks Sar." Seanne tersenyum dengan perhatian Sarah. Seanne sangat beruntung bisa mendapatkan Sarah sebagai asistennya, selain baik Sarah juga mempunyai bakat yang bagus dalam dunia fashion. Ketika sedang meminum vitamin yang diberikan Sarah, suara notifikasi ponsel mencuri atensi Seanne, ia membuka pesan yang berasal dari Caca.

MR. PERFECTLY FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang