ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 11 : ᴄᴀɴ ᴡᴇ ᴛᴀʟᴋ ᴀʙᴏᴜᴛ ᴜꜱ..?

1.8K 298 24
                                    

Sampai di lantai tujuhbelas dimana ruangan Jean berada. Seanne langsung disambut oleh sekertaris Jean.

"Selamat siang Bu Seanne. Pak Jean sedang ada meeting dulu, tadi sudah diinfokan untuk ibu tunggu saja di ruangan nya. Silahkan." Sekertaris tersebut mempersilahkan Seanne untuk masuk dan duduk di sofa ruangan Jean.

"Ditunggu sebentar ya bu. Mau saya bawakan minuman?"

"Makasih, tapi ngga usah saya ga papa kok."

"Baik, kalau butuh sesuatu saya ada di depan ya Bu Seanne. Permisi."

Setelah sekertaris Jean keluar dari ruangan Seanne memeperhatikan sekeliling isi ruangan Jean. Ruangan yang di dominasi oleh warna coklat dan hitam ini memang terlihat besar jika untuk ukuran satu orang. Tapi tentu saja ini kan Dream Culture Technology masa ruangan direkturnya biasa saja..?

Pandangan Seanne tertuju pada sebuah nampan yang berisi sepiring makanan yang ada di meja kerja Jean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pandangan Seanne tertuju pada sebuah nampan yang berisi sepiring makanan yang ada di meja kerja Jean. Makanan itu masih tersusun rapi, seperti belum tersentuh. Seanne kembali teringat perkataan Zayden tadi. "kadang kalo lagi ngurusin kerjaan tuh dia suka skip makan. Padahal dia punya asam lambung."

Suara pintu terbuka mengalihkan pandangan Seanne, di balik pintu itu Jean dengan setelan jas berwarna hitam masuk ke ruangan nya.

"Sorry, nunggu lama ya?" ucap Jean dan Seanne hanya menggeleng. "Mau langsung meeting?" tanya Jean.

"Boleh."

Jayden membuka jasnya dan hanya menyisakan kemeja putihnya yang ia gulung sampai siku lalu duduk di sofa yang tidak jauh dari Seanne. Seanne lumayan takjub dengan otot-otot lengan Jean yang terlihat begitu pas untuk Jean.

"Lo ga makan dulu? Gapapa gue tungguin kok." Seanne melirik lagi ke arah makanan yang ada di meja Jean.

"Ga usah, belom laper juga. Jadi gimana progress buat acara nanti?"

Seanne membuka ipad nya dan menjelaskan pada Jean bahwa untuk segala keperluan dari mulai dekor dan catering semua sudah siap, tinggal pada hari H nya saja. Dan Seanne pun menunjukkan design yang ia buat untuk dekorasi acara. Ketika Seanne sedang menjelaskan tentang acaranya Jean tidak bisa fokus karena ia merasa perutnya mendadak sangat sakit.

"Gimana ada yang kurang?"

"H-hm over all sih semuanya udah oke, cuma gue pengen minta ini untuk pita-pita yang ada di meja dan di dekornya kan warna silver gue mau ganti ke rose gold aja ya, dan glittery gitu bahan kain nya, kalo yang dipake sekarang kan bahan bludru gitu. Jadi biar lebih masuk aja sama warna putihnya" Ucap Jean sambil berusaha menahan rasa sakitnya.

Selagi Jean menjelaskan, Seanne mencatat apa yang harus ia ganti. Dalam hati Seanne berpikir pria ini memang sangat-sangat detail sampai bahan kain untuk pita dekorasi pun harus sesuai dengan yang Jean mau. Tapi satu hal yang dari tadi menggangu Seanne, pria itu terlihat tidak nyaman entah karena dirinya atau karena hal lain. Tapi memang jika Seanne perhatikan wajah Jean pun sedikit pucat hari ini.

MR. PERFECTLY FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang