ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 2 : ꜰᴏʀᴇᴍᴏꜱᴛ

4.2K 427 34
                                    

Seanne sedang duduk di ruangannya dengan beberapa design sketsa terlihat berantakan di meja wanita itu. Seanne harus menyelesaikan beberapa design baju untuk musim depan. Suara ketukan pintu tidak mengalihkan perhatian Seanne. "Masuk." Ucap Seanne masih berkutat dengan pekerjaan nya.

"Mba, ini aku mau ngasih berkas untuk acara launcing film." Sarah, asisten Seanne memasuki ruangan sambil membawa sebuah map berisikan berkas-berkas lalu menaruh di meja Seanne.

Seanne mengambil berkas tersebut dan membacanya dengan seksama. "Oh Hardan? Udah launcing film lagi aja dia, perasaan baru bulan lalu kan dia launching film?"

"Bulan lalu itu dia album baru mba, sekarang film nya."

Seanne menangguk-angguk sambil masih membaca berkasnya. Hardan merupakan seorang artis terkenal dan juga orang yang sudah sering menggunakan jasa Seanne untuk menjadi stylist nya dalam berbagai acara.

"Oke nanti abis ini aku bikinin konsepnya ya. Kamu kalo udah selesai boleh pulang aja kok, gausah nungguin. Nanti butik aku yang tutup aja."

"Oke mba, Aku pulang ya. Jangan lembur loh besok jadwal padet."

"Iya bawel udah gih, balik balik udah ada yang nungguin tuh." Sarah tersenyum malu karena Seanne tau bahwa kekasih Sarah sudah menunggu, setelah itu Sarah pamit dari ruangan Seanne.

Setelah kepulangan Sarah, Seanne masih lanjut dengan pekerjaannya. Tanpa disadari jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Seanne mengecek ponselnya dan ternyata ponselnya mati, mungkin ia lupa untuk mencharge ponselnya. Setelah mengisi daya ponselnya Seanne menuju pantry untuk membuat segelas kopi. Tepat setelah membuat kopi telepone butik berbunyi. Seanne tampak bingung karena sudah jam segini jarang ada yang menelpon ke telpon butik.

"Halo deng-"

"Yaampun Seanne! Kemana aja sih dari tadi aku hubungin handphone kamu ga aktif" belum sempat menjawab ucapan Seanne sudah dipotong oleh orang disebrang telfon.

"Ah iya sorry Li handphone aku low tadi lupa ngecas, tapi sekarang lagi di cas kok ini aku abis bikin kopi nanti aku nyalain."

"Aku kira kamu kenapa, khawatir. Aku jemput ya udah malem, bentar lagi aku sampe butik kamu siap-siap. Gaada lembur lembur."

"Gaada alesan buat nolak kan?" Seanne terkekeh. "Kalo udah sampe kabarin ya, aku siap siap. Safe drive Li!" Seanne memutus panggilannya. Wanita itu tersenyum mendengar perkataan Lion tadi, Seane suka jika Lion sedang memperhatikannya seperti ini.

Setelah menutup panggilan dari Lion, Seanne kembali keruangannya membereskan beberapa berkas yang ia akan bawa pulang. Suara notifikasi dari ponselnya berbunyi berisi belasan pesan dari Lion dan pesan terakhir mengatakan jika pria itu sudah sampai didepan butiknya. Selain pesan dari Lion ada juga pesan dari adiknya, sambil berjalan keluar butik Seanne membalas pesan dari adiknya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MR. PERFECTLY FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang