Kini acara perusahaan Jean tinggal satu minggu lagi, segala persiapan sudah selesai tinggal tahap mendekor ballroom nya saja. Seanne sedang duduk di ruangan nya sambil mengecek mengenai kelengkapan untuk acara tersebut. Setelah kejadian itu keduanya masih bertemu dan berusaha tidak terjadi apa-apa diantara keduanya. Jika bukan mengenai pekerjaan mereka bahkan tidak berbicara pada satu sama lain.
"Mba permisi, ada tante Nathlie."
"Ooh? Iya sebentar mba rapih-rapih dulu." Seanne merapihkan blouse biru langit dan celana putih yang ia pakai lalu menghampiri tante Nathlie yang sudah duduk di ruang tengah butiknya.
"Hai tante." Sapa Seanne.
"Hai juga sayang. Lagi sibuk ya?"
"Ngga kok tan, sekarang Udah cukup luang karna untuk acara Jean semua sudah lengkap tinggal di dekor aja nanti, dan kalau untuk baju-"
"Sudah-sudah tante kesini bukan untuk menanyakan itu kok, tante percaya kamu sama Jean pasti buat acara nya bagus banget. Kamu Udah makan?"
"Sudah tante, Seanne udah makan."
"Yah padahal tante mau ajak makan siang, gapapa deh kita makan cake aja gimana? tapi tante ke toilet dulu ya sebentar." Tante Nathlie buru-buru berdiri sampai tidak sadar tasnya terjatuh.
"Tan-" Seanne yang melihat tante Nathlie yang sudah hilang di balik tembok mengambil tas nya lalu membereskan beberapa barang yang terjatuh. Dari mulai lipstick, tissue sampai sebuah foto yang mencuri atensi Seanne.
Foto tersebut menampilkan dua orang wanita berlatar belakang Menara Eiffel, keduanya tampak tersenyum akrab ke kamera, tidak hanya itu selain kedua wanita itu berdiri di berdampingan sambil membawa tiga kereta bayi. Seanne kenal bahkan sangat mengenal siapa yang ada di dalam foto tersebut.
"Seanne?" dengan wajah binggung tante Nathlie menghampiri Seanne. Ia melihat Seanne yang memegang foto yang selama ini selalu ia simpan baik-baik.
"Tante, ini. Kenapa ada foto tante sama mama?"
Tante Nathlie mengambil tangan Seanne dan menggengamnya. "Seanne." Ucap tante Nathlie lirih sambil membawa Seanne kedalam pelukannya beberapa saat lalu melepaskannya.
"Ini kita Se. Ini Tante, ini mama kamu." sambil tante Nathlie menunjuk orang-orang di foto tersebut. "Nah ini, kamu, Jean dan Zayden." Walaupun Seanne sudah menduganya tapi tetap saja ia terkejut.
"Kok, bisa tante kita ada disana?"
"Dulu mama kamu dan tante itu teman dari SMA bahkan sampai punya anak pun kita masih bersahabat. Bahkan kita sampe ke paris bareng bawa kalian. Tapi setelah itu keluarga kamu pindah ke Bandung, awalnya kita masih sering berhubungan tapi waktu itu handphone tante hilang jadi tante kehilangan kontak sama mama mu. Nah waktu kamu kuliah di Paris tante baru tahu kalau kalian kembali lagi ke Jakarta, sebenarnya tante dan mama kamu sering banget ketemu, tapi kamu nya kan lagi kuliah di Paris. Tante senang banget bisa ketemu sama mama kamu lagi, walaupun bukan untuk waktu yang lama."
Keduanya sekarang terdiam mengingat orangnya sama, Sharron Abigail. Sosok ibu yang sangat sempurna bagi Seanne dan sosok sahabat yang terbaik bagi Nathlie.
"Sebenarnya kita itu sudah ada rencana untuk makan malam bersama, tapi takdir malah berkata lain. Kamu tau ga, eh ini tante gapapa ya cerita tentang tante dan mama kamu?"
"Gapapa tante, aku mau dengerin kok." Jujur Seanne malah senang mendengar cerita tentang tante Nathlie dan mama nya. Selama ini ibunya itu memang sering bercerita tentang sahabatnya tapi Seanne sama sekali tidak tau jika yang ibu nya ceritakan itu adalah Tante Nathlie.
"Kita itu udah bikin rencana mau pergi jalan-jalan. Mama mu itu senang banget kalau pergi bareng keluarga. Jadi kita udah berandai-andai mau traveling gitu. Tapi mama kamu malah pergi ketempat yang lebih jauh, bahkan kita belum sempat ngewujutin keinginan kita waktu SMA dulu." tante Nathlie tertawa getir ada rasa sedih terselip dalam tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. PERFECTLY FINE
Fanfiction𝐈𝐭 𝐭𝐚𝐤𝐞𝐬 𝐞𝐯𝐞𝐫𝐲𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠 𝐢𝐧 𝐦𝐞 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐭𝐨 𝐠𝐞𝐭 𝐮𝐩 𝐞𝐚𝐜𝐡 𝐝𝐚𝐲. 𝐁𝐮𝐭 𝐢𝐭'𝐬 𝐰𝐨𝐧𝐝𝐞𝐫𝐟𝐮𝐥 𝐭𝐨 𝐬𝐞𝐞 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐲𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐨𝐤𝐚𝐲. 𝐇𝐞𝐥𝐥𝐨 "𝐌𝐫. 𝐏𝐞𝐫𝐟𝐞𝐜𝐭𝐥𝐲 𝐅𝐢𝐧𝐞" 𝐇𝐨𝐰'𝐬 𝐲𝐨𝐮𝐫 𝐡𝐞𝐚𝐫𝐭 𝐚�...