Part 26 - Moment Of Truth

415 43 10
                                    

Pukul 3 sore.

Yoongi sedang diperjalanan menuju kembali ke kota nya. Seperti kisah cintanya, perjalanan kali ini tidak berjalan mulus. Seolah semesta enggan diajak bekerjasama.

Mulai dari ban mobil yang tiba tiba terkena paku, hingga dirinya yang kesulitan menghubungi mobil derek untuk menarik mobilnya ke bengkel terdekat.

Setelah beberapa jam kesabarannya di uji. Kali ini Yoongi harus lebih bersabar lagi karena Chiara tidak dapat dihubungi.

Jika mengingat kejadian pertengkaran di malam tahun baru itu. Dirinya sungguh merasa kesal pada dirinya mengapa selalu gampang tersulut emosi. Harusnya mereka berdua bisa bicara lebih dewasa.

Berkali kali Yoongi mencoba menghubungi nomer Chiara. Namun nomernya tidak aktif. Tinggal beberapa blok lagi, dia akan sampai di Apartement Chiara.

Sudah tak tahan hatinya untuk segera memeluk kekasih yang ia rindukan. Sebuah kerinduan akibat kesalah pahaman yang membutakan mata hatinya, Yoongi menyesal.

Laki laki berkulit pucat itu semakin mengencangkan pedal gas mobilnya menuju ke apartement Chiara.

.
.
.

Tiit..tiit..tiit..

Yoongi menerobos masuk Apartemen. Dia melihat Kia menangis di kamar Chiara.

" Oppa.. oppaa.. Chiara pergi."

" Chiara pergi?? Kemana?? Tolong jelaskan pelan pelan Kia." Yoongi memeluk Kia, ia berusaha menenangkan hati adiknya meskipun dirinya saat ini juga gundah.

Flashback

Drrt..drrt..

Kia.. aku ingin bertemu...

Sontak Kia kaget melihat sebuah pesan masuk dari Chiara. Setelah satu Minggu dirinya tidak menerima pesan dari sahabatnya itu, akhirnya saat yang ditunggu tunggu tiba. Segera dirinya menghubungi sahabatnya itu.

" Chiara.. kau ingin bertemu aku kapan? Hari ini? Besok?" Kia berkata tanpa basa basi.

" Aku ingin bertemu denganmu nanti malam. Apakah kau bisa menjemputku?"

" Jemput aku jam 10 malam ya?."

" Hah? Kenapa malam sekali?"

" Iya, menunggu ayah dan ibuku tidur."

" Hah? Kau gila!!"

" Tolong bantu aku Kia, sekali ini saja?" Chiara memohon kepada sahabatnya. Kia tentu saja akan sangat susah berkata tidak pada sahabat tercintanya ini

" Baiklah.. tunggu aku jam 10 malam"

***

Sepanjang perjalanan menuju Apartement Chiara, Kia banyak bertanya dan mendominasi pembicaraan. Chiara hanya mampu menjawab seadanya.

Kia melirik Chiara dari sudut matanya. Chiara tampak semakin kurus.. apakah patah hati begini menyedihkan?

Chiara menatap jalanan yang ada di balik kaca mobil di depannya. Sejujurnya dia tidak ingin kembali ke apartemen itu.
Apartemen yang merupakan saksi bisu kisah cintanya bersama Yoongi.

Sekaligus saksi bisu kemarahan dan kebencian Yoongi malam itu.
Tiba tiba air mata Chiara mengalir tanpa disadarinya..

Seok Jin yang malam itu menemani Kia menjemput Chiara juga merasa iba. Dirinya memberi kode pada Kia untuk segera menenangkan sahabatnya dari kaca spion depan.

" Menangis lah... menangis lah sampai kau lelah untuk menangis.. ada aku yang akan menemanimu selalu."

Kia memeluk Chiara dengan erat. Membelai rambut gadis ini.

STAY [COMPLETE/END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang