Bagian 27 - Should I Just Let Her Go?

435 44 3
                                    

Airport
Terminal Kedatangan Luar Negeri

Chiara segera menuju ke konter ponsel terdekat di bandara. Ia membeli nomer ponsel baru sesuai dengan negara yang ia tuju.

Krucuk.. krucuk..

Perutnya berbunyi nyaring.
Ahh Chiara mulai panik.

Aku harus segera makan agar tidak sakit. Aku harus mulai menjaga tubuh ini. Karena hanya diriku sendiri yang aku miliki. Chiara bermonolog sendiri dalam hatinya.

Segera dia menemukan kedai ayam goreng dekat bandara. Ia menuju kesana, memesan dan mulai menikmati makanannya. Ayam goreng disini.. tidak seenak buatan Eomma Yoongi batinnya.

 tidak seenak buatan Eomma Yoongi batinnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ahh.. bahkan ketika dia sudah pergi ribuan kilometer pun, semua tentang Yoongi masih lekat di ingatannya.
Baiklah.. aku memang harus menikmati kerinduan ini sendiri.

Chiara mulai membuka dan mengecek berkas formulir beasiswa nya. Lembar demi lembar ia keluarkan.

Ya Tuhan!! Dia lupa akan formulir kesehatannya! Pasti tertinggal di kamarnya.

Chiara menghela nafas panjang,

Bodoh! bagaimana bisa lupa!! Mereka pasti sekarang tahu keadaanku sebenarnya seperti apa saat ini.
Sudah tidak ada waktu untuk menyesal, Chiara. Esok kamu bisa melakukan pengecekan lagi di klinik terdekat.

Tak berapa lama, terlihat dari ujung jalan dua orang laki laki dan perempuan melambaikan kedua tangannya pada Chiara.

"Hi, How are you, Chiara? Long time no see.. "

"Astrid, Jack! How Are You.. I'm sorry, I will start to bother you from now. Go easy on me, Please..."

" Hahaha... With my pleasure, Chiara"

Astrid dan Jack adalah dua dari sedikit teman Chiara semasa SMA yang masih berhubungan baik dengannya semenjak masa SMA. Mereka lah yang akan menemani Chiara menghadapi hari hari nya selama di luar negeri.

***

Empat tahun kemudian,

"Hyung.. Ayolah kita minum minum sebentar.. Kau benar benar gila kerja ya??" Tae hampir putus asa, sedari tadi ia berusaha membujuk Yoongi untuk pergi melepas penat malam ini dengannya dan kawan kawan.

Sedang yang diajak bicara hanya menatap layar laptop tanpa bergeming sedikit pun di ruangan yang sudah di penuhi oleh teman-temannya.

Empat tahun berlalu dan mereka sekarang sudah memiliki tempat baru yang sangat layak untuk dikatakan sebagai sebuah kantor.

Satu persatu harapan mereka mulai terpenuhi, Golden Stone yang dulu hanya berada di sebuah garasi sekarang sudah berubah menjadi bangunan tinggi menjulang yang berdiri kokoh di pusat kota. Semua terjadi semenjak keajaiban tender saat itu.

STAY [COMPLETE/END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang