Memory - 33

1.4K 245 25
                                    

Sejak koas, Chadi tidak pernah lagi menyukai permainan. Ia tak punya aplikasi game di HP-nya. Di PC-nya. Di komputernya. Bahkan ia merasa tak bisa bernostalgia indah dengan nintendo jadulnya.

Bukannya Chadi membenci game. Ia hanya tak menyukainya. Tak bisa menikmatinya.

Sejak menjadi dokter muda semasa koas, ia baru menyadari pentingnya sebuah nyawa. Dulu ia terlalu menggampangkan kehidupan. Dan pandangannya berubah ketika seorang pasien hipertensi nyaris meninggal karena kesalahannya.

Mungkin sesungguhnya ia bukan tidak suka bermain game. Ia hanya merasa iri.

Karena bila kehidupannya adalah sebuah permainan, maka ia bisa me-restart semua ini.

Ia bisa me-restart kesalahan-kesalahannya.

Me-restart kehidupan ayahnya.

Me-restart Noey.

Me-restart Rumi, kekasihnya.

Tidak apa bila Chadi terkena game over. Bahkan seratus kali pun.

Karena Chadi akan me-restart lagi. Me-restart nya seribu kali.

Chadi akan menyelamatkan banyak nyawa di dunia ini. Pasien-pasiennya. Orang kecelekaan yang ia temui di jalan. Ia akan me-restart semuanya.

Itulah game over di dunia permainan ini. Tidak ada kesedihan. Hanya ada pengulangan.

Namun di dunia nyata, game over bukanlah pengulangan.

Game over di dunia ini hanyalah sekali.

Namun di dunia ini, kesedihan dari game over seseorang dapat dirasakan berulang kali oleh orang lain. Berulang-ulang kali. Sakitnya seperti game yang dimainkan sepuluh ribu kali.

Itulah dunia ini. Dunia nyata. Dunia yang masih ia tinggali. Dunia yang Rumi tinggalkan.

Chadi Kharisma enggan mengingat segalanya. Ia tidak ingin mengingat identitasnya. Tidak ingin mengingat kenangannya. Ia hanya ingin tinggal di dunia permainan. Main. Mati. Main lagi. Mati lagi. Lelah? Matikan. Bosan? Main. Mati. Main lagi.

Tapi sayangnya, Chadi Kharisma kini sadar ia bukan jiwa tersesat. Ia hanya jiwa yang ingin ditolong. Ia hanya ingin lari dari kehidupan nyata. Kehidupan yang menyakitkan.

Tidak ada jawaban memuaskan tentang mengapa dunia ini harus diciptakan. Mengapa semua orang harus hidup. Mengapa Chadi Kharima harus hidup.

Jadi, daripada terus berharap bahwa game over dunia ini sama dengan game over dalam permainan, lebih baik Chadi Kharisma meniadakan keberadaannya saja.

Chadi Kharisma tidak pernah ada. Hanya itu tujuannya.

Ia kira bila ia menimpa truk di jalan tol sudah cukup untuk menemui game over-nya. Namun jarang sekali Tuhan berbaik hati padanya, ia diberikan sekali lagi kesempatan untuk bermain.

Nama pemainnya adalah Chadi. Karena semua orang memanggilnya demikian.

Ia punya apartemen, pekerjaan, dan teman-teman yang sudah disiapkan dari sistemnya.

Bahkan Rumi yang seharusnya tak di sini, ada di sini.

Inilah game pengulangan yang Chadi tunggu. Ini permainan yang sangat ia harapkan.

Namun dengan berjalannya waktu, permainan terasa semakin nyata. Hingga Chadi Kharisma, yang tadinya bermain normal seperti kebanyakan pemain lainnya, tiba-tiba dirawat di rumah sakit umum, lalu dikirim ke rumah sakit jiwa.

Di rumah sakit ini, Chadi selalu berusaha untuk disadarkan. Bahwa inilah dunia nyata. Bahwa ini bukan permainan. Bahwa ia bukan jiwa tersesat yang masuk dan terjebak di tubuh Chadi Kharisma. Karena memang ia adalah Chadi Kharisma.

Starting OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang