Keluarga Kasyaf

3.2K 466 48
                                    

BISMILLAH

    
                 ❗ KAWASAN WAJIB VOTE ❗


Abdullah Kasyaf, di panggil Abi oleh anak-anak nya. Seorang pengusaha makanan, dan beberapa restoran yang sudah terkenal.

Maryam, dipanggil Umah oleh anak-anak nya. Ibu rumah tangga, sekarang sedang mengandung 5 bulan. Anggun serta berpenampilan syar'i.

Adam Kahfi Kasyaf, pemuda berusia 22 tahun. Seorang mahasiswa dan ustadz muda, orang kampusnya tidak banyak yang tau kalau dia seorang ustadz. Menjalankan usaha restoran milik abinya yang di Jakarta. Tinggi, putih, terkenal dengan kepandaian nya terutama di bidang agama. Sifat kalem, sopan, serta ramah terhadap orang sekelilingnya, membuat Adam banyak di sukai oleh banyak orang, terutama kaum wanita.

Asma Nur Kasyaf, adik perempuan Adam. Gadis berusia 18 tahun, sekolah di pesantren. Cantik, lembut dan sopan.

Keluarga Kasyaf adalah keluarga yang taat pada agama. Adam maupun Asma tidak diperbolehkan untuk berpacaran oleh Abi dan umah nya. Dari pada pacaran lebih baik menikah, itulah kata orang tua mereka.

"Mungkin Adam hari ini ke kampus dulu, setelah ngampus baru cek restoran bi"

"Kamu ada kuliah pagi?"

"Iya"

"Umah mau nitip apa?"

"Dari kemaren umah pengen makan sate, tapi Abi kamu lupa bawain"

"Ya udah,nanti Adam beliin"

Asma sedang tidak ada di rumah, dia berada di pesantren. Asma juga sudah kelas 12, sama seperti Hawa.

"Kamu ada ngisi acara lagi dam?" Tanya Abi.

"Ada Bi, seminggu lagi. Ngisi ceramah di SMAN Nusa Bakti, untuk acara Isra' Mi'raj"

"Keren ih anak umah, masih muda, ganteng, pinter, ustadz muda lagi" Puji Umah

"Umah bisa aja" Adam tersenyum.

"Iya dong, siapa dulu abinya?" Sombong Abi.

Keluarga yang harmonis, itulah kata yang cocok untuk keluarga Kasyaf.

Saat ini mereka sedang sarapan bersama.

"O iya, Adam sudah dapat rumah nya"

"Alhamdulillah kalo udah mah" Ucap Umah.

"Di mana dam?" Tanya Abi.

"Di deket restoran kita kok bi, jadi gampang kalo mau ngontrol"

"Umah kenapa sedih gitu?" Tanya Abi yang melihat umah yang tiba-tiba saja menjadi murung.

"Berarti nanti Adam bakal pindah dong. Udah Asma di pesantren, terus nanti Adam juga bakal ninggalin rumah"

"Kan Adam bakal sering main ke sini. Lagian kan pindahnya nanti umah" Jelas Adam mengelus punggung tangan umahnya itu.

"Semoga kelak, kamu mendapat pendamping yang dapat menerima kamu apa adanya ya"

"Aamiin umah"

"Ya udah, Adam berangkat dulu"

Adam mencium ke dua tangan orang tuanya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Adam memang sangat mandiri, dia menabung dari duduk di bangku SMP hingga hasil dari tabungannya itu bisa untuk membeli rumah untuk dia huni nanti bersama istrinya.

Wah, calon suami idaman banget ini. Udah paham agama, pinter usaha dan mandiri. Siapa sih yang bisa menolak pesona seorang Adam Kahfi Kasyaf?
.
.
.
Lanjut gak nih?
Lanjutkan masa enggak😎

Yuk bisa yuk vote nya.

See you next part guys ❤️

 ADAM & HAWA (Selesai)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang