Perjodohan

2.3K 324 11
                                    

BISMILLAH

             ❗ KAWASAN WAJIB VOTE

🌷🌷

"Bukan bang Jefry Hawa" Ucap Ayah.

"Lah terus. Ya masa Haris, dia kan masih sekolah"

"Kamu" Ucap bunda.

Tiba-tiba saja Hawa menjadi Lola.

"Hawa?" Ulang Hawa menunjuk dirinya sendiri.

"Jadi, kami memutuskan untuk menjodohkan kamu dan Adam, anak dari Abi Abdul dan Ummah Maryam" Jelas bunda.

Hawa hanya diam saja, jadi ini acara perjodohan nya?

"Jadi Hawa, wanita yang di bicarakan oleh ummah dan Abi? Masya Allah Allahamdulillah"

Tanpa mereka sadari, Adam tersenyum kecil, sangat kecil hingga tidak ada yang menyadari.

"Bunda sama ayah gak usah bercanda deh. Sumpah ini gak lucu"

"Kita gak lagi bercanda Hawa. Ngapain bunda bercanda masalah kaya gini"

"Tapi Hawa-"

"Kami gak akan memaksa nak Hawa. Ini tentang kehidupan nak Hawa dan anak kami Adam. Nak Hawa bisa memikirkan masalah ini dulu, insyaallah kami akan menunggu" Jelas Abi memotong ucapan Hawa.

"Maaf sebelumnya, Tante ummah dan om abi-"  Lagi-lagi ucapan Hawa terpotong karena Haris mencubit lengannya.

"Apaan sih Lo Ris, sakit tau"

"Lo tuh jangan malu-maluin Napa. Maksudnya itu, Lo gak usah segala manggil ummah sama Abi Pake Tante sama om. Cukup ummah dan Abi aja. Gitu aja Lo gak paham"

"Ya gue kan gak tau"

" Ternyata calon kakak ipar ku lucu" Batin Asma. Asma menyukai Hawa, menurutnya, Hawa ini wanita yang apa adanya dan blak-blakan.

Mereka tertawa melihat dua orang kembar ini ber adu argumen.

" Jadi, tadi nak Hawa ingin bicara apa?" Tanya Ummah.

"Jadi gini ummah dan Abi"

Sekarang mereka sedang fokus menunggu kelanjutan ucapan Hawa.

"Hawa masih sekolah, apa ummah dan Abi mau punya menantu bocil?" Tanya Hawa yang sangat-sangat unfaedah.

"Masya Allah calon makmum gue" Tentu ini adalah suara hati Adam.

"Bagi kami itu bukan masalah. Asalkan nak Hawa sudah siap membangun rumah tangga bersama Adam" Jawab Ummah.

"Kalo Hawa gak siap?"

"Hawa" Tegur ayah.

"Tidak papa Zainal. Biarkan Hawa mengutarakan pendapat nya" Ucap Abi menengahi.

"Nak Hawa jangan dulu mengambil keputusan terlalu cepat. Pikirkan matang-matang, apa pun nanti keputusan dari nak Hawa akan kami terima" Sambung Abi.

🌷🌷

"Hawa, ayah mau bicara"

Saat ini mereka sudah pulang, dan sedang berkumpul di ruang tamu, kecuali si bocil Alzam, dia sudah tidur di kamarnya.

"Hawa" Panggil ayah lagi karena tak ada respon dari Hawa.

"Hawa ada salah apa sih sama ayah bunda?"

"Maksud kamu apa Hawa?" Tanya balik bunda kepada Hawa.

"Hawa tau, Hawa itu nakal, susah di atur, solat masih di suruh"

 ADAM & HAWA (Selesai)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang