Perkara Kamar

2.6K 321 6
                                    

BISMILLAH

              ❗ KAWASAN WAJIB VOTE


"Allah yang menanamkan cinta di hati kita.
Jadi, jangan tanyakan kenapa
Aku mencintai mu"
(Adam Kahfi Kasyaf)

🌷🌷

Seorang gadis sedang rebahan di sofa depan tv.  Tv nya menyala, namun pandangan gadis itu terfokus pada layar ponsel nya.

Hawa begitu fokus dengan ponsel nya sampai-sampai dia tidak menyadari kalau sudah ada seseorang yang duduk di sebelah nya.

"Pantes khusyuk banget, liat hp ternyata" Sindir Adam.

"Buset. Kapan Lo datangnya?" Hawa langsung duduk.

"Dari tadi aku udah ucap salam berkali-kali tapi gak ada jawaban"

"Gue gak denger"

"Kamu fokus banget sama hp kamu"

Adam baru pulang dari masjid untuk melaksanakan shalat Maghrib dan isya berjamaah.

"Kamu udah sholat?"

"Hm" Jawab Hawa yang fokus kembali pada ponselnya.

Benar-benar harus memiliki stok kesabaran yang besar memiliki istri yang masih labil seperti Hawa.

"Udah ngaji?"

"Bawel banget sih Lo. Mau ngaji apa enggak, itu urusan gue" Jawab Hawa kesal.

"Aku cuma ingetin. Hawa, aku suami kamu sekarang. Kamu tanggung jawab aku, sejak aku menjabat tangan ayah saat akad"

"Jangan jadikan sesuatu yang hanya sesaat kamu prioritaskan. Handphone kamu gak bisa nolong nanti di akhirat"

"Allah pecemburu. Jangan sampai kamu terlena pada dunia yang sementara. Kita hidup di dunia untuk menabung amal ibadah sebanyak-banyaknya untuk bekal kita di akhirat"

"Gini ya, nikah sama ustadz. Dikit-dikit langsung kena siraman rohani" Gumam Hawa.

"Ustadz, denger Lo ceramah, gue jadi laper"

Adam geleng-geleng kepala.

"Istri gue Masya Allah sekali bandel nya" Ucap Adam membatin.

"Kita belum sempat belanja bahan-bahan makanan. Jadi, kita pesen aja"

"Terserah, yang penting gue makan"

Adam pun langsung memesan makanan lewat jalur online.a

🌷🌷

Hidangan yang mereka pesan sudah tersaji di meja makan. Adam dan Hawa sudah bersiap ingin melahap makanan nya.

"Baca doa dulu"

Hawa yang mau menyuapkan sendok makan nya pun terhenti di akibat perkataan Adam.

Hawa pun kembali meletakkan sendok nya dan berdoa terlebih dahulu.

"Kenyang gue" Ucap Hawa sembari mengusap perut setelah melahap habis nasi goreng yang di pesan tadi.

"Allahamdulillah" Seru Adam.

Adam berdiri dan membereskan bekas makan mereka.

"Dah, taro aja di wastafel. Besok gue yang cuci"

"Gak papa, biar aku aja yang cuci sekarang"

Hawa tak ambil pusing tentang itu dan kembali bermain ponselnya.

"Kamu gak suka sama pelajaran Matematika?" Tanya Adam sambil mencuci piring.

 ADAM & HAWA (Selesai)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang