Welcome To Baby A

3.5K 267 1
                                    

Kalo dah baca, jangan lupa tombol bintang nya di pencet!!!
Cussss,,, langsung baca😉
.
.
.
Hawa membuka pintu kamarnya. Dia baru saja menyelesaikan makan. Entah apa lah, jam 10 malam tiba-tiba saja perutnya minta di isi. Anak di kandungan nya begitu aktif, kalo bergerak, Hawa akan langsung lapar lagi.

Biasanya, Hawa akan membangunkan Adam. Namun untuk malam ini tidak. Melihat wajah letih suaminya, membuat dirinya tak tega untuk membangun kan.

Di usapnya wajah pulas Adam, "Capek pasti. Maaf ya, istri mu ini sering banget ngerepotin Aa' " Lalu ikut merebahkan tubuhnya di samping Adam.

Hawa menaruh satu tangan Adam di atas perutnya, lalu dia sengaja menggerakkannya perutnya naik turun. Sesuai keinginannya, Adam langsung mengelus perut istrinya. Lihatlah, walau tidur sekali pun Adam tetap perhatian kepada Hawa.

Suami idaman kan?

Hawa terkekeh pelan, yakin mengganggu tidur suaminya. Kemudian dia mengecup bibir Adam singkat.

"Apa, yang?" Tanya Adam dengan suara serak khas bangun tidur. Matanya masih tertutup rapat.

"Eh, enggak kok. Tidur lagi aja" Hawa membawa Adam ke dalam dekapan nya. Merasa nyaman, Adam langsung menaruh wajahnya di atas dada Hawa. Mereka kembali tidur.

Kandungan nya sudah menginjak usia 5 bulan. Waktu begitu cepat, tak terasa tinggal beberapa bulan lagi saja, buah hati mereka akan hadir di tengah-tengah keluarga kecil mereka.

🌷🌷

Beberapa bulan kemudian...

4 bulan berlalu begitu saja. Kini, kandungan Hawa sudah memasuki hari Lahiran.

Tidak mudah untuk Hawa. Ini kehamilan pertamanya. Dari awal kehamilan sampai sekarang, Hawa terus-terusan merasa mual.

Dengan perut besarnya, Hawa mulai merasa susah saat tidur.

Seperti saat ini, sudah jam 9 malam. Tapi bumil ini masih susah untuk memejamkan mata. Miring kanan salah, ke kiri juga salah, telentang apa lagi.

"A' gak bisa tidur" Rengek Hawa. Padahal sudah sangat mengantuk, tapi entah mengapa rasanya begitu gelisah.

"Kenapa, hm?" Adam dengan sabarnya menunggui Hawa. Kalau saja bisa ditukar, biar Adam saja yang merasakan sakit, mual. Melihat istri nya seperti itu membuat dia sedih dan tak tega.

"Gerah banget" Jawab Hawa.

Adam berlalu untuk menyalakan AC kamarnya.
Kemudian kembali ke tempat tidur nya.

"Jangan pake selimut kalo panas sayang"

"Gak bisa tidur kalo gak pake selimut" Serba salah rasanya menghadapi ibu hamil.

"Bentar, Aa' ambil kipas" Lagi-lagi Adam turun dari tempat tidur untuk mengambil kipas.

"Sini, Aa' kipasin" Hawa mendekati Adam. Dengan sabarnya, Adam mengipasi Hawa.

"A', aku tidur nya munggungin Aa' gak papa kan? Soalnya susah kalo hadap ke Aa', ke halang perut"

Adam tersenyum, "Iya gak papa" Jawabnya.

Hawa membalikan badannya dan tidur membelakangi Adam. Dia tidur hadap kiri, memang ketika hamil, lebih baik kalau tidur miring ke kiri.

Posisi Adam setengah duduk setengah berbaring. Sebelah tangannya sibuk mengipasi Hawa, sedangkan tangan yang lain mengusap perut istrinya.

Sembari mengelus perut istrinya, Adam juga membacakan surah-surah Qur'an agar istrinya bisa tidur nyenyak.

Adam mencium pucuk kepala Hawa, "Andai bisa di tuker, biar Aa' aja yang ngerasain kaya gini, sayang. Gak tega rasanya liat kamu seperti ini"

 ADAM & HAWA (Selesai)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang