ekspektasi

20 2 0
                                    

1 minggu telah berlalu, setelah percakapan terakhir mereka. keduanya dilanda dengan kesibukkan masing-masing

membuat suasana sunyi yang berbeda dari biasanya.

menyapa satu sama lain hanya untuk formalitas saja, ataupun seingatnya saja. ruang santai yang biasanya berantakan tertata rapih, televisi yang selalu menyala sekarang tampak tak pernah digunakan lagi

jungkook dan yoongi sekarang lebih sering menghabiskan waktu di kamar masing-masing, antara tertidur lelap atau entah melakukan apa.

" gue pergi dulu, ya "

pamit yoongi tanpa mengecek lagi, jungkook yang mendengar suara pria tersebut pamit terdiam di kamar nya

di genggaman tangannya terdapat layar ponsel yang menyala, dengan beberapa tetesan air mata diatasnya

'pulang, mamahmu pergi'

tangisnya teredam oleh gigitan pada telapak tangan kanannya.

ia tau persis apa yang dimaksud abangnya itu, satu satunya orang yang masih peduli dan menyayangi nya sepenuh hati hanyalah "mamah"

dan sekarang tersebut memilih untuk pergi selamanya.

abang dan papah tak pernah menganggap keberadaan anak laki-laki tersebut,

oleh karena itu mamah menitipkan jungkook pada yoongi.

tak disangka, khayalannya untuk hidup tenang dan damai hanyalah sebatas angan-angan

tangannya bergetar, penglihatan jungkook mulai memburam muncul bintik bintik hitam yang banyak jumlahnya

badannya terasa mengambang.

apa yang harus ia lakukan sekarang?

apa dia harus pulang ke rumah?

apa dia harus tetap disini?

tetapi bagaimana jika yoongi mencarinya?

beribu-ribu pikiran negatif menghasut kepalanya, salah besar bagi dirinya untuk tidak kembali terbuka pada yoongi.

kenapa dia sebodoh ini membiarkan pikirannya berkeliaran kemana mana,

batinnya menyalahkan diri sendiri yang tak ingin berbincang santai seperti biasa dengan teman sekamar nya.

mata yang sembab bengkak memerah, hidung yang hampir menyaingi warna tomat kedua tangan yang tak henti bergetar dengan sendiri

napasnya mulai tak beraturan

mulutnya ingin berteriak meminta tolong, tetapi tak ada sedikit pun suara yang keluar.

tak tau sudah berapa menit dia masih dalam keadaan panik tak bergerak,

jungkook mendengar suara bel rumah yang berbunyi dan langkah kaki serta sapaan yoongi.

tetapi lagi-lagi, tak ada suara sedikitpun yang keluar dari mulutnya.

"First Love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang