limit

21 1 0
                                    

baru saja dirinya merasakan rasa senang, tetapi semesta seakan menamparnya balik ke bumi.

sekarang kepala jungkook seakan membaca kalimat yang ada di dalam kertas tersebut berulang kali

satu satunya orang yang paling ia percayai menyuruhnya pulang ke neraka yang disebut rumah,

matanya yang sudah mengeluarkan air terjun air mata sekarang mengering.

kepalanya sakit, napasnya sudah tidak beraturan lagi sedari tadi. tangannya gemeter seakan sekujur tubuhnya terlindas truk besar

hatinya mati rasa,

orang yang paling ia sayangi ingin dirinya kembali ke tempat yang dirinya pun tak ingin bertamu lagi

jungkook ingin berteriak, pandangannya merah. semua perasaannya campur aduk;

amarah, kesedihan, kehilangan semuanya menjadi satu.

untuk kali ini, jungkook hilang kendali. dia ingin berteriak, ingin melempar apapun yang ada didepannya

ingin menunjukkan betapa marahnya dia pada hidup ini,

tetapi suaranya bungkam.

dia sudah dilatih untuk selalu bungkam, apa yang telah ia perbuat sampai harus melakukan ini berulang kali?

entah, itu adalah kalimat yang sampai sekarang masih ia tanyakan pada dirinya sendiri.

jungkook tau, dia bisa berteriak, bisa berontak. tapi tenaganya sudah tidak ada lagi

dirinya duduk sejenak diatas kasur. meneliti setiap sudut ruangan, memastikan tak ada satupun yang terlewat oleh pandangannya

siapa yang akan menyelamatkan dirinya kali ini, jikalau dia sendiri saja sudah lelah

memejamkan kedua mata lalu membaringkan tubuhnya rampingnya, jungkook sudah mati rasa.

dia telah berada diujung jurang

dia takut, dia merasa sendirian

dia takut, jika dia memperbolehkan orang lain ikut campur dirinya hanya akan memperbesar masalah

dia berada diujung limit kemampuannya.

menghapus air mata yang sudah mengering, pria muda itu menampilkan senyum kelinci andalannya

menyisihkan kertas amplop tersebut, merapikan kembali sprei dan bantal yang berantakan

setelah beberapa saat, telinganya mendengar suara piano yang dimainkan. sudah pasti asalnya dari ruang depan,

mendengar alunan melodi yang indah membuat raganya tenang.

sudah lama dia tak merasakan ini, perasaan tenang, aman, hangat. walaupun dirinya sekarang sendirian

hanya ditemani oleh alunan kord yang sedang dimainkan yoongi

"First Love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang