ujung cerita

17 1 0
                                    

trigger warning: contains content that may cause diaturbance towards audience. ( suicide, suicidal thoughts )

[a/n: sebelumnya aku mau mengingatkan lagi, you are not alone apapun itu dan kapanpun itu. kamu gak sendirian, masih banyak cara lain dan masih banyak orang diluar sana yang peduli sama kamu. memang kadang ga terlihat, tapi pasti! pasti ada, jadi jangan menyerah ya, semangat! walaupun hanya untuk sebungkus indomie, atau menikmati senja dan pantai di ujung hari. kalau sekiranya gak kuat, istirahat sejenak dunia terlalu cepat kalau kamu cuman lari aja.]

neraka. itu apa yang jungkook rasakan sekarang,

rumah ini tidak bisa dan tidak pantas diaebutnya rumah. memang tak pernah ada pertengkaran dengan tangan

tetapi kata kata yang dilontarkan oleh ayah dan kakaknya lebih sakit karena hubungan darah mereka.

" gua salah apa sampai harus diginiin? salah kah buat seorang anak dilahirkan di dunia? "

matanya sembab. sore itu ayahnya memaki dirinya lagi, dilanjutkan dengan selama makan malam eksistensinya tak dianggap sama sekali

kepalanya pusing. badannya tambah kurus, tulang pipinya sangat terlihat sekarang.

" kak yoongi, apa kabar ya? udah dua bulan semenjak itu "

berbicara sendiri menjadi kebiasaan barunya. karena dirinya tak mempunyai teman bertukar pikiran,

semua teman dan sahabat dia tinggalkan. dirinya seakan menghilang, dan dia harap dia benar benar menghilang saat itu juga.

awalnya masih sering berhubungan dengan taehyung, tetapi dia memilih untuk melepas semua akses kontak dengan orang terdekat

takut, dan sedih sudah menjadi makanannya sehari-hari

malam itu dirinya sudah di ujung jurang, menunggu angin kencang untuk menghantamnya jatuh

benar benar diujung titik kehidupan. katanya seperti itu.

derat kakinya berjalan perlahan, rooftop telah menjadi tempat favoritnya sekarang, angin malam memang tidak sehat tetapi suasana tenang yang tercipta disekelilingnya membuatnya merasa paling aman

" apa gua nyerah aja ya? "

jaket flanel favoritnya sering dia kenakan, seperti saat ini. bahannya memang tipis, tetapi jaket tersebut menyimpan banyak memori baginya

memanjat ke ujung sambil melihat sekelilingnya, jungkook tersenyum

" bumi, kenapa lo jahat banget ke gua? gua pernah buat salah kayak gimana ke lo di masa lalu? "

butiran air mata terjatuh mengenai kaosnya.

" gua jahat banget ya? ninggalin kak yoongi, ngilang, buat dua orang satu satunya yang gua punya sebagai keluarga sengsara. "

" bumi, gua minta maaf. maaf kalau misalnya gua egois, sekali aja gua mau ngerasain tenang tanpa secuil pikiran takut tentang apapun itu "

" bumi, gua minta maaf. tapi kali ini gua beneran nyerah, gua gak kuat "

" gua capek, bumi. gua capek, lari sendiri. gua capek selalu jadi yang tertinggal "

" bumi, titip salam hangat buat orang-orang yang gue sayang ya? pastiin mereka ngerasain kehangatan yang gak bakal hilang. gua titip mereka ya bumi "

" gua udah maafin ayah sama kakak. gua emang salah buat lahir ke dunia ini, maka dari itu gua mau buat mereka senang sama kepergian gua "

" bumi, gua sayang sama mereka walaupun mereka jadi duri di akar tangkai gua. gua juga sayang banget sama kak yoongi, tolong sampein ke dia ya? "

" makasih bumi, masih mau jadi tepat yang bisa gua buat tempat tinggal sementara "

tangannya merentang. badannya seperti mengambang, tak ada rasa sama sekali lalu kakinya melompat.

malam ini, bumi kehilangan salah satu manusia yang paling baik.





"First Love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang