Kurang dari 5 menit sebelum mobil yang ditumpangi tiba di gedung stasiun tv JTBC, Hana segera mengeluarkan topi bewarna hitam, bomber jacket dan masker wajah berwarna senada dari dalam ranselnya, semalam sekitar pukul 1 pagi, ia mendapatkan panggilan telepon pagi buta dari Yeon Seok yang memberitahukannya untuk membawa semua perlengkapan-perlengkapan itu.
*flashback on*
"Saat melakukan pengawalan, usahakan agar penampilanmu dibuat 'sepria' mungkin, oke? Tidak ada yang tau mengenai statusmu yang merupakan seorang pengawal BTS selain secuil dari orang-orang di agensi BigHit dan agensimu sendiri tentunya." ucap Yeon Seok malam itu
"Baik, sebenarnya aku juga tidak masalah jika rambutku dipotong pendek seperti pria, aku pernah beberapa kali melakukannya." Sahut Hana sembari memegang rambut sebahunya.
"Tidak.. tidak.. kau tidak perlu melakukannya, cukup kau gelung saja rambutmu lalu gunakan topi, itu sudah cukup. Lagipula.. jika sudah tiba saatnya, aku akan memintamu untuk menyamar menjadi fangirl biasa dan melakukan pengintaian terhadap para sesaeng, akan sedikit mencolok jika kau menjadi fangirl dengan potongan gaya rambut seperti laki-laki." Jelas Yeon Seok panjang lebar.
"Baiklah, aku mengerti." sahut Hana kemudian sekaligus untuk mengakhiri panggilan telepon itu.
*flashback off*
Yeon Seok yang melirik jam tangannya sekilas lalu menoleh ke arah para bawahannya yang sudah selesai bersiap-siap
"2 menit lagi kita akan tiba di lokasi, lakukan pengawalan para member BTS dengan formasi seperti biasa, tidak perlu pengawalan terlalu ketat kali ini, karena kumpulan wartawan dan fans hanya akan menunggu di depan gedung dekat pintu masuk, selain itu kita juga mendapatkan bantuan pengamanan dari pihak security gedung, jadi tugas kita kali ini seharusnya tidak terlalu banyak, kalian mengerti?"
"Algesseumnida, gyejangnim!" (Aku mengerti, ketua tim)!
Sahut sekumpulan pria berbadan kekar dengan tegas menanggapi perkataan Yeon Seok.Hana buru-buru mengangkat tangannya, ia merasa masih ada perkataan Yeon Seok yang membuatnya bingung.
"Aku masih belum tau mengenai formasi pengawalan." ucap wanita itu dengan suara pelan"Ah.. aku lupa memberitahukanmu hal ini, dalam melakukan pengawalan aku mengarahkan timku untuk dibagi menjadi beberapa bagian agar semua member BTS mendapatkan pengawasan maksimal, baik itu dari lini depan, tengah dan belakang." Jawab Yeon Seok tepat ketika mobil memasuki halaman depan stasiun.
"Aku akan menjelaskan lebih detail lagi nanti, tapi untuk sekarang yang kau perlu lakukan adalah mengawal di lini bagian depan, tepatnya di sebelah Suga, menggantikan posisi pengawal sebelumnya yang ketahuan bekerjasama dengan sesaeng."
**
'Ini gila!'
Hana sempat terpaku beberapa detik, matanya berusaha menyesuaikan secepat mungkin dengan ramainya situasi yang terjadi saat ini, hujanan lampu blitz dari puluhan kamera nyaris membutakan matanya, belum lagi dengan kumpulan orang-orang yang didominasi oleh kaum wanita meringsek mendekat sambil mendorong-dorong pihak security yang berusaha keras menahan agar mereka tidak semakin mendekat dan membahayakan member BTS.
"Apa yang kau lakukan?! Cepat susul dia!" Yeon Seok meraung meneriaki Hana yang nampak tengah kehilangan akal sehatnya, sementara Hana sendiri yang seolah baru menyadari bahwa orang yang seharusnya ia kawal, Suga, telah berjalan jauh didepannya tanpa pengawalan sama sekali, langsung buru-buru berlari menyusul salah satu dari member BTS itu.
"Kau lamban." kata Suga dengan suara pelan, tapi cukup untuk mampu didengar olehnya.
"Maafkan aku, aku belum terbiasa dengan situasi ramai seperti tadi, aku sudah terbiasa melakukan pengawalan tapi tadi itu sangat ramai dan-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Suga's Sweet Sour
Fanfiction"Terimakasih telah menyelamatkan adikku." Adalah sebuah kalimat yang Hana ingin sampaikan kepada sosok pria berkulit seputih salju yang saat ini tengah berdiri di atas panggung besar dihadapannya, tapi ternyata itu bukanlah hal yang mudah, terlebih...