Bertahan

963 103 8
                                    

J-Hope tengah mengedarkan pandangannya ke sekeliling, kearah sekumpulan orang-orang yang berlalu lalang guna mencari seseorang yang ia kenal, disaat yang bersamaan terdengar suara pintu terbuka dibelakangnya, diikuti dengan bunyi langkah kaki yang mendekat.

"Oh hyung! Kau kemana saja?"

Sosok Suga yang tengah berjalan kearahnya sukses membuat J-Hope bernafas lega.

Suga mengangkat tangan kirinya yang tengah memegang sebuah laptop bewarna hitam.
"Hanya mengambil laptop milikku, tadi tertinggal di mobil."

"Ahh.. begitu rupanya, Adora tadi menitipkan pesan untukmu, ia minta agar segera dikirimkan file arransemen lagu terbaru, ia dari tadi mencoba menghubungimu tapi tidak tersambung." Ucap J-Hope dengan cepat

"Haish.. padahal aku sudah bilang padanya bahwa file itu akan dikirim besok, seharusnya dia bersedia menunggu." Suga menggeleng-gelengkan kepalanya memikirkan tingkah salah satu produser BTS  bernama Adora yang selalu menerrornya itu, ia bahkan terpaksa mematikan ponselnya agar Adora tidak terus menerus menghubunginya.

J-Hope seketika terkekeh mendengar keluh kesah member sekaligus salah satu produser di BTS itu
"Kau tau kan dia orangnya tidak suka menunggu, lebih baik dikirimkan saja hari ini hyung, jangan lupa untuk mengirimkannya juga padaku."

Suga menghela nafas panjang sebelum akhirnya mengangguk
"Baiklah, akan kukirimkan sekarang, tolong bilang kepadanya  untuk menyiapkan sekeranjang jeruk sebagai imbalan, persediaan jeruk punyaku sudah habis." ucapnya sambil tersenyum tipis, sebelum melangkahkan kakinya pergi menjauh.

***

"Hana, seperti yang sebelumnya kuberitahukan padamu, tugasmu disini tidak hanya sekedar mengawal BTS, melainkan lebih daripada itu, aku membutuhkanmu untuk mencari tau identitas para sesaeng yang kerap mengusik kenyamanan semua member BTS, beberapa bulan terakhir ini perilaku para sesaeng itu semakin meresahkan." ucap Yeon Seok dengan nada serius kepada Hana.

"Bagaimana dengan pengawal yang ketahuan bekerjasama dengan sesaeng waktu itu? Apakah ia membocorkan sesuatu mengenai sesaeng yang bekerjasama dengannya?" Tanya Hana dengan penasaran.

Yeon Seok menghela nafas lalu menggelengkan kepalanya
"Sayangnya ia memilih untuk bungkam, meskipun keputusannya itu membuatnya dijatuhi hukuman pidana 2 kali lipat lebih lama daripada seharusnya."

Hana mengernyitkan keningnya.
"Kenapa bisa seperti itu? Seharusnya ia lebih baik mengungkapkan identitas sesaeng itu." ucapnya dengan nada kecewa.

"Satu-satunya alasan yang masuk akal adalah.. sepertinya dia sudah lebih dulu diancam dan diperingatkan untuk tetap diam, karena jika tidak, nyawa keluarganya akan berada dalam bahaya." jawab Yeon Seok dengan wajah kesal

"Astaga.." Hana tidak mampu mengatakan apapun lagi demi mengatasi rasa terkejutnya.

"Hal seperti itu sudah biasa terjadi Hana, faktanya memang sebagian besar sesaeng adalah chaebol, mereka berasal dari orang-orang berada yang memiliki kekayaan berlimpah, dan mereka sengaja menggunakan harta yang mereka miliki untuk mendapatkan apapun yang mereka inginkan, termasuk.. member BTS."

Hana menelan ludahnya, sedikit banyak mulai menyadari besarnya tanggung jawab yang saat ini tengah ia emban.

"Lalu, apa yang bisa aku lakukan untuk melindungi para member? Katakan saja padaku, aku akan berusaha melakukan yang terbaik." ucap Hana dengan nada serius.

Suga's Sweet SourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang