"Ti-tidak kah ini terlalu berlebihan? maksudku.. untuk berpura-pura menjadi anak SMA, bagaimana bisa aku melakukannya? usiaku sudah 27 tahun Yeon Seok-ssi, sepuluh tahun berlalu sejak terakhir aku menjadi seorang pelajar, aku tidak yakin bisa.."
"Ya! kau pikir mereka akan mengetesmu dengan soal-soal pelajaran SMA? para sasaeng itu tidak akan peduli dengan status pelajarmu, yang menjadikan mereka menerima sosok Choi Yu Rim ini adalah karena statusnya yang kaya raya, Choi Yu Rim adalah seorang chaebol Hana-ssi, begitu pula dengan para sasaeng itu yang semuanya berasal dari keluarga kaya raya, untuk itulah mereka mau menerimamu sebagai bagian dari mereka." Yeon Seok menjelaskan panjang lebar.
"Baiklah, anggap saja aku menerima peran ini, lalu bagaimana-"
"Oh, kau memang harus menerimanya, karena itulah alasanku mempekerjakanmu, lagipula dari awal aku sudah memberikan perintah kepada agensimu untuk menyediakan seorang pengawal wanita, bukankah begitu?" Potong Yeon Seok langsung.
Hana menelan ludahnya kembali, perlahan wanita itu akhirnya menganggukkan kepalanya dengan wajah pasrah
"Kau benar Yeon Seok-ssi, maafkan aku karena telah melupakan hal itu, sebagai gantinya aku akan mencoba melakukan misi ini dengan sebaik mungkin." ucapnya pelan, otaknya mulai sibuk membayangkan kehidupan seorang chaebol yang bergelimang harta dan hidup berkecukupan, kehidupan semacam itu tentunya sangat kontras dengan kehidupan aslinya yang penuh dengan perjuangan dan tetesan keringat demi mencari nafkah.
"Selama menjalani misi ini, kau kubebas tugaskan dalam mengawal BTS, gunakan waktumu untuk berlatih dan mendalami peranmu sebagai Choi Yu Rim, untuk kartu identitas palsumu saat ini sedang dibuat dan kemungkinan akan selesai besok, pihak Hybe juga sudah menyiapkan 1 unit apartemen mewah sebagai tempat tinggal sementara selama kamu berpura-pura menjadi Choi Yu Rim, kami khawatir para sasaeng itu akan melacak tempat tinggalmu, jadi kita perlu bersiap-siap jika seandainya hal itu benar-benar terjadi." Lanjut Yeon Seok panjang lebar.
Hana menganggukkan kepalanya tanpa mengatakan apapun lagi, saat ini ia hanya bisa pasrah menerima misi yang diberikan Yeon Seok padanya, semua itu ia tujukan demi mewujudkan keinginan terbesar Yura, adiknya yang ia sayangi.
Harapan yang tersisa baginya saat ini adalah semoga jarak dari apartemennya itu dengan rumah sakit Yura tidak terlalu jauh, sehingga ia masih bisa mengunjungi adiknya itu di sela-sela waktunya.
"Aku berharap banyak padamu Hana, inilah saatnya kau membuktikan kepadaku bahwa kau memang layak untuk direkrut, aku sepenuhnya yakin bahwa kau bisa menangani hal ini dengan baik, lagipula ini dilakukan demi keamanan semua member BTS." ucap Yeon Seok dengan penekanan di akhir kalimatnya.
***
Entah sudah berapa lama Dokter pria itu berdiri sembari menatap Yura yang terbaring di atas ranjang tempat tidurnya, yang jelas, cairan infus milik gadis usia 15 tahun itu yang tadinya terisi penuh kini nyaris tinggal seperempat saja.
"Kau disini rupanya, aku mencarimu dari tadi."
terdengar suara Min Hae, lengkap dengan wajah penuh kelegaan saat ia melihat Dae Jung di salah satu kamar pasien.
"Kau mencariku? ada apa memangnya?" tanya pria itu seraya mengernyitkan keningnya.
"Sekarang sudah jam 7 malam, apa kau tidak ingin makan malam?" tanya Min Hae
Dae Jung mendengus mendengar perkataan Min Hae barusan
"Sepertinya kau selalu mendatangiku ketika itu berhubungan dengan jam makan." celetuknyaMin Hae terkekeh lalu melipat tangannya
"Ya memang itu strategiku, aku harus memastikan bahwa kau makan dengan teratur, jangan sampai kau nanti sama kurusnya dengan pasienmu itu." celetuk Min Hae sambil menatap Yura yang terbaring lemah diatas ranjang tidur pasien.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suga's Sweet Sour
Fanfiction"Terimakasih telah menyelamatkan adikku." Adalah sebuah kalimat yang Hana ingin sampaikan kepada sosok pria berkulit seputih salju yang saat ini tengah berdiri di atas panggung besar dihadapannya, tapi ternyata itu bukanlah hal yang mudah, terlebih...