"celakalah kita.." Bisik Suga dengan wajah panik seiring terdengarnya langkah-langkah kaki yang mendekat kearah mereka
Hana meneguk ludahnya yang terasa kelu, tak dipungkiri dirinya pun ikut merasa panik dengan situasi yang terjadi saat ini, meskipun begitu ia tidak ingin menunjukkan rasa paniknya, terutama kepada sosok Suga, seseorang yang tidak seharusnya berada disituasi mengenaskan seperti saat ini.
"Tenanglah Suga-ssi, aku akan mencoba menahan mereka agar tidak mendekatimu." Kata Hana dengan yakin sembari hendak keluar dari tempat persembunyian mereka.
"Apa kau bodoh? atau sudah gila? jumlah mereka sangat banyak, sesuatu yang berbahaya bisa saja terjadi." Ucap Suga yang tengah berusaha mencegah ide konyol Hana.
"Tidak mengapa, itu sama sekali bukan masalah bagiku, saat ini keselamatanmu yang paling utama, jadi kau tidak usaha mencemaskanku, oke? tenagaku ini sangat kuat."
"Aku..aku tidak mencemaskanmu, aku mencemaskan mereka." Suga mencoba mengelak, meskipun dalam hati ia tidak bisa memungkiri kekhawatiran yang tengah dirinya rasakan terkait keselamatan pengawalnya ini.
Hana tertawa lalu menepuk pelan pundak Suga.
"Tenang saja, tidak ada hal buruk yang akan terjadi, percayalah padaku."**
"omo.. bukankah dia orang yang tadi berlari sama Suga?"
Nampak dihadapan sekumpulan Army saat ini sosok Hana yang tengah berjalan menghampiri mereka.
"Kalian ada apa datang kesini?" tanya Hana sembari memasang wajah polosnya.
"Tentu saja untuk bertemu dengan Suga oppa, dimana ia sekarang? kami melihat kalian berlari ke arah sini." jawab seorang wanita dengan riasan wajah yang cukup tebal.
"Dia sudah pergi, kalian lebih baik pulang saja, tidak ada gunanya mencari Suga disini." sahut Hana kemudian dengan tegas.
"Kau bohong, tadi kami mendengar suara Suga dengan jelas, ia masih ada di sekitar sini kan?" celetuk salah satu diantara mereka
"Iya.. tadi teriakan Suga terdengar cukup jelas.."
"Sepertinya wanita ini berbohong.."
"Aku sudah tidak sabar bertemu Suga.."
Kericuhan mulai terjadi seiring dengan situasi yang semakin tidak kondusif, Hana bahkan sudah kehabisan kata-kata untuk menghentikan sekumpulan penggemar BTS itu yang hendak melewatinya untuk menuju ke tempat persembunyian Suga
'astaga.. mereka gigih sekali..' Hana menggigit bibirnya dengan cemas.
Sesuatu tiba-tiba terjadi ketika terdengar suara notifikasi ponsel berbunyi, anehnya notifikasi itu serentak muncul di hampir seluruh ponsel milik para Army, yang setelah dicek ternyata berasal dari sebuah aplikasi yang diperuntukan bagi para idol yang ingin berinteraksi
bersama para fans mereka dengan cara live streaming."Astaga.. Suga sedang live!"
Mereka seketika disibukkan dengan ponsel masing-masing dan melupakan keberadaan Hana yang saat ini tengah memasang wajah kebingungan, terlebih setelah ia melirik ke salah satu layar ponsel milik Army dan mendapati Suga tengah duduk dengan tenang di ruangannya sembari menyapa para penggemarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suga's Sweet Sour
Fanfiction"Terimakasih telah menyelamatkan adikku." Adalah sebuah kalimat yang Hana ingin sampaikan kepada sosok pria berkulit seputih salju yang saat ini tengah berdiri di atas panggung besar dihadapannya, tapi ternyata itu bukanlah hal yang mudah, terlebih...