Bagian 9 - Kekacauan

249 30 0
                                    

Happy Reading ❤️❤️

Setelah mendengar semua ungkapan dari Vero. Celina berencana untuk mencari tahu. Perlahan dia mulai menuruti semua perkataan Vero. Ia mencoba bersikap baik kepada Vero. Agar Vero mau menceritakan hal yang sebenarnya. Kenapa dirinya Andi sasaran oleh orang yang tidak di kenal. Bahkan nyawanya di pertaruhkan. Entah apa yang di perbuat Celina dulu, kenapa dia jadi seperti ini sekarang. Pagi hari ini, hal yang pertama Celina lakukan adalah mandi. Sesuai perintah Vero tempo hari, meminta Celina untuk mandi. Celina berjalan menuju pintu kamar. Ia mengetuk pintu beberapa kali, memberi tanda kepada para penjagal diluar sana.

"Ada apa nyonya?" Tanya salah satu penjaga di luar kamar yang Celina tempati.

"Bisakah kalian membawakan saya sebuah pakaian?" Tanya Celina.

"Baik nyonya, akan saya bawakan segera." Balas si penjaga. Setelah itu Celina berdiam diri di balik pintu, menunggu apa yang ia minta datang.

Tidak lama setelah Celina meminta sebuah pakaian. Terdengar suara seseorang yang sedang membukakan kunci. Saat pintu terbuka nampaknya seorang pelayan wanita datang membawakan beberapa tas belanja. Dari tas belanja dapat dilihat bahwa semua bajunya adalah baju mahal. Ada merek Dior, Chanel, YSL, Celine, dan masih banyak lagi. Celina sedikit heran, bagaimana bisa semua barang ini datang secepat itu. Bukankah memerlukan waktu untuk memesannya. Padahal Celina hanya butuh pakaian biasa saja, tidak untuk semua barang mewah ini.

"Ini nyonya barang yang anda minta." Kata si pelayan sambil menyerahkan semua tas belanja kepada celina

"Mmm, maaf kenapa banyak sekali ya? Saya hanya minta sebuah pakaian, tidak sebanyak ini." Ucap Celina bingung. Ia bahkan ragu untuk menerima semuanya.

"Tuan meminta saya untuk memberikan ini semua kepada nyonya."

"Bukankah itu terlalu berlebihan." Tutur Celina dalam hati.

"Saya tidak akan mengambil ini semua. Saya akan ambil satu saja. Sisanya nanti anda bawa kembali" Kata Celina.

Celina mengambil semua tas belanja dan meletakkannya di lantai. Ia membuka satu persatu isinya. Sebagian besar isi tas belanja tersebut adalah dress pendek. Celina bukan tipe wanita yang suka memakai dress pada hari biasa. Celina menggunakan dress jika ada acara tertentu saja. Celina membuka tas belanja dengan merek Celine. Isi tas tersebut adalah sebuah hoodie, karena menyukai warna Hoodie tersebut, Celina pun memilih untuk mengenakan Hoodie itu. Ia memberikan kembali tas belanja yang tidak ia butuhkan.

"Saya akan memakai ini. Anda bisa bawa sisanya." Ucap Celina lalu tersenyum ke arah pelayan.

"Tapi nyonya, tuan akan marah jika saya membawa kembali semua ini." Ujar si pelayan.

"Apakah dia akan marah jika saya bahagia? Bilang padanya saya menyukai semua barang yang ia berikan. Tapi untuk saat ini saya hanya membutuhkan ini." Kata Celina sambil menunjukkan Hoodie yang ada di tangannya.

"Baik nyonya,"

"Ohh iya, satu lagi. Anda tidak perlu memanggil saya nyonya. Panggil saja saya Celina. Karena itu nama saya."

Si pelayan langsung menggeleng. "Tidak nyonya, saya tidak bisa memanggil anda selain nyonya. Karena tuan Vero meminta seluruh karyawannya untuk memanggil anda dengan sebutan nyonya. Jika kami melanggarnya, kami akan mendapatkan hukuman." Jelas Si pelayan sedikit panik karena Celina meminta dirinya untuk memanggil dengan nama.

"Jika boleh tahu, siapa nama anda?" Tanya Celina.

Si pelayan tersenyum. "Nama saya Freya nyonya." Balasnya.

Celina membalas senyuman Freya. "Baiklah kamu bisa pergi. Selamat bekerja." Ucap Celina spontan keluar begitu saja.

Freya terkejut mendengar ucapan Celina. "Jujur selama saya bekerja disini, hanya nyonya yang memberikan saya semangat. Terimakasih nyonya." Kata Freya.

Who Are You?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang