Bagian 15 - Morning Kiss

290 25 0
                                    

Happy Reading ❤️❤️

Typo masih bertebaran, jika menemukan tolong diingatkan yaa <33

***

Celina terbangun dari tidur siangnya. Ketika ia membuka mata dan menoleh ke samping, ia mendapati Vero tertidur di sampingnya. Yang aneh bagi Celina, wajah Vero penuh dengan lebam bahkan bibirnya juga berdarah. Celina terkagum melihat wajah Vero yang sangat damai ketika ia tertidur. Semua luka di wajahnya berhasil menutupi ketampanan wajah yang Vero miliki. Celina mulai bertanya-tanya apa yang membuat wajah Vero lebam. Jika di lihat dari banyaknya lebam, Celina yakin Vero habis bertengkar.

Entah mengapa, Celina tampak seperti hanyut dalam suasana. Celina menatap lekat wajah Vero, kemudian tanpa sadar tangannya terangkat dan hendak mengelus kepala Vero. Tetapi Vero justru terbangun, Celina segera menarik tangannya agar Vero tidak mengetahui apa yang hendak ia lakukan.

Vero menoleh ke arah Celina, di mana kini Celina tengah menatapnya. Vero mengegerakkan salah satu tangannya, lalu menopang kepalanya menggunakan tangan tersebut. Posisi tidur Vero kini berubah menghadap Celina. Ia tersenyum ke arah Celina dan berkata. "Hello honey." Sapa Vero.

Mendengar panggilan Vero, Celina justru salah tingkah. Belakangan ini Celina mulai melihatkan perubahan sifat pada dirinya. Celina semakin salah tingkah ketika Vero terus menatapnya tanpa henti.

"Bisa biasa aja gak liatin nya?" Tanya Celina sambil meposisikan badannya menghadap Vero.

"You are the most beautiful angel I have ever seen." Ujar Vero semakin membuat Celina malu. Dengan susah payah Celina menyembunyikan ekspresi wajahnya agar Vero tidak terus meledek dirinya.

"Gombal." Kata Celina menanggapi ucapan Vero.

"No! I'm really serious."

"What ever." Balas Celina sambil memutarkan bola matanya.
"But. Wait. Apa yang terjadi sama wajah lo? Kenapa banyak luka?" Sambung Celina lalu mengubah posisi badannya menjadi duduk.

Vero ikut mengubah posisinya menjadi duduk, kemudian ia menatap Celina. "Tadi ada berantem kecil." Balas Vero.

Celina menggelengkan kepalanya. "Gak mungkin berantem kecil sampai banyak lebam dimana-mana. Kalau lo emang gak mau jujur gak apa-apa. Tapi biar gue yang obatin luka lo. Itung-itung gue bales kebaikan lo waktu ngerawat gue pas sakit." Jelas Celina lalu beranjak dari atas kasur dan pergi mengambil kotak P3K.

Setelah mendapatkan kotak yang ia cari. Celina kembali duduk di atas kasur. "Padahal waktu itu saya merawat kamu dengan ikhlas." Ujar Vero.

Celina membuka kotak P3K dan mengeluarkan alcohol serta kapas. "Apapun itu gue gak peduli. Biar gue yang obatin." Ujar Celina lalu menuangkan alcohol di atas kapas. Ia memegang wajah Vero lalu membersihkan luka di wajah Vero.

Sshhh!

Rintih Vero kesakitan dan merasa perih pada luka yang Dero dan Harry berikan di wajahnya. Melihat Vero mengiris kesakitan, Celina langsung menarik tangannya. Ekspresi wajah Celina mengatakan bahwa Celina dapat juga merasakan apa yang Vero rasakan.

"Tahan ya, ini gak akan lama." Ujar Celina lalu terus memberikan luka Vero.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk mengobati luka lebam di wajah Vero. Ketika selesai mengobati Vero, Celina merapihkan kembali isi kotak P3K dan meletakkannya di atas nakas yang tidak jauh keberadaannya dari kasur tempat Celina duduk.

"Boleh minta sesuatu?" Tanya Vero.

Celina menaikkan salah satu alisnya. "Apa itu?" Ujar Celina penasaran.

Who Are You?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang