Typo masih bertebaran dimana-mana kalau nemuin typo komen aja ya!!
Happy Reading ❤️
Pagi yang cerah ini, Celina masih berbaring di kasur bersama dengan Vero yang tidur di sampingnya. Suasana ruangan yang hening membuat siapa saja yang berada di sana menjadi melamun. Celina menatap langit-langit kamarnya, otak kecilnya terus saja berfikir tentang Daddy-nya. Ada banyak sekali pertanyaan yang ingin ia ajukan pada Vero. Tetapi Celina yakin tidak mudah untuk mendapatkan jawaban dari semua pertanyaannya.
Entah sebanyak apa rahasia yang masih di sembunyikan di dunia ini. Terkadang dunia bagaikan teka-teki yang harus di pecahkan.
Ketika Celina masih melamun, tanpa sadar Vero bangun dari tidurnya. "Morning babe," ujar Vero yang berhasil membuat lamunan Celina buyar.
Celina menoleh ke arah Vero. "Morning. Kemarin kemana? Kenapa lama banget perginya?" Tanya Celina karena kemarin hampir seharian penuh Vero pergi tanpa memberitahunya. Keberadaan Vero di sekitarnya memang menganggu, tetapi ketidakadaan Vero membuatnya hampa.
"Ada urusan yang harus aku selesaikan. Memangnya ada apa? Apa kamu merindukanku? Baru di tinggal sehari saja sudah begini. Gimana kalau di tinggal lama?" Ujar Vero meledek Celina.
"Siapa juga yang kangen. Gue cuma nanya aja tadi," elak Celina.
"Kamu sangat tidak pandai berbohong. Lain kali belajarlah berakting supaya ketika kamu berbohong tidak terlalu ketara." Ejek Vero pada Celina.
"Gue nggak bohong."
"Ya ya ya." Balas Vero lalu dengan semangat memeluk Celina dan mengecup Celina. Mulai dari dahi, pipi dan lainnya.
"Stop it! Vero! Berhenti cium gue!" Kata Celina sambil terus berusaha menjauhkan Vero dari wajahnya.
"Nggak akan. Kamu gemesin banget sihh." Ujar Vero sambil terus mengecup seluruh bagian wajah Celina.
Cup
Tiba-tiba kecupan itu berhenti tepat di bibir sexy Celina. Kini waktu terasa seperti berhenti. Mata Celina berfokus pada mata Vero. Tanpa sadar Celina memejamkan matanya, Vero yang melihat hal tersebut mulai memperdalam ciumannya. Kini keduanya terbawa suasana, tanpa henti keduanya terus berciuman mesra. Entah apa yang membuat Celina tidak menghentikan tindakan Vero. Tetapi yang pasti Celina juga menikmatinya.
Mmph
Semakin Vero memperdalam ciumannya, semakin Celina kesulitan bernafas. Bahkan tangan Vero mulai menjalar ketempat yang seharusnya tidak ia sentuh. Sadar akan keadaan yang mulai tidak terkendali. Celina langsung mendorong tubuh Vero agar menjauh darinya.
"Stop Ver. Gue nggak bisa lebih jauh lagi." Kata Celina lalu bangun dari posisi tidurnya dan duduk di atas ranjang.
Vero menatap Celina. Kini ia merasa bersalah pada gadis itu. "Sorry." Ujar Vero.
"Ini bukan salah lo, gue juga ngelakuin hal yang sama." Balas Celina yang masih membelakangi Vero.
"Makasih udah kasih hal yang indah pagi ini. Apa kita bisa melakukannya setiap hari?" Tanya Vero.
Celina terkejut dengan ucapan Vero. Bagaimana bisa dia berkata seperti itu. Apakah ini yang di namakan di kasih hati minta jantung? Celina menoleh ke arah Vero. "Gak akan pernah." Ujar Celina lalu beranjak pergi.
"I like your lips," teriak Vero agar Celina mendengarnya.
"Bodoh kenapa lo malah ikut kebawa suasana sih Cel." Batin Celina merutuki dirinya sendiri atas tingkah bodohnya.
Kini Celina berada di dapur selama ia masak. Ia terus saja menyalahkan dirinya. Menyalahkan atas tindakannya. Jujur itu adalah ciuman yang sangat dalam, dan itu pertama kali Celina lakukan. Dan lebih naasnya lagi ia melakukan hal itu dengan Vero. Oh Tuhan entah mau di taruh di mana wajah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You?!
FantastikKisah seorang gadis yang bertemu 2 pemuda yang sangat misterius. Gadis itu bernama Celina, Celina mempunyai mimpi seperti gadis lainnya. lulus kuliah, bekerja, mempunyai sahabat, bahkan bisa di cintai oleh orang yang ia cintai. Sesederhana itu bukan...