Happy Reading ❤️❤️Siang ini kelas Celina telah selesai, dosen sudah pergi beberapa menit yang lalu. Dan yang lainnya tengah membereskan meja masing-masing. Di tengah kesibukan berberes ada sosok siswa laki-laki maju ke depan kelas dia menepuk tangannya berkali-kali meminta perhatian seluruh mahasiswa
"Permisi semuanya. Minta perhatiannya sebentar." Ujar laki-laki tersebut yang bernama Damar. Kini seluruh mata menatap menuju Damar. Bahkan semua perhatian pun beralih kepada Damar.
"Ada apa sih mar," ujar Sherina.
"Gue ada pengumuman penting, jadi acara festival yang setiap tahun di selenggarakan ada sebuah perubahan. Acara yang biasanya di adain di sini, sekarang pindah lokasi." Tutur Damar menjelaskan. Celina terus saja mendengar ucapan Damar.
"Pindah ke mana?" Tanya Vito teman sekelas Celina
"Di pantai, di pantai mananya gue belum tahu pasti. Dan acaranya akan di selenggarakan pada akhir bulan ini. Jadi besar harapan gue buat kelas ini mempersiapkan semaksimal mungkin untuk acara tersebut." Jelas Damar di depan kelas.
"Sebentar lagi dong," teriak seseorang yang berasal dari belakang.
Damar mengangguk. "Yaps, makanya sebisa mungkin di urus secepatnya masalah festival. Gue yakin kalian bisa handle ini semua. Oke apa ada lagi yang mau bertanya?" Kata Damar sambil memperhatikan semua temannya. "Kalau nggak ada cukup sampai sini aja pengumuman dari gue. Terima kasih." Ucap Damar.
Mendengar ucapan Damar yang sudah selesai, Celina kembali membereskan tasnya. "Cel, Lo harus jadi partner gue. Gak ada pertanyaan maupun penolakan." Ujar Damar secara tiba-tiba sehingga membuat Celina terkejut. Entah apa maksudnya kenapa dia berbicara seperti itu.
"Gue tunggu di depan ya, abis ini kita mau bahas soal festival bareng anak yang lain. Bye!" Ucap Damar lalu pergi begitu saja.
Celina memasang muka terkejut. "Tapi Mar?" Ucap Celina lirih.
"Egois banget jadi orang, apa-apa semau dia. Gak pernah mau dengerin omongan orang lain. Dasar!" Rutuk Celina dalam hati.
Selesai merapihkan buku, Celina langsung keluar dan mendapati Damar yang tengah berbincang dengan mahasiswa lainnya. Tiba-tiba muncul ide cerdik dari otak kecil Celina. Ia berencana kabur.
"Males banget deh, harus ngikutin Damar. Kabur aja kali ya." Ucap Celina.
Namun secara cepat ada sebuah tangan yang menggenggam lengan Celina. Ia refleks menoleh dan mendapati Dero disana sambil melontarkan senyuman ciri khas miliknya. Dero meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya, mengisyaratkan Celina untuk tidak bersuara. Dero menarik Celina sambil berlari meninggalkan Damar. Celina yang melihat tingkah Dero langsung tersenyum dan ikut berlari kencang mengikuti setiap langkah Dero.
Saat dirasa sudah tidak terlihat lagi Damar, Dero melepaskan tangannya dari lengan Celina. Nafas Celina masih terengah-engah akibat berlari terlalu kencang. Tetapi bagaimanapun juga ia senang rencananya berhasil.
"Hahahah lo lucu ya, bisa-bisanya Lo tau gue mau kabur dari Damar. pinter deh lo, bangga gue jadi sahabat lo." Ujar Celina sangat senang
Dero tersenyum tenang. "Yakin cuma sahabat?" Tanya Dero.
Celina terkejut mendengar ucapan Dero. "Hah! Apa?!" Ujarnya
Dero menggeleng. "Bukan apa-apa. Oh iya gue bakalan jawab pertanyaan Lo tadi kenapa gua bisa tahu lo aku kabur dari Damar. Because, lo suka cerita ke gue Cel, kalau Damar selalu maksa lo buat jadi partner dia apapun acaranya. Terus dia juga ga nerima penolakan, iya kan? Makanya pas gue liat lo di luar kelas terus natap ke arah Damar, gue udah tau pasti dia berulah lagi. Jadi gue tarik lo deh" Tutur Dero mengingat sesuatu yang pernah menjadi memorinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You?!
FantasiKisah seorang gadis yang bertemu 2 pemuda yang sangat misterius. Gadis itu bernama Celina, Celina mempunyai mimpi seperti gadis lainnya. lulus kuliah, bekerja, mempunyai sahabat, bahkan bisa di cintai oleh orang yang ia cintai. Sesederhana itu bukan...