4. Meteor

351 55 2
                                    

'Tookk tookk'

Venus mengetuk ruangan Bintang, namun tak kunjung mendapatkan respon dari dalam. Sekali lagi Venus mengetuk pintunya. Tapi lagi-lagi tidak ada jawaban juga.

"Ada orang gak sih di dalem?" Venus jadi kesel sendiri. Masa dia harus nunggu di luar? Malas banget yakan? Sudah gitu tidak ada tempat duduk di sekitar sana. Yakali Venus harus duduk di lantai sampai si pemilik ruangan datang. Jelas Venus tidak sudi.

"Masuk aja" Venus tersentak kaget mendengar suara dari belakangnya.

"Lah kamu lagi" tunjuk Venus kepada Bintang. Venus masih mengira Bintang adalah anak SMA dia belum tahu jika Bintang pemilik ruangan yang tadi dia ketuk. Apa jadinya jika Venus tahu kalau Bintang sebenarnya adalah bosnya? Pasti dia akan terkejut, ah tidak hanya terkejut tapi sangat sangat terkejut.

"Kan kakak sudah bilang kamu pulang, jangan lama-lama di sini. Bandel ya kamu" Venus mencubit pipi chubby Bintang. Lagi dan lagi Bintang terkejut dengan sikap Venus yang sangat tidak sopan dengannya. Seumur-umur tidak ada yang berani mencubit pipinya selain orang tuanya. Venus orang asing tapi dia dengan berani melakukan itu pada Bintang. Wahh, Venus sepertinya kau sudah membangunkan singa tidur.

Dengan kasar Bintang menghempaskan tangan Venus yang masih betah mencubit pipinya. Hal itu tentu membuat Venus kaget dengan respon kasar Bintang.

"APA KAU TIDAK PUNYA SOPAN SANTUN?!" Bintang sudah mulai menunjukkan jati diri aslinya. Ya beginilah sifat asli dari seorang Bintang Park. Dingin dan terkadang kejam. Dia tidak akan memandang dengan siapa dia berbicara jika orang itu sudah membuatnya kesal. Bintang selalu melakukan apa yang dia inginkan. Dan semuanya harus berjalan sesuai keinginannya. Namun disisi lain Bintang juga bisa bersikap lembut, tapi hanya kepada orang tertentu saja.

Melihat tatapan tajam Bintang, nyali Venus menciut. Dia tidak mengerti kenapa Bintang mendadak berubah? Tadi dia gadis yang imut dan menggemaskan sekarang jadi gadis pemarah dan kasar.

"Maaf dek, kakak cuma gemes sama kamu" Venus merasa tidak enak. Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Kenapa mendadak Venus seperti gadis bodoh? Ah terkadang dia memang bodoh, Bima saja kadang suka memarahinya karena kebodohannya itu. Selain suka ceroboh Venus juga memiliki perilaku lain yang bisa membuat orang tercengang dan tidak menyangka. Jika di lihat dari visualnya pasti orang-orang mengira Venus gadis yang anggun dan penuh pesona. Tapi siapa sangka di balik wajah cantik bak dewinya itu dia memiki banyak kekurangan yang sering membuat orang terdekatnya kerepotan.

Bintang menghela nafas, kenapa Venus masih mengiranya sebagai gadis SMA? Dari pada pusing memikirkannya Bintang memilih masuk ke dalam ruangannya. Tapi tidak jadi karena Venus menarik kerah bajunya dari belakang. Heh Venus, Bintang bukan kucing.

"Duh adek jangan main masuk aja, itu ruangan bos kakak, nanti dia marah gimana?" ucap Venus yang masih menarik kerah baju Bintang.

"Kamu bener-bener ya!!" Bintang gregetan sendiri dengan sikap Venus. Bisa-bisanya Sakti mencarikan asisten untuknya modelan Venus. Apa tidak ada yang lebih waras dari Venus? Lama-lama Bintang bisa gila menghadapi Venus.

"LEPASKAN KERAH BAJU SAYA!" Bintang menekankan setiap katanya. Agar si Venus itu mengerti. Susah memang berbicara dengan orang tidak waras seperti Venus.

"Heh heh, sorry kakak tadi gak sengaja, lagian kamu sih di bilangin bandel. Suruh pulang malah masih ada di sini, terus tadi mau masuk ke ruangan bos" ucap Venus.

Bintang menatap sinis Venus, "Ini ruangan saya! Dan berhenti panggil saya Dek, karena saya bukan adik kamu!!" ucap Bintang tegas.

"Haha haha, kamu ternyata suka ngelucu ya dek haha ha" Venus menepuk bahu Bintang sambil masih tertawa terbahak-bahak.

'Sepertinya dia memang gila' pikir Bintang lalu segera masuk ke dalam ruangannya. Tidak memperdulikan Venus yang tampak terkejut melihat dirinya masuk ke dalam ruangannya.

"Aduh aduh, dek jangan bikin masalah dong. Nanti kalo bos kakak tau gimana? Nanti kakak di pecat sebelum bekerja lagi" Venus berusaha menarik Bintang keluar. Dan terjadilah aksi tarik menarik antara Bintang dan Venus.

Hingga seorang pria masuk ke dalam ruangan Bintang dan berhasil membuat keduanya berhenti.

"Kalian lagi ngapain?" heran Sakti, ya pria yang masuk ke dalam ruangan Bintang adalah Sakti. Dia berniat memberikan laporan kesehatan pasien pada Bintang. Namun dia di kejutkan dengan pemandangan langka di depannya. Di mana Bintang sedang di tarik-tarik oleh Venus. Itu pemandangan sangat langka sekali menurut Sakti. Karena selama ini Bintang sangat anti di sentuh orang lain. Tapi melihat Venus memegang tangan Bintang sungguh keajaiban yang luar biasa.

"Heh he, ini kak ada bocil yang maksa masuk ke sini. Padahal udah aku bilangin kalo ini ruangan bos. Tapi dia malah ngeyel" ujar Venus mengadu pada Sakti. Mendengar Venus memanggil Bintang bocil membuat Sakti tertawa. Bagaimana bisa Venus memanggil Bintang bocil? Wajah Bintang memang terlihat jauh lebih muda dari usianya tapi bukan berarti Venus bisa menaggilnya bocil juga kan? Sakti menggelengkan kepalanya tidak percaya. Setelah ini Bintang pasti akan mempersulit pekerjaan Venus. Apalagi Venus akan jadi asisten Bintang. Sakti jadi merasa iba dengan Venus.

"Venus sepertinya kamu salah paham. Dia bukan bocil. Dia Bintang yang bakal jadi bos kamu" jelas Sakti. Seketika Venus langsung melepaskan genggamannya di tangan Bintang. Dia melihat wajah Bintang dengan seksama.

"Ah kakak bohong nih pasti, dia itu anak SMA kak, masa dia jadi bos" Venus masih tidak mau mempercayainya begitu saja. Bisa saja Sakti sedang mengerjainya kan?

Sakti terkekeh, Venus masih saja tidak percaya. Sakti menoleh ke Bintang. Ternyata Bintang hanya diam saja. Bahkan dia tidak berniat menjelaskan yang sebenarnya pada Venus.

Bintang memilih duduk di kursinya. Dan membiarkan Sakti yang menjelaskannya. Dia terlalu malas berbicara dengan orang tidak waras seperti Venus.

"Venus apa kamu belum melihat chat terakhir dari saya? Saya sudah mengirimkan foto Bintang ke kamu" ujar Sakti.

Venus segera mengambil handphone di sakunya. Dan membuka room chatnya dengan Sakti. Seketika mulutnya terbuka dan matanya melotot. Dia kaget ternyata benar gadis yang ia sangka masih SMA itu Bintang. Dia menyamakan wajah Bintang dengan foto yang Sakti kirim. Bahkan Venus mendekatkan handphone nya ke wajah Bintang. Dan memang benar mereka orang yang sama.

Bintang menyingkirkan tangan Venus yang masih sibuk melihat handphone dan wajahnya bergantian.

"Apa kau sudah selesai?" tanya Bintang dingin ke Venus.

"Jika sudah selesai silahkan keluar!" usirnya.

Venus terdiam, dia melirik Sakti mencoba untuk meminta bantuannya.

"Bin, jangan gitulah. Dia kan baru masuk jadi wajar dia belum tau kamu" ucap Sakti.

"Sakti kamu tau gimana aku kan?! Aku gak bisa kerja sama orang kaya dia! Baru hari pertama aja dia udah bikin masalah apalagi nanti?"

Sakti menghela nafas, dia merasa iba dengan Venus, "Kasih dia satu kesempatan lagi Bin, dia pasti gak bakal bikin masalah lagi kok"

"Gak ada yang namanya kesempatan kedua! Lebih baik kamu bawa dia keluar dari sini!" putus Bintang.

Sakti tidak memiliki pilihan lain selain membawa Venus keluar dari ruangan Bintang.





















































































~💫Universe💫~

"Itu karena aku suka denganmu, meskipun aku memiliki wajah tak peduli"

***

Universe💫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang