10. Mars

408 59 3
                                        

"Venus?" Bintang segera beranjak dari tubuh Karina dan segera menyeret Venus keluar dari ruangan Karina.

"Sakit!" berusaha melepaskan tangan Bintang dari tangannya, tapi sayang usaha Venus sia-sia saja, tenaga Bintang jauh lebih kuat darinya.

Bintang tidak memperdulikan ringisan kesakitan Venus, ia terus menyeret Venus ke taman belakang. Karena hanya itulah tempat yang tepat untuk dirinya berbicara dengan Venus.

Sampai sana Bintang melepaskan tangan Venus lalu ia melemparkan tatapan tajam padanya.

"Beraninya kamu masuk ke ruangan Karina! Siapa yang kasih kamu ijin ha?!!" bentaknya, masih dengan tatapan tajamnya pada Venus.

"Kenapa? Lo takut perbuatan bejat lo ketauan?!" walau sudah di bentak dan di tatap tajam oleh Bintang, Venus tak merasa takut sedikit pun, karena ia merasa ia benar.

"Kamu jangan asal bicara! Apa yang kamu tuduhkan pada saya itu tidak benar!"

Venus terkekeh mendengarnya, "Gak bener lo bilang?" ia tersenyum miring.

"Kalo aja tadi gue gak mergoki lo, lo pasti udah perkosa Karina kan?!"



'PLAK!'



Tamparan keras Bintang layangkan ke wajah Venus.

"SAYA SUDAH BILANG JANGAN ASAL BICARA VENUS!!" nada bicaranya semakin tinggi.

Venus memegang pipinya yang tadi terkena tamparan Bintang, ia menatap Bintang kecewa. Selama ini ia mengira Bintang adalah sosok wanita sempurna, cantik, pintar, baik dan perhatian kepada banyak orang. Tapi ternyata dugaannya salah. Sosok Bintang tidak seperti apa yang di pikirkannya selama ini. Venus menyesal sudah menaruh hatinya pada sosok tersebut. Ia terlalu terlena dengan perhatian yang Bintang berikan padanya beberapa hari ini. Padahal jelas Bintang melakukannya hanya karena menganggap Venus gadis berpenyakitan. Venus merasa bodoh, ia bodoh. Kenapa ia bisa sebodoh ini? Tak pernah sebelumnya terpikirkan olehnya kalau ia akan menjadi penyuka sesama jenis. Dan parahnya ia menyukai atasannya sendiri. Pertemuan mereka belum berjalan lama, tapi kenapa dengan mudahnya Venus jatuh cinta pada Bintang?

"Asal bicara lo bilang? Gue liat sendiri BINTANG! Dengan mata kepala gue sendiri lo nelanjangi Karina! Lo masih aja ngelak?" terkekeh tidak percaya.

"Ah, apa jangan-jangan lo juga yang jadi penyebab Karina gak sembuh-sembuh sampai sekarang?"

"Maksud kamu?!"

"Jangan di kira gue gak tau apa-apa Bintang, gue udah tau semua tentang Karina" ucap Venus.

"Cih! Jangan so tahu kamu Venus, yang tahu tentang Karina hanya saya" memandang Venus remeh.

"Gue tau Karina. Karina Yoo Jimin dia bisa masuk rumah sakit ini karna sahabat sekaligus kekasihnya meninggal, Winter Kim Minjeong itu nama sahabat sekaligus kekasih Karina. Sebelum menjalin hubungan dengan Winter, Karina sempat menjalin hubungan dengan Lee Taeyong, begitpun dengan Winter, sebelum dengan Karina ia sempat berpacaran dengan Jung Sungchan" Bintang terdiam seribu bahasa ketika mendengar penjelasan dari Venus.

"Hubungan Karina dan Winter di tentang keras oleh kedua orang tua Karina, sedangkan orang tua Winter selalu sibuk dengan pekerjaan mereka hingga mereka mengabaikan Winter, tidak pernah peduli ketika Winter sakit atau tidak, yang peduli pada Winter hanya Karina. Karna itu timbul perasaan terlarang. Winter mulai menaruh rasa pada Karina, dan diam-diam Karina juga menaruh rasa pada Winter. Tapi keduanya memilih diam dan justru menjalin hubungan dengan orang lain"

"Sampai suatu ketika keduanya saling jujur dengan perasaan mereka, tapi orang tua Karina tetap tidak menyetujuinya, mereka justru berusaha menjodohkan Karina dengan orang lain, sampai pada akhirnya Winter memilih mengakhiri hidupnya" Venus menjeda sebentar.

Universe💫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang