Bagaimana kalau dulu Adam tidak berpasangan dengan Hawa?
Bagaimana kalau bumi bukan bulat tapi datar?
Bagaimana kalau tengah malam nanti jam sebelas lebih dua, salju turun di Teluk Galela?
Bagaimana kalau bisa dibuktikan bahwa Diriku, Sapardi, Rendra, dan Chairil Anwar ternyata pengarang lagu pop?
Bagaimana kalau Inggris jadi Republik, dan Indonesia jadi Monarki?
Bagaimana kalau hutang-hutang Indonesia ternyata bisa dibayar dengan korupsi?
Bagaimana kalau desah percintaan anak muda semarak deforestasi seluas 744,367 hektare?
Bagaimana kalau musik akustik dunia jadi sedemikian sempurnanya sehingga di kamar tidur terdengar deru bom Palestine, gemuruh sejuta kaki pengungsi, gempa bumi , serta suara-suara semu duniawi?
Bagaimana kalau kesenian dihentikan saja sampai di sini dan kita pelihara ternak sebagai ganti?
Bagaimana kalau segala yang kita angankan terjadi, dan segala yang terjadi pernah kita rancangkan?
Bagaimana kalau telah sampai waktunya dan kita tidak bisa bertanya "bagaimana" lagi, apakah saat itu aku masih sempat bertanya padamu tentang bagaimana kamu mencintaiku?
KAMU SEDANG MEMBACA
"Puisikalisasi Musisi"
AdventureBukan puisi yang berisi aksara indah nan mempesona. Hanya beberapa untaian kata yang tak manja, tapi lentik dan menggelitik. Penuh kontradiksi yang menciptakan ilusi disetiap sisi. Peringkat 1 - Syair ; 11-02-2023