Gelap pekat malam dalam sunyi,
Disanding gemercik bunyi dari arloji yang menunjuk jelang buta dini hari.
Sang manusia duduk bungkam di tepian.
Memandang kekosongan yang menari di depan perapian.Sibuklah ia
menerka, mengira-ira.
Siapa yang datang, siapa yang pergi.
Rasi bintang manalagi yang tampak di bentang angkasa bulan Mei.
Apakah nyala biduk yang berpendar?
Atau bulan sabit setengah melingkar?Lagi,
Bertanya pada langit,
Tentang sakit dan hipokrit.Risaulah ia
menerka, mengira-ira
Apakah duka akan datang, atau bahagia akan pergi.
Rasi bintang manalagi yang tampak di bentang angkasa bulan Mei?
Kau yang menghindar.
Atau kasihmu yang memudar?
KAMU SEDANG MEMBACA
"Puisikalisasi Musisi"
AdventureBukan puisi yang berisi aksara indah nan mempesona. Hanya beberapa untaian kata yang tak manja, tapi lentik dan menggelitik. Penuh kontradiksi yang menciptakan ilusi disetiap sisi. Peringkat 1 - Syair ; 11-02-2023