Satu Detik

64 8 0
                                    

Rintik hujan bermain di atap sana
Bermaksud untuk menghibur hati yang lara
Nyanyian gerimis semakin keras
Melarutkan sapaan Dinda yang kian bias

Aku disini satu detik
Terbaring menatap langit-langit
Seraya mengingat dan menikmati sakit

Aku disini satu detik
Menyesap kopi yang sama pahit
Dengan perasaan rindu yg begitu rumit

Detik berikutnya
Dan benar, cinta tak pernah bisa direncanakan
Sekeras apapun membenci, ternyata memang aku masih mencintai
Berlabuh lagi hati ini ke kamu
"Nyaman", katanya
Semoga terus begitu pada detik berikutnya

"Puisikalisasi Musisi"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang