Chapter 2

3.6K 131 0
                                    

Pagi ini hari terakhirku mengikuti UAS, begitu juga dengan ve. Aku dan ve menempati universitas yang sama. Namun berbeda dalam hal jurusan.

"Gimana uas nya nal?"

"Huft lumayan lah ve, sedikit menguras otak -,- kalau kamu gimana?"

"Yah sama lah nal, cuma bersyukur aja beberapa yang ku pelajari masuk dalam uas tadi :D"

"Hmm syukur lah"

Aku mengajak ve ke tempat biasa kami berdua bersantai setelah kegiatan kuliah. Ke kafe yang tak jauh dari kampus. Sangkin sering nya kesana pemilik kafe sangat mengenal dan mengetahui sifat aku dan ve.

Kebetulan kafe hari ini begitu penuh. Sulit sekali untuk mendapatkan tempat untuk bersantai di kafe ini. Namun si pemilik kafe ini menjadi dewi fortuna buat kami. Ia menyediakan satu tempat. Tempat favorit ku dan ve persis di dekat jendela. Aku dan ve sangat menyukai tempat ini, bisa melihat suasana di luar kafe. Tak kan bosan jika harus berlama-lama di kafe ini.

Musim saat ini sedang pancaroba. Hujan selalu mengguyur kota metropolitan ini. Deras. Rintik hujan menyiprat kan air nya ke jendela sehingga terlihat berembun. Saat ini ve sedang tak bersama ku, ia sedang ke toilet. Tanpa tersadar di balik kaca yang penuh embun berkat hujan itu ku tuliskan nama ku dengam nama ve plus ku kurung dengan gambar love. Menggambar tanpa sadar. Mungkin aku menggambar dengan hati sehingga terlihat indah jika di perhatikan.

"Nal kamu ngapain?" ve datang tiba-tiba

"Eh ve (?)" seketika aku kaget dan tersadar sesegera menghapus tulisan yang ada di jendela itu

"Kamu kenapa sih?" tanya ve heran

"Ng ng ngk kok" jawab ku gugup

Ve hanya menatap ku heran sambil memicingkan matanya. Seketika aku gugup dan tak berani menatapnya. Akh! Perasaan yang teramat sulit untuk di jelaskan. Semakin lama aku menahan nya, semakin tak karuan pula tingkah ku. Tak lama akhirnya ve memalingkan tatapan nya, makanan yang kami pesan akhirnya tiba. Kali ini aku hanya memesan capuchino hangat beserta roti bakar. Pas banget di nikmati ketika cuaca sedang tak bersahabat seperti ini. Lain dengan ve, ia lebih memilih memesan kopi luwak hangat beserta steak rasa bbq.

"Loh ve kok tumbem pesan bbq? biasanya salad atau ngak sushi" tanya ku heran

"Hehe lagi pengen aja nal"

"Hati2 ntar ndutan loh :p"

"Ya ngk lah, lagian aku juga ngak sering2 amat makan steak" lanjutnya sambil melahap steak nya

"Ya sih, bukan badan kamu yang ndutan, tapi pipi kamu tuh. Udah kaya bapao isi cokelat haha :p"

"Kinaaall~" jawab nya sambil mengembungkan pipi. Aaakh! Chu nya ia seperti ini ><

Hari kian senja. Kafe ini seakan tak pernah sepi akan pengunjung. Selalu datang meski kafe ini masih penuh. Aku dan ve yang sedari tadi tak beranjak di kafe ini hanya celinga celingu melihat pengunjung. Aneh nya aku dan ve tak memberikan meja ini kepada orang lain hingga kami bosan untuk berada disini.

"Ve ayo kita pulang" ucap ku sambil melihat waktu di jam tangan

"Yuk, lagian kita juga udh lama banget disini"

Akhirnya aku dan ve memilih pulang. Sebelum ke rumah aku mengantar ve ke rumah nya terlebih dahulu. Selesai. Dan akhirnya aku kembali kerumah. Hari ini bisa di bilang lumayan lelah yah, Uas terakhir dengan matakuliah kalkulus. Aah seakan otak ku mengkerut di buatnya. Mungkin malam ini aku akan tidur cepat, tapi seolah di rumah ku ini tak mengizinkan aku untuk segera tidur.

"Kak, temenin sebentar ke toko buku" melas adik ku sambil menarik-narik lengan ku

"Aaah kakak capek dek" jawab ku dengan lesu nya

"Kak, ayolah. Kaaaaak...."

Aku tak menghiraukan kan melasan adik ku yang satu ini. Aku memilih untuk berbaring sambil memejamkan mata.

"Mamaaaaa..... Kak kinal ngak mau nemenin :(" teriak nya dari dalam kamar ku

"Kinaal, temenin dulu gih adiknya itu" sahut mama yang datang menemui ku

Akhirnya dengan berat hati dan gondok dalam hati aku pun pergi menemani si kecil ini ketoko buku. Jujur jika mama yang telah menyuruhku, aku tak bisa lagi untuk menolaknya.

Selesai sudah aku menemani di kecil ini ke toko buku. Ketika hendak pulang perut ku terasa lapar. Ingin mencari cemilan di malam hari ini.

Hingga akhirnya aku berhenti di salah satu penjual martabak manis yang bisa di bilang sangat terkenal di daerah sini.

"Umm mas, saya pesen martabak keju nya dua yah" pesan ku pada seorang penjual nya

Yap aku sangat menyukai martabak keju ini. Tak hayal ve juga sangat menyukai martabak ini. Ketika membeli martabak keju ini aku selalu ingat dengan ve. Huft seaakan otak ku saat ini hanya terisi dengan nama ve ve dan ve.

Akhirnya aku mendapatkan martabak yang kuinginkan dan akupun kembali ke rumah untuk menyantap martabak keju yang nan lezat ini.

Menyantap nya sudah. Dan akhirnya aku kembali ke kamar untuk beristirahat. Huft inti nya sih malam ini aku tidak memperoleh istirahat lebih awal dari biasanya, malah seperti biasa aku tidur. Jam 00.00 wib -,-

Tiit... Tiit... Jam digital ku berbunyi bertanda jam sudah pukul 08.00 wib. Untung saja kemarin hari terakhir uas, jadi hari ini sudah bisa untuk libur. Kebiasaan ku ketika bangun tidur, selalu mengecek hp. Ku lihat ada inbox dari ve.

"Nal, nanti siang sibuk ngk? Temenin aku ke toko buku yah"

Kemudian sms itu aku balas dengan jawaban iya. Begitulah ve, ketika jadwal kosong ia selalu mampir ketoko buku. Ia sangat hobi membaca buku, tapi jangan salah. Ia lebih menyukai membaca buku yang berjudul Shrelock Holmes. Novel favorit nya. Kadang ketika ia sedang membaca novel itu jangan harap kita akan di hiraukan nya. Malah tidak, ia tak perduli dengan keadaan sekitar. Intinya dia harus fokus membaca demi mendapatkan cerita yang begitu menguras emosinya.

~Tbc

Not Just A FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang