Chapter 11

2.1K 82 7
                                    

Dhike seakan menutup-nutupi sesuatu. Seperti ingin mengatakan nya padaku tapi ia ragu-ragu dan malu. "Kamu mau bilang apa key? Kok malu-malu gitu?" tanya ku semakin penasaran

"Aku udah lama memendam perasaan ini nal" ucapnya menatap ku lirih

"Maksud kamu apa? To the point aja key, aku ngk suka bertele-tele seperti ini" ucapku sedikit bete

"Nal!" panggil nya menyentuh lenganku dan menatap ku tajam. Aku kaget. Apa yang terjadi pada dhike? Dia aneh, seperti bukan dhike yang ku kenal. Namun tiba-tiba saja hp ku berdering. "Bentar-bentar key, aku angkat telfon dulu" ucapku sedikit agak menjauh dari dhike. Ternyata yang menelfon ku ve, dia sekarang sudah di hotel dan menunggu ku untuk pulang.

"Eehmm key, aku balik ke hotel dulu yah" ucap ku berdiri di hadapan nya

"Kok cepet bgt? Kita kan baru ketemu nal" ia mendongkak ke arahku

"Iya, tapi temen aku udah nunggu di hotel. Aku ngk mungkin ninggalin dia sendirian di hotel"

"Tapi nal..." ucapnya terputus

"Tapi apa? Uumm aku buru2 key, kalau kamu mau, kamu bisa kunjungi aku ke hotel aja, ni nomor kamar hotel ku" sambil ku kasih sepotong kertas kecil. Lanjutku langsung pergi meninggalkan dhike sendirian di taman. Selama perjalanan aku membayangkan sikap dhike yang aneh tadi. Sepanjang jalan aku terus mengkerut kan dahi ku, memikirkan tingkah aneh dhike. Tak lama aku sampai di kamar hotel.

"Kamu nunggu lama ve?" sambil membuka pintu

"Ngk kok nal, kamu abis dari mana? Kok sampe keringetan gitu? Lari-larian ya?" ucapnya menghapus keringat di dahi ku

"Ouh ngk kok" jawabku

Kemudian aku jalan menuju balkon hotel, aku duduk di balkon hotel sembari menyelaraskan energi ku tadi. "Kamu minum dulu nal" ucapnya sambil memberikan secangkir teh hangat untukku

"Makasih sayang" sambil ku colek dagu nya xD

"Sama2 sayang :) oiya aku bawain kue. Di kasih naomi, kue nya enak loh" tawar nya sambil mengeluarkan isi bungkusan itu

"Oh ya? Waah" ucapku ngiler melihat kue itu

"Nih buat kamu"

"Kamu ngasih gitu aja ve?"

"Maksud nya?"

"Yaah diiii......" ucapku memberi sebuah kode

"Di suapin gitu?"

"Nah tuh tau :3"

"Manja ish kamu nal :$"

"Gpp sih di manjain pacar sendiri :3"

Ve pun akhirnya menyuapi kue kemulut ku. Kue yang lezat ini seakan begitu lezat ketika di suapin ve. Nikmat banget. Selama ia menyuapi ku, aku terus menatapi wajah nya. Senyum manis nya semakin membuat ku tak ingin kehilangan nya. "Kamu jangan liatin aku terus dong, aku kan jadi malu :$" ucapnya

"Abis wajah kamu bagai bidadari ve :3"

"Gombal :$" jawabnya kemudian mencolek butter cream kue itu ke pipi kanan ku dengan sengaja

"Veee kamuuu...." ucapku memicingkan mata untuk balas dendam

"Apa? Weeekkk :p" ucapnya kemudian berlari menjauhi ku

Tak mau kalah darinya aku kerja dia yang sudah masuk ke dalam kamar. Saling mempertahankan diri. Aduuh ini kok di kamar malah main kejar-kejaran x_x
Terus ku kepung dirinya untuk balas dendam. Tawa seakan pecah begitu saja. Aku masih saja mengepung ve hingga akhirnya aku dapat lengan nya, kutarik dan kemudian ku peluk tubuh nya. Tawa kian pecah. Aku memeluk menahan ve untuk tidak kabur. Namun ketika aku mendapatkannya aku tak rela merusak wajah cantik nya dengan colekan butter cream ini.

Not Just A FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang