Chapter 7

2.9K 113 2
                                    

"Bulan tanpa bintang di langit malam itu terasa sepi yah nal" ucapnya terus menatap ujung laut ini

Aku masih terus bingung. Heran ketika ve terus mengatakan hal yang tak ku mengerti. Seperti ia ingin mengatakan sesuatu padaku. Tapi apa itu? Seakan ia memutar mutar ucapannya hingga aku bingung mau bertanya apa.

"Ve kenapa?"

"Kenapa kamu bertanya seperti itu?" ucapnya menoleh ke arah ku dengan wajah heran

"Kamu mengatakan hal yang membuat ku bingung ve"

"Kenapa kamu bingung nal?"

"Lah kok malah nanya gitu? :/"

"Hahaha"

Apa sih yang akan ia katakan padaku? Langit sudah mulai gelap loh ve, setidaknya buruan ngomong agar aku tidak terus penasaran seperti ini. "Kamu mau ngomong apa? Dari tadi kok muter2 terus. Aku ngk ngerti (?)" ucap ku menggaruk-garuk kepala

"Matahari nya hilang nal! :o yaaah gelap deh"

"Veeeee!! -,-"

"Apa kinal sayaaaanggg??" sambil mencubit kedua pipi ku dengan gemas nya

Sayang? Sejak kapan ia memanggil ku dengan sebutan sayang? Apa aku tidak salah dengar. Ah apa mungkin aku mimpi? Ve kamu ngk kenapa2 kan?

"Kamu kok bengong?"

"Eh... Ehmm..." sadarku

"Kamu heran aku panggil sayang?"

"Ee.. Ee..." jawab ku gugup

"Seharusnya kamu mengatakan nya dari dulu nal" ucapnya kembali menatap laut

"Apa?" heran

"Kamu menyayangi ku kan?"

"Humpp... " terdiam sejenak. "I..i...iya" lanjutku gugup

"Melebihi sahabat (?)"

Seketika aku kaget sangat mendengar ucapannya. Dari mana ia bisa tau? Haha kok sore ini terasa aneh yah --". "Eee... Itu...eee..." jawab ku gugup

"Kamu heran kenapa aku bisa tau kan?" tanya nya menoleh ke arahku

"Iya :$"

"Aku sudah lama tau nal :)"

"Tau? Sejak kapan? Dan dari siapa?:o"

"Sebelum kita memilih berlibur berdua di lombok ini & aku melihat setiap sikap kamu ke aku nal"

Aku kembali terdiam sejenak, berfikir. Mungkin ini saatnya aku harus jujur.
"Ve~ jujur saat ini, aku benar2 sayang sama kamu melebihi seorang sahabat, boleh kan? :')"

Seketika iya menggenggam tangan ku erat "Nal, sesayang apa kamu padaku, seperti apa sayang mu padaku, aku hargai nal, aku mau terus di sayangi kamu melebihi seorang sahabat. Aku juga sayang kamu nal :')"

Seketika mataku memerah, menahan tangis. Tangis bahagia yang kurasakan saat ini. Tak kusangka ve juga memendam perasaan yang sama padaku. Oh tuhan hal terindah ku dapatkan hari ini. Tak kusangka pikiranku yang awalnya berpikir harapan ku untuk memiliki ve sudah berakhir, namun itu salah jawaban yang benar seakan berada di hadapan ku. Duduk di samping ku sambil menidurkan kepala nya ke pundakku.

"Tapi bagaimana dengan ghaida?"

"Dia hanya ku anggap sebagai sahabat nal, ngk lebih" jelasnya

"Ouh" jawabku ber-oh ria sambil membelai rambutnya
"Ve~" panggil ku lirih

"Iya"

"Berarti semua yang kamu berikan padaku itu ternyata ada maksud nya?"

"Yang mana?" tanya nya kemudian menegakkan kepalanya

Not Just A FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang