Yap ok mungkin seharian ini ve lebih dekat dengan ghaida. Aku terus di cuekin. Mending tidak usah ada yang nama nya gabung-gabung guide tour lagi -.-
Malam ini aku begitu berkutat dengan laptop. Entah kenapa lagi asik-asik nya liburan di kasih tugas sama dosen. Huft susah nya. Dosen tak mengerti mahasiswa nya lagi bersenang-senang apa kali yah -,-
"Kamu ngapain nal?" tanya ve mendekati ku di atas ranjang
"Nih, dosen. Pake acara ngasih tugas segala -,-"
"Loh bukan nya udah kelar semua nal?"
"Tau tuh, bilang aja sih dosen nya males ngerjain -,-"
"Sabar deh ah yang jadi asisten dosen ini haha" ledek nya
Hari ini begitu lelah buat ku. Dari pagi mata ku perih melihat ve dan ghaida yang selalu berduan. Dan sekarang mataku makin perih harus terus berkutat di depan layar laptop ini. Ku lihat ve yang sudah tertidur di sebelah ku. Wajah manis nya seakan menjadi kopi ku untuk terus bersemangat mengerjakan tugas ini.
Tik tok tik tok... Jam sudah menunjukkan pukul 1 malam. Aku masih terus berkutat dengan tugasku. Mata ku tak tahan untuk terus menahan rasa kantuk ini. Tapi semua ku tahan, demi menyelesaikan tugas ini dengan cepat aku harus rela waktu tidur ku ini di korban kan.
"Hoaaam...." terbangun dari tidur ku"Udh bangun nal?"
"Ve? Rapi sekali, mau kemana?"
"Mau lanjut traveling sama ghaida" jawab nya.
Ve? Traveling sama ghaida? Apa aku tidak salah dengar. Ia sama sekali tak mengajak ku, membangunkan ku saja tidak, untuk ikut traveling dengan nya hari ini. Mungkin benar. Ia lebih menyayangi ghaida dari padaku, sahabat yang selalu ada buatnya. Ve~ inikah caramu untuk melupakanku?
"Aku pergi dulu yah nal, udh di tungguin ghaida"
"......." tak ku jawab sedikit pun
"Oiya, selamat bekerja nal" sambil memberikan kiss bye padaku.
"Jam berapa kamu balik?" teriak ku
"Jam 4 sore nal" teriak nya yang sudah keluar kamar
Seaakan hati ini mulai retak. Ah~ aku broken heart. Salah siapa? Ini salah ku, salah ku yang tak jujur untuk cepat mengatakan nya. Dan akhirnya ini yang ku dapatkan, ia memilih orang lain dari padaku. Sesak sekali dada ku saat ini. Membiarkan mereka berdua liburan tanpa ada aku. Ve seakan melupakan ku semenjak bertemu ghaida kembali.
"Sepi banget gilak ini kamar -,-" gerutu ku sambil membuka pintu menuju balkon kamar.
Cuaca kali ini begitu sejuk, aku memilih untuk menyelesaikan tugas ku ini di balkon kamar hotel ku. Tak lupa ku pesan kopi susu hangat untuk menikmati siang ku ini. Tinggal beberapa halaman lagi tugas ini akan selesai. Sejenak aku melupakan ve yang tengah asik liburan berdua bersama ghaida.
"Huwaaa... Selesai juga tugas nya!!" teriak ku sambil mengepak kedua tanganku
Ku tutup laptop ku dan berjalan menuju kamar. Ku lihat jam yang sudah pukul 4 sore. Kemana ve? Kenapa dia belum balik? Dia mengatakan akan balik jam 4 sore. Ouh mungkin saja dia lagi otw. Aku tunggu sampai ia pulang. Namun sudah 45 menit aku menunggu nya tak satu pun suara pintu terbuka menyambut dengan memanggil namaku. Perasaan ku seakan khawatir. Kemana ve? Aku mulai menghubungi nya, namun hp nya mati. Mau menelfon ghaida nomor hp nya tak punya semenjak dia pindah ke jogja.
Tanpa basa basi aku langsung menuju ke pantai. Mungkin saja ia lagi di sana, menikmati waktu sunset "berdua" bersama ghaida -,- (ku tak rela). Aku berlari menepaki pasir pantai ini. Ku lihat di sekeliling pantai, tak satupun ku lihat ve. Kemana dia? Apa dia sudah lupa untuk pulang jam berapa? Apa jangan2 ghaida menghasut nya untuk tak pulang lebih awal? Semua perasaan suudzon ku, ku padatkan ke ghaida. Seakan ghaida si pembawa masalah antara aku dan ve. Ku lihat jam tangan ku yang sudah menunjukkan pukul 17.15 sore.
Perlakuan ve saat ini begitu mengiris perasaan ku. Sesak di dada tak bisa ku tahan. Ingin rasanya ku teriak sekuat tenaga. Air mata yang ku tahan ini seakan tak bisa ku bendung lagi. Aku pun terduduk di pinggir pantai sambil melipat kaki dan menompang dagu ku di lutut. Menyesali semua yang telah ku perbuat, membiarkan perasaan ini terus tertahan, tak berani untuk mengatakannya. Sunset ini membiaskan cahaya merah nya.
Aku terus menatap matahari yang akan terbenam ini sambil meratapi semua yang sudah terjadi.
Segitu tega kah ve padaku? Aku sadar ia hanya menganggap ku sebagai sahabat. Aku yang salah telah mengharap kan kasih sayang dari orang yang salah. Mungkin ini yang di maksud perasaan ku waktu itu, sunset yang akan menyambutku dan moment yang tidak akan pernah ku bayangkan sebelumnya. Kesendirian.
"Kinal~"
Aku terdengar seseorang memanggil namaku. Seperti ku kenal. Seketika aku menoleh kearah suara itu. Aku kaget melihat ve yang berdiri di belakang ku sambil memasang wajah khawatir. Kenapa dia yang khawatir? Seharusnya itu aku.
"Kamu ngapain disini ve?" tanya ku cuek
"Kamu yang ngapain disini nal?"
"Kenapa kamu tanya aku? Truss kemana ghaida? Si gadis perebut itu?"
"Perebut apa maksud kamu nal?"
"Sudah lah tak usah di bahas" ucapku membuang muka
"Nal, ayo kita pulang" ajak nya
Aku tak menjawab ajakkan nya. Aku masih terus menatap langit yang masih membiaskan cahaya merah ini. Seketika ve mendekati ku dan duduk di sebelah ku. Aku tak memperdulikan nya.
"Sunset yang indah yah nal" ucap nya menatap sunset. Aku hanya menoleh ke arah nya dengan wajah datar dan sedikit cuek.
"Kamu mau aku jujur dulu atau kamu nal?"
Seketika aku kaget mendengar pertanyaan nya itu. "Jujur apa?" tanya ku heran. Ve hanya tersenyum. Matanya masih terus terpaku dengan matahari yang akan segera terbenam ini. Aku melihat nya begitu heran.
"Ve~"
"Iya :)"
"Kamu?" tanya ku penasaran
Ia terus tersenyum kepada ku. Namun saat ini senyum nya menatap wajah ku. Apa maksud nya ini? Seketika perasaan ku mulai tidak karuan. Jantung ku berdegub kencang. Seakan akan ada sesuatu hal yang indah yang tak akan pernah ku bayangkan sebelumnya.
~Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Not Just A Friend
Fanfiction[ COMPLETED ] GxG Kehidupan kinal kian indah ketika memiliki sahabat seperti ve. hari-hari nya kian berwarna. ve begitu perhatian kepadanya hingga perasaan aneh muncul di kehidupan nya. menginginkan ve seutuh nya. akan kah kinal bisa mendapatkan ve...