Chapter 4

3.4K 118 0
                                    

Pagi hari yang cerah. Ku buka mata perlahan. Matahari mebiaskan cahaya hingga mengganggu pandangan ku. Ku tutup mata ku dengan lengan kanan. Ku masih terbaring di tempat tidur yang nan empuk ini dan kembali merasakan surga alias tidur kembali. Tiit... Tiiit... Bunyi jam digital menandakan sudah pukul 8 pagi. Seketika aku terkaget dan terbangun. Sial! Baru sebentar aku terlena seketika aku di bangunkan kembali dengan jam ini.

"Pagi kinal!" sahut ve yang tiba2 saja muncul di hadapan ku

"Ve? Kamu sudah bangun" jawabku dengan mata yang masih sayu beserta suara khas ketika bangun tidur yaitu serak

"Iya dong, hari ini kita kan mau traveling"

Ku lihat ke arah jam digital ku. Yah emang jam segini waktu nya ku bangun dan segera bersiap-siap. Ku duduk sejenak di atas kasur sambil mengumpulkan nyawa.

"Ayo buruan mandi nal (?)"

"Iya iya" jawab ku lesu

Akhirnya aku turun dari tempat tidur dan bergegas menuju kamar mandi. Jalan ku sempoyongan. Yah maklum lah kalau baru bangun tidur langsung jalan seakan dunia ini terasa sedang bergoyang :v

Aku dan ve siap untuk mulai traveling hari ini. Tempat pertama sih sudah pasti ke pantai. Tempat yang sangat diinginkan ve dari awal merencanakan liburan ini.

Pantai ini begitu indah dan nyaman. Tidak seperti bali yang padat dengan wisatawan. Menikmati setiap hembusan angin menerpa ku dan ve yang tengah duduk di sebuah kayu dibawah pohon kelapa sambil menikmati air kelapa muda.

"Apa kita tak terlalu pagi untuk mengunjungi pantai ini ve?" tanya ku

"Hmm sepertinya begitu haha"

Seketika aku dan ve tertawa bersama melihat tingkah pola kami ini. Maklum lah, hari ini aku dan ve belum mendapatkan guide tour jadi seakan liburan ini hanya khusus mengunjungi pantai saja. Hmm tidak masalah lah, yang jelas aku masih terus berada di samping ve.

Larut dalam suasana pantai yang indah ini. Ku lihat jam yang sudah menunjukkan pukul 12 siang.

"Wah sudah jam segini ve, kita makan siang dulu yuk" ajak ku

"Kita begitu larut dalam suasana pantai ini yah nal, sehingga gak sadar sekarang sudah jam 12 aja" ucap nya yang masih terpaku mengarah ke air laut yang tenang itu

"Yah baiklah. Yuk kita makan siang" lanjut nya kemudian berdiri. Aku mendongkak melihat nya yang tengah berdiri. Bersemangat. Mau makan aja sampe sesemangat ini :D

"Yuk" jawab ku kemudian berdiri

Aku dan ve pun kembali ke hotel untuk makan siang. Tak memilih untuk makan siang di luar. Kenapa? Yah aku dan ve sama sekali tak mengetahui tempat makan yang enak, yang bisa di jumpai di sekitar sini. Agak sulit memang jika tidak memiliki guide tour sendiri. Terasa tujuan hanya di pantai saja.

"Tumben kamu gak makan makanan berat ve?"

"Emang kenapa?"

"Yaah nanya aja sih ._."
"Hmm apa kamu udah lelah mau menyaingi berat badan ku? :p" lanjutku mulai bermain

"Humpp..." menggembung kan pipinya

"Pipi tuh pipi udah kek bapao isi spesial haha" ledek ku makin menjadi

"Kinaaall~" mulai bete

"Kenapa ve? Bete yaa?" goda ku

"Ngk!" jawab nya singkat

"Ngaku aja sih ve :$" goda ku lagi

Ve terus melahap makanan yang masih tersisa di piring nya. Membuang muka sambil melihat-lihat sekeliling nya. Tak memperdulikan ku. Saat itu aku hanya senyam senyum melihat tingkah lucu nya ini. Gemas. Sayang ku kian semakin menjadi padanya. Aah akankah aku harus mengatakan nya saat ini? Tapi seakan mulut ini tak ingin bergerak untuk mengatakan nya. Hati dan mulut ku tak serasi, ketika hati mengatakan untuk harus jujur tapi mulut seakan menolak nya.

"Nal, kamu kenapa senyam senyum gitu?"

"Ouh, gpp kok" sadar ku
"Kamu ngak bete lagi nih? :p" lanjut ku

"Masih" jawab nya

"Hahaha xD" aku tertawa melihat tingkah pola nya. Gemes sekali ><

"Kok ketawa?" heran

"Kamu lucu sih ve xD"

"Lucu apanya?"

"Kamu itu bagaikan bunga mawar yang akan selalu mekar buat ku" ucap ku menatap wajah nya

"Nal (?)"

Seketika aku tersadar. Keceplosan. Ah sial, hati dan mulut ini seakan membodohi ku. Disaat aku lengah mereka serasi.

"Kamu kenapa nal?"

"Ng..ng..ngk papa ve" jawabku gugup tertunduk

Ve hanya menatap ku penasaran. Bodoh nya aku. Ah, sudahlah. Semua sudah terjadi. Intinya aku masih terus berada di samping ve. Meski ia hanya menganggap ku sebagai sahabat.

Makan siang hari ini selesai. Aku dan ve tak tahu lagi harus kemana. Bingung. Kadang termenung bersama, kadang tertawa lihat tingkah kami yang bisa di bilang agak gimana gitu. Masa liburan yang belum pernah sama sekali di kunjungi malah belum menemukan guide tour yang tepat. Alhasil aku dan ve malah kembali ke pantai. Namun kali ini berbeda, aku dan ve bermain di tepi pantai. Bermain air. Menerjang ombak saling berpegangan tangan.

Genggaman tangan ve begitu erat. Asik bermain air. Aku terus melihat wajah samping nya dengan tawa yang manis. Senyum selalu ku beri padanya ketika hendak melihat wajah samping nya. Di bilang aneh mungkin iya, tapi ntah kenapa itulah yang membuat ku bahagia. Merasakan setiap tawa nya yang penuh makna. Cantik. Dan perhatian.

Makin lama makin tak terbendung keseruan ku bersama ve bermain di tepi pantai ini. Tak tersadar langit kian senja. Menampakkan langit dengan warna kemerah-merahan. Sunset. Waktu yang tepat untuk ku dan ve menikmati sunset ini. Ku dan ve duduk di tepi pantai berdua. Menunggu sunset yang kian terlihat jelas. Entah kenapa perasaan ku begitu bergejolak, suasana ini seakan menunggu ku nantinya. Kapan kah itu aku tidak tahu. Rasanya ingin mengungkapkan semuanya di moment seperti ini. Aku sadar ini bukan waktu yang tepat. Aku hanya melihat lurus kedepan menyaksikan sunset ini.

"Sunset nya indah yah nal" ucap nya yang masih melihat ujung laut itu

"Iyah, seindah mata kamu" jawabku sambil melihat wajah samping nya.

Seketika ia menoleh ke arah ku dengan alis yang sedikit naik. Melihat itu seketika aku tersadar. Hal aneh kembali ku buat. Akh! Semakin lama aku menahan semakin ember pula mulut ini.

"Sudah malam nal, ayo kita balik ke hotel" ucapnya langsung berdiri

"Secepat itu kah ve?"

"Emang kamu mau ngapain lagi?"

"Gk ada sih haha" ucap ku kemudian berdiri mengikutinya

Aku dan ve kembali ke hotel. Seharian di pantai mungkin kelihatan bosan yah. Tapi itu tak mempan bagi ku, malah hari ini adalah surga buatku. Bisa bermain menghabiskan waktu berdua bersama ve dan tak ada yang mengusik. Sampai di hotel aku dan ve langsung bersih-bersih dan makan malam.

"Nal kamu yakin makan sea food itu? Gk takut alergi?"

"Kan jarang2 sih ve, gpp lah. Abisnya aku pengen banget"

"Nal?"

"Udah ve gpp" sambil ku lahap sea food ini

Malam hari nya ketika hendak akan tidur. "Aaarggh!!! Badan ku gatel semua ve :(" renggek ku

"Kamu sih bandel di bilangin -,-"

"Yah abisnya aku pengen makan seafood :("

"Ya tapi kira2 juga dong nal makan nya" sambil memberikan salep ke seluruh tubuh ku

"Ve :("

"Iya" masih sibuk mengoleskan salep

"Maafin aku :("

"Ya udh gpp, tapi besok2 jangan ulangi lagi yah" ucap nya tersenyum padaku

Begitu tulus ia memberikan salep keseluruh tubuhku. Perhatian nya seakan melebihi mama. Aku terus memperhatikan wajah nya. Manis, tembem, cantik, akh! Semua ada di dirinya. Jujur, semakin ia perhatian seperti ini semakin sulit jika aku harus merelarakan ia bersama orang lain.

~Tbc

Not Just A FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang