Ngapain dia sini? Pagi-pagi begini. Ah bisa mati aku kalau dia tau. Please jangan dengar pembicaraan aku tadi. Seketika dia mendekati ku.
"Kamu ngapain disini nal?" tanya naomi padaku
"Ka... Ka.. Kamu sendiri ngapain disini?" tanya ku gugup
"Aku mau ketemu ve nal, ada urusan penting. Jadi aku harus temui dia pagi ini" jelas nya sambil melihat ke dhike dengan wajah heran
"O..o.. Ouh begitu" jawabku yang masih gugup
"Temen kamu kenapa nal? Kok nangis?"
"Oo..ouh ini, tadi dia curhat gitu sama aku soal pacar nya" jawabku berbohong dan aku malah semakin gugup di tanyai hal seperti itu
"Ouh... Kalau gitu aku temui ve dulu yah. Kira2 udh bangun belum?"
"Jam segini biasanya udah bangun"
"Ya udh, aku ke kamar dulu yah" ucap naomi sambil melihat ku dengan wajah heran
Aku hanya membalas dengan senyum ku. Senyum paksaan tepat nya biar naomi tidak tahu apa yang sedang terjadi disini. Tak lama wujud naomi tak nampak lagi dari kejauhan, sesegera aku menyadarkan dhike yang sedari tadi terus menangis.
"Key~" panggil ku
Ia tak sedikit pun menjawab pertanyaan ku. "Key, mungkin lebih baik kamu pulang dulu, tenangin diri kamu. Aku akan cerita semua nya kalau kamu sudah tenang" jelasku menatap nya
"Benar nal?" tanya nya
"Iya, aku akan kabarin kamu kalau aku sudah siap untuk bicara"
"Baiklah, aku akan pulang" ucapnya sambil menghapus air matanya.
Ia pun pergi dengan wajah sembab nya. Sembunyikan wajah itu key, aku ngak mau orang lain lihat. Dhike terus melihat ku sambil jalan meninggalkan ku. Aku hanya tersenyum. Aku pun kembali ke kamar. Jalan ku tak fokus, tertunduk. Kadang hampir saja menabrak orang-orang yang ada di depanku. Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku jujur pada dhike? Tapi apa dia bisa terima? Aaarrhgg!! Aku bodoh! Kenapa aku harus mengatakan padanya untuk segera berkata jujur padanya kenapa aku menolak nya. Dimanakah pikiran ku saat itu? Semua itu larut dalam kegelapan, aku tak bisa mengontrol segala emosi ku.
Aku pun akhirnya sampai di kamar. Ku lihat ve tengah asik mengobrol bersama naomi. Aku masuk dengan wajah kusut. Ku lihat kearah ve, ia melihat ku dengan wajah khawatir nya. Namun ia tak memperdulikan ku. Demi menyembunyikan hubungan ini. Dengan melihat wajah khawatir nya aku memberi isyarat padanya bahwa aku tidak apa-apa.
Membiarkan ve dan naomi mengobrol, aku memilih untuk menyendiri duduk di balkon hotel ini. Memikirkan semua yang sudah terjadi. Hubungan yang baru saja ku jalani ini seakan mendapat cobaan yang berat. Aku harap ve tak mengetahui nya. Aku akan bicara yang sejujur nya pada dhike. Ya aku harus jujur. Aku ngak mungkin harus terus-terusan seperti. Aku hanya butuh waktu berdua dengan dhike tanpa ve.
Tak lama aku berdiam diri balkon hotel ini ve seketika mendekati ku "nal, kamu gpp kan?" tanya nya yang sekarang sudah rapi
"Iya aku gpp ve, kamu mau kemana? Pagi2 begini udah rapi banget"
"Aku ada urusan sama naomi nal, gpp yah aku tinggal. Janji deh besok kita akan jalan bareng" ucap nya tersenyum kepada ku
"Iya deh, tapi kamu ngk sarapan dulu? Tuh aku udah beliin sarapan"
"Aku sarapan di luar bareng naomi aja nal, maaf yah" ucapnya
"Ya udh, kamu hati-hati yah" ucapku sambil mengelus pipi nya
"Iya" kemudian membalas dengan kecupan manis nya ke dahi ku
"Ve??" seketika aku kaget ketika ia mengecup kening ku

KAMU SEDANG MEMBACA
Not Just A Friend
Fanfiction[ COMPLETED ] GxG Kehidupan kinal kian indah ketika memiliki sahabat seperti ve. hari-hari nya kian berwarna. ve begitu perhatian kepadanya hingga perasaan aneh muncul di kehidupan nya. menginginkan ve seutuh nya. akan kah kinal bisa mendapatkan ve...