[2] TERJADI

4.3K 888 66
                                    

...


               
      Pada tanggal, 14 April 1995. Pernikahan ku dengan Aldrich Jeyden Dewangga telah di laksanakan. Aku dengan pakaian adat sunda dan polesan make up tipis duduk manis di sampingnya

Di sela-sela waktu aku iseng meliriknya. Dapat ku rasakan dia berusaha menahan ekspresi tidak suka. Dengan senyuman palsu ia sebarkan ke orang-orang yang datang ke pernikahan yang megah ini.

Aku suka bagaimana hati ku tadi berdebar ketika dia mengucapkan ijab kabul untuk menghalalkan ku, rasanya hari ini dia jauh lebih tampan. Tapi aku belum benar-benar mencintainya. Lalu banyak sekali pikiran-pikiran yang berdatangan di otakku ini, Apa yang akan ku lakukan selanjutnya, bagaimana menjadi istri yang baik, Bagaimana hubungan kita selanjutnya. Ah, aku benar-benar tidak bisa membayangkan akan seperti apa nanti nya.

Aku menangkap sosok teman ku yang sedang mengambil makan di prasmanan, dia menatapku dengan seutas senyum seolah mengatakan kalau dirinya tidak percaya pernikahan ini TERJADI.

Ah, wanita itu begitu cantik jika tersenyum. Tapi jiwa laki-laki yang ada pada dirinya itu tidak pergi jua

DIAJENG RENJINA namanya

Dari sekian banyak teman ku, hanya dia yang ku anggap sahabat. Kenapa? Dia orang yang sederhana dan selalu mengutarakan isi hati nya ketimbang berbohong. Aku suka bagaimana dia jujur

Pernikahan sederhana namun mewah ini memang memakan waktu seharian jadi aku tidak makan sedikit pun. Sebenarnya makanan sudah di berikan sejak tadi saat di ruang make up tapi aku tidak tergiur ataupun lapar saat itu

Kryut

Betapa menyebalkan dan memalukannya perut ini bernyanyi, menarik perhatian laki-laki yang duduk di sampingku.

Tatapan kami bertemu, kalo boleh jujur dia tuh tampan sekali

Semua tampak bahagia, yang satu bertemu yang lainnya dan saling menyapa. Tidak lupa mereka memberi selamat kepada kita. Mereka semua dari kalangan orang yang berkecukupan, semua tampak cantik dan elegan

...


    Acara nya sudah selesai semua sedang di bereskan para pelayan di sana, Acara resepsi di adakan di rumah keluarga Jeyden Tentunya. Kini Semua telah berkumpul di ruang keluarga saling melempar candaan dan berbagi kisah, banyak sekali saudara jauh yang datang jadi James dan istrinya sedang meladeni mereka.

Namun dari semua orang yang tampak bahagia, hanya satu yang merasa bahwa acara ini benar-benar membuatnya tak betah dirumah, Aji berdecak pelan mengambil rokok yang sudah di klinting untuk ia sesap (menyesap)

Dia berpikir sejenak lalu berdiri, ia berpikir untuk pergi ke rumah kekasihnya menumpang tidur di sana dan lain sebagainya.

AJENG KUSUMO (istri James)
Ia tak sengaja melihat siluet Aji melewati mereka dan berjalan keluar.

"Sebentar ya mbak, aku tak(dalam bahasa jawa biasanya 'mau') ke depan" ucap nya santun. aura Wanita elegan, tegas dan cantik terpancar jelas, tak heran Jeyden memiliki aura  yang sama dengan ibunya

Ajeng pergi keluar membuntuti kemana anak bungsu nya hendak pergi?

"Aji? Aji mau kemana kamu?" Aji tak berhenti dan mempercepat jalannya menuju motor nya

"Budeg kamu ya?! kalau orang tua bertanya itu di jawab!" Geram tak di gubris, Ajeng sontak meneriaki nya. Dia dapat melihat Aji mengepalkan tangannya dan melirik nya sekilas lalu pergi menaiki motornya begitu saja

Jodoh 1995✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang