[15]Rasa peduli:彡

2.4K 565 39
                                    

Budayakan vote sebelum membaca..
HAPPY READING!

••••

     Kedai Mi Laksa yang terkenal di Bogor, adalah tempat dimana sekarang kedua sejoli itu berada. Berdampingan dengan cuaca yang cerah dan burung-burung yang bersenandung tak lepas dari Indra pendengaran insan di bumi.

"Terakhir kali—– mm.. kapan ya kita makan disini"

Hanum menggeleng-gelengkan kepala nya heran, melihat tingkah Renjina yang masih terus mengoceh di sela-sela makan

" Kalo gak Salah hari sebelum kita kelulusan "

Renjina mengangguk setuju dengan jawaban Hanum, karena ia pun baru ingat terakhir kali mereka makan disini.

"Ini minumnya Neng geulis" ujar sang pemilik kedai menyodorkan minuman es teh untuk keduanya

" Makasih.. istrinya Rhoma irama" jawab Renjina khas dengan cengiran tanpa beban

Yang di sebut-sebut istrinya Rhoma irama itu ialah Bude Dewi.

yang 24/7 ngebucinin Penyanyi Rhoma irama, pewaris usaha kedai mi Laksa yang cukup terkenal serta gemar menyanyi Dangdut setiap perasaannya sedang bahagia

Bude Dewi yang malu di sebut dengan panggilan istri Rhoma irama dengan entengnya mendaratkan sebuah tabokan mantap ke lengan berotot Renjina

"Bisa aja Neng Renjina"

"Ehehe" Renjina tertawa garing dengan bercampur sedikit kesal

"Untung udah tuabatinnya

Renjina kini beralih memandangi seluruh wajah sahabatnya—— tengah lahap memakan Mi laksa nya

"Num"

Hanum hanya berdehem menyauti panggilan dari sejolinya

Merasa gereget dengan Renjina yang tak lanjut bicara, Hanum menghentikan makannya dan memukul ringan kepala Renjina menggunakan sendok

"Aw! shh,, sakit Num haha"

"Ya lagian ditungguin ngomongnya" Hanum kesal

Nah ini yang di tunggu-tunggu Renjina lantaran melihat Hanum mode marah adalah kecanduan tersendiri. Sebab wanita itu memang jarang memperlihatkan amarah maupun kesalnya

"Ekhem, ceritain dong gimana kepribadian suami kamu. Soalnya semalem aku udah tanya tapi kamu nya teh udah ketiduran. Aku mah teu tega"

Hanum meminum es tehnya, sedikit bingung untuk menjawab pertanyaan barusan

"Eum.. bagaimana ya jelasinnya?"

Renjina merapatkan duduknya, sangat terlihat penasaran

Hanum terkekeh, selanjutnya menghembuskan nafas

"Mas Jeyden itu, orang yang sangat baik intinya. Yaa... Sangat peduli, mau menghargai saya dan sangat patuh terhadap orangtuanya"

Terasa menyedihkan, Hanum mengucapkan kata demi kata itu bersamaan dengan pikirannya yang memutar tentang sikap suaminya yang sebenarnya

Jodoh 1995✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang