[18]Sakit sendiri:彡

2.2K 578 63
                                    

Budayakan vote sebelum membaca
HAPPY READING!

•••

      Pagi-pagi begini, Jeyden yang seharusnya sudah berangkat ke kantor malah jadi mengulur-ulur waktu sebab kedatangan dua curut yang katanya mau mencari loker di seluruh penjuru bogor tetapi mampir kerumahnya

Bahkan keduanya kini sedang fokus sarapan di rumahnya, sedari dulu dua temannya itu sangat membantu menghabiskan makanan-makanan yang ada di rumah, "pelan-pelan Jak" tutur Jeyden peduli, menggelengkan kepala melihat Jaka yang tersedak makanannya sendiri karena terburu-buru

Jaka meminum air putihnya pelan

Sadam yang makan jadi memperhatikan Jaka dan terkekeh, "pelan aja loh, cari loker siangan juga gapapa"

Jaka menyuapkan sendokan terakhir lalu dalam sekejap piringnya telah bersih

"Bukan gitu" Jaka masih mengunyah dan menelan perlahan lalu melanjutkan

"Noh, temenmu udah mau berangkat ke kantor jadi terhalang kita"

Sadam menyusul menghabiskan semua makanannya

"Heleh tumben gak enakan"

Jaka menepuk-nepuk perutnya pelan
"Alhamdulillah Jaka lagi memperbaiki akhlak"
Jeyden dan Sadam saling pandang mengejek Jaka

"Widii, padahal baru semalem kamu baca majalah dewasa"

Jaka dengan sigap mencomot bibir Sadam yang sexy, meremat pelan lalu dengan sentuhan terakhir menepuknya

Jeyden tertawa kecil, yah meskipun terkadang ia menyesal memiliki kedua teman menyebalkan seperti mereka. Tetapi keduanya benar-benar membuat perasaannya terhibur di sela-sela perasaannya yang tidak baik-baik saja

"Syukur kalian udah mau nyari kerja, soalnya udah pengeng liat curhatan kalian yang di omelin orangtua"

" Yaa.. setelah di pikir-pikir saya bosen jemurin baju mulu. Mana kalo lagi jemurin baju suka ada cewek-cewek lewat kan jadi malu"

Sadam terbahak-bahak, membayangkan Jaka menjemuri pakaian seperti emak-emak membuatnya tak tahan untuk mentertawakan hal itu

Sedang asyik mengobrol ria ketiganya berhenti berbincang saat seorang wanita datang membuat kedua teman Jeyden sedikit terkejut

Dan Hanum pun, tak kalah terkejut lantaran ia tak tahu kalau di dapur sedang ada tamu.

Hanum yang merasa mengganggu perbincangan ketiganya memilih menunduk sopan dan kembali pergi dari dapur

"jangan bilang itu..?"

Jeyden mengangguk kecil, "iya wanita yang di jodohin sama saya"

Keduanya mengangguk paham
" Cantik Jey ternyata, kenalin dong" ucap Sadam santai, entah bego apa hanya menggoda Temannya

Lagi dan lagi Jaka mendaratkan remasan di bibir Sadam geram, "dasar  Be e be ge o go, BEGO"

"Apasih? Lagian juga Jeyden sudah ada Rosmhps—"

Jaka membekap mulut teman yang tiada dosa dalam berkata itu, memang Sadam kalau lagi konslet ya seperti ini

"Nanti kalo kedengeran istrinya gimana setan, sia kanjut!"

Jeyden lebih melotot atas umpatan yang keluar dari mulut Jaka yang semakin membuatnya geleng-geleng kepala

"Udah-udah kalian kalau mau nyari kerja berangkat sekarang aja sana, buat pusing kalian ini" Jeyden berdiri menarik keduanya untuk ikut berdiri dan menggiring mereka pergi layaknya kambing

Jodoh 1995✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang