kringg~~ kringg~~ kringggg~~~
Suara bel istirahat telah berbunyi, Aqilla memutuskan untuk kekantin setelah 5 menit bel istirahat berbunyi.
Saat perjalanan di kantin seluruh koridor terlihat sepi, mungkin semua orang sudah berada di kantin dan beberapa dari mereka memilih untuk diperpustakaan pikir Aqilla.
Saat dia sudah sampai di depan kantin, dia melihat seluruh meja kantin sudah penuh.
Disaat matanya menelisik untuk mencari tempat kosong, tetap saja tidak ada.
Namun matanya menatap seseorang yang sedang melambaikan tangan kearahnya, dia adalah Alderrion.
Melihat itu Aqilla segera berlari kecil menuju ke meja Alderrion dan teman temannya berada, disana netra nya melihat satu gadis eum lebih tepatnya wanita sedang duduk dan menempel disebelah tunangannya,derren.
Siapa lagi kalo bukan salsa, namun Aqilla tidak memperdulikannya dan tetap melanjutkannya dengan berjalan kearah Alderrion.
"Hai Rion" Sapa Aqilla riang, lalu duduk disamping Alderrion.
"Hai juga Illanya Rion" Balas Alderrion dengan senyum tipis sambil mengelus kepala Aqilla.
Membuat orang orang melongo, sejak kapan es antartika meleleh? pikir mereka.
Hal itu membuat Salsa geram apa yang ia lewatkan saat ia tak ada di sini? pikirnya.
"E-em Aqilla kamu ngapain duduk di sini?" Tanya Salsa pura pura gugup dengan wajah takut dan dengan suara yang di lembut lembutkan.
Membuat Aqilla dan Alderrion yang mendengarnya sedikit merinding.
"Loh, memangnya kenapa?" Tanya Aqilla dengan mata mengerjap polos.
Sepertinya akan ada drama pikir warga kantin.
"Tapi kan ini tempatnya Derren dan teman temannya, jadi ngapain kamu disini? Gak minta ijin dulu pula" Tegur Salsa lembut namun terkesan menyindir menurut Aqilla dan Alderrion.
Perlu diingat ya, Aqilla itu ga sepenuhnya polos oke dia itu juga mempunyai otak yang lebih licik ketimbang otak udang Salsa.
"Lah gapapa dong, kan ini bangku sekolah jadi bebas buat siapa aja duduk. Lagipun kamu juga duduk disini" Bela Aqilla dengan kepala dimiringkan membuat mereka semua memekik gemas.
"T-tapi kan aku pacar Derren jadi tak masalah" Cicit Salsa sambil memeluk Derren berniat untuk membuat Aqilla marah supaya reputasinya yang sudah rusak semakin rusak, namun itu tak berpengaruh untuk Aqilla yang sekarang.
"Tapi aku tunangan Derren kalo kamu lupa, dan aku disini untuk menemui Rion sekaligus mengenyangkan perutku dengan makan, bukan untuk adu mulut denganmu" Jawab pedas Aqilla dengan pandangan datar membuat Salsa kicep, dan perubahan Aqilla tak lepas dari pandangan Derren dkk termasuk abang twinsnya.
'Ucapannya kenapa membuat hatiku sakit?' batin Derren bertanya dan tanpa disadarinya dia menatap Aqilla sendu.
'Dia benar benar berubah, dan aku menyukainya' batin Alderrion sambil tersenyum tipis memandangi Aqilla.
'Pedes banget cuy omongannya Aqilla' batin Arkan, Alan, dan Lano.
'Dia benar berubah, apakah aku bisa dekat kembali dengannya?' tanya twins menatap sendu Aqilla.
'Sial kenapa dia tidak membully ku seperti biasanya, ini akan menghancurkan rencanaku' ujar Salsa marah lalu setelahnya tersenyum licik saat sebuah ide terlintas di otak udangnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Si Polos [End][Revisi√]
FantasyFollow akun alya dulu... [Revisi√] [Part lengkap√] [Book transmigrasi 2] bagaimana bila gadis yang di kenal polos, manja, dan cengeng ternyata memiliki pemikiran yang licik? dan dia harus bertransmigrasi ke tubuh gadis pembangkang, suka membully, ju...