Karena kemarin aku tanya hapus atau lanjut dan kalian jawabnya lanjut. Oke bakal aku lanjutin.
Di mohon vote+komen biar author semangat👏
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
Saat di pertengahan jalan menuju rumah sakit, Aqilla pingsan. Itu dikarenakan dia ga sanggup untuk menahan rasa sakit nya.
Sebelum matanya tertutup dia sempat membatin.
'Setelah ini jangan harap dapat hidup tenang salsa'
lalu memejamkan matanya."Illa hey jangan tutup mata dulu ya bentar lagi mau sampai"
"Illa"
"Bangun sayang"
Karena tak ada respon dari Aqilla, Alderrion langsung menambah laju kecepatan mobilnya.
Skipp rumah sakit.
"Suster tolongin cewek gue woy" Teriak Alderrion menggema di rumah sakit.
Tak lama muncullah beberapa suster datang sambil membawa satu brankar rumah sakit. Alderrion meletakkan Aqilla disana dengan hati hati agar tak mengenai luka di kulitnya.
Info: bagian luka aqilla tuh ada di lengan, sama bagian kaki yang ga tertutup sepatu ama kaos kaki ya
Setelahnya Aqilla dibawa ke ruang perawatan, sedangkan Alderrion duduk di bangku dekat ruangan itu.
Tap
Tap
TapTak lama terdengar suara langkah kaki menggema di Koridor rumah sakit.
"Gimana keadaan adek gue?" Tanya Arsen.
Alderrion yang tau Arsen bertanya padanya ia mendongakkan kepala guna melihat Arsen.
"Adek? Sejak kapan lo anggep Aqilla adek?" Heran Alderrion.
"Iya sen, sejak kapan? Biasanya lo ogah anggep dia adek lo. Bukannya lo selalu bilang 'adek gue cuma Arsan' " Ujar Arkan membenarkan.
Sedangkan Arsen diam membisu.
'Iya, sejak kapan gue anggep Aqilla adek gue?' batinnya.
'Ceklek'
Pintu ruangan terbuka dan muncullah seorang dokter dari dalam sana.
"Bagaimana keadaan aqilla dok?" Tanya Alderrion langsung pada dokter itu.
Sang dokter yang mendengar pertanyaan khawatir itu pun menjawab.
"Keadaan nona Aqilla baik baik saja, hanya ada beberapa lecet pada luka nya. Kemungkinan akan sadar beberapa saat lagi, dan saya sudah memberikan obat pereda rasa sakit, luka akan cepat mengering bila diberi salep yanng nanti saya berikan" Jelas dokter itu.
"Huh, baiklah terimakasih dok"
"Sama sama, kalau begitu saya permisi" Pamit dokter itu.
Langsung saja Alderrion masuk, dan diikuti yang lain.
"Ngapain lo pada masuk?" Tanya Alderrion
"Ya mau jengukin Aqilla lah" Jawab derren datar, entah mengapa ia merasa tak suka dengan Alderrion.
"Bukannya lo dulu ga perduli ya sama aqilla?" Heran alderrion sambil menaikkan satu alisnya
"Terserah gue lah, emang lo siapa?" Tanya Derren sambil tersenyum mengejek.
"Gue? Gue orang yang selalu ada buat Aqilla, selalu melindungi Aqilla, selalu nenangin Aqilla waktu nangis, dan yang paling penting gue ga pernah bikin Aqilla nangis. Sedangkan lo" Tunjuk Alderrion pada Derren "lo orang yang selalu bikin Aqilla nangis, lo yang selalu bikin luka batin maupun fisik buat Aqilla, lo selalu menghina Aqilla didepan semua orang demi membela selingkuhan lo itu, jadi apa yang bisa di banggain dari lo heh?" Tanya Alderrion memandang rendah Derren.
Sedangkan Derren diam membisu mendengar semua omongan Alderrion karena semua itu benar.
'Benar, apa yang bisa di banggain dari gue? Sikap gue aja brengsek banget. Setelah Aqilla bangun, gue bakal minta maaf dan putusin Salsa' final Derren dalam hati
Setelah diam beberapa saat.
Eunghh
Terdengar suara lenguhan yang keluar dari bibir mungil Aqilla, semuanya langsung bergegas kearah brankar Aqilla.
Saat Aqilla sadar dan sepenuhnya membuka mata, Derren yang ingin mengatakan sesuatu pun langsung terdiam kala melihat tatapan Aqilla yang...
______________________________
Hayo yang apa? Wkwk tungguin kelanjutannya ya!
Curhat bentar.
Sebenernya alya tuh ada niatan buat hapus ni cerita. Karena yang baca, vote sama komen cuman dikit jadi males buat lanjut.
Nah karena aku tuh juga ada cerita lain selain TSP jadinya waktu aku mau lanjutin cerita ini tuh aku harus baca ulang dari awal. Karena apa? Ya karena aku lupa alur ceritanya.
Dan sekarang udah aku lanjutin ceritanya, jangan lupa vote dan komen biar aku semangat
See you next part guys👋
⭐✉️
👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Si Polos [End][Revisi√]
FantasyFollow akun alya dulu... [Revisi√] [Part lengkap√] [Book transmigrasi 2] bagaimana bila gadis yang di kenal polos, manja, dan cengeng ternyata memiliki pemikiran yang licik? dan dia harus bertransmigrasi ke tubuh gadis pembangkang, suka membully, ju...