TSP~14 // sadar

2.8K 212 18
                                    

Di negara lain terdapat seorang gadis yang terbaring lemah di atas bad hospital rumah sakit dengan banyak peralatan medis yang tertempel padanya.

Disebelah gadis itu ada seorang laki-laki yang sudah menolongnya sejak tiga tahun lalu, laki laki yang selalu setia menunggu dirinya sadar.

Tak lama jari lentik gadis itu bergerak membuat laki-laki itu langsung berjalan menuju brankar yang di tiduri gadis itu.

Eunghh

"H-aus"

Laki-laki itu yang mendengar permintaan si gadis pun segera memberikan minum yang ada di nakas.

"Apakah ada yang saki biar aku panggilin dokter dulu" Ucapnya lalu menekan tombol di samping bad hospital.

Ceklek

Tak lama datanglah seorang dokter dengan perawatnya yang akan memeriksa keadaan gadis tadi.

Setelah pemeriksaan.

"Bagaimana keadaannya dok?" Tanya si laki-laki tadi.

"Keadaan nona Aqilla sudah lebih baik dari pada sebelumnya. Hanya saja anggota tubuhnya belum bisa di gerakkan karena sudah beberapa tahun ini tidak melakukan pergerakan yang mengakibatkan semua otot ototnya melemah dan perlu melakukan beberapa latihan untuk mengembalikan fungsi ototnya" Jelas dokter itu panjang lebar.

Yap gadis tadi adalah Aqilla, dia tidak meninggal saat itu karena di tolong oleh seorang lelaki yang pernah ada di hidupnya.

"Baik, terimakasih" Ujar laki laki itu.

"Kalau begitu saya permisi" Pamit dokter itu lalu pergi di ikuti susternya.

"Bagaimana keadaanmu Aqilla?" Tanya laki laki itu pada Aqilla.

"Kenapa kau menolongku, Darren" Dan yah orang yang menolong Aqilla adalah Darren. Belum sempat dia pergi ke negara yang akan ia tuju, anak buahnya memberi kabar bahwa Aqilla masuk rumah sakit dan ada seseorang yang akan memanipulasi alat bantu aqilla nantinya. Alhasil Darren menunda kepergiannya dan memilih menolong Aqilla dengan cara membawanya dari rumah sakit dan membawa nya ke rumah sakit luar negeri.

"Karena aku tak ingin cinta pertamaku mati sia sia" Jawab Darren enteng.

"Aku dimana dan Alderrion dia ada di mana?" Tanya aqilla

"Kita ada di Australia, dan Alderrion dia tak ada di sini. Bahkan semua orang taunya kamu sudah tiada" Jelas Darren.

"APA! kenapa?" Lirih Aqilla.

Lalu Darren pun menceritakan kenapa bisa dia disini dan kenapa mereka taunya Aqilla itu meninggal.

"Sialan, semua gara gara Salsa" Kesal Aqilla.

"Udah gausah kesel gitu, percuma tau" Nasihat Darren.

"Kenapa?" Heran Aqilla.

"Ya karena Salsa dah mati, kata bawahan ku dia udah di bunuh" Ujar Darren enteng.

"Ish padahal kan aku belum bunuh dia" Kesal Aqilla.

"Sudah lah lebih baik kamu istirahat besok kamu harus terapi untuk melatih kembali otot mu"

"Baiklah" Pasrah Aqilla.

Dibelahan negara bagian lain.

"Aku merindukanmu sayang, aku ingin menyusul mu tapi aku tidak mau kamu membenci ku" Ucap seorang laki-laki siapa lagi kalo bukan Alderrion.

"Aku harap kejadian itu hanya mimpi namun nyatanya itu nyata. Aku harap kamu kembali Illa nya Rion"

Di sebuah mansion.

"Dek gue kangen sama elo, gue nyesel dulu pernah jahatin lo. Maaf" Ujar Arsen sambil menangis di kamarnya.

"Kembali dek gue ga bisa lo tinggalin maafin gue yang udah jahat sama lo, maaf maaf maaf" Ucap Arsan sambil terus Menggumamkan kata maaf di kamarnya yang suram itu.

Sedangkan Daddy Arzan sekarang sangat gila kerja dan Mommy Anggel yang seperti mayat hidup, walaupun dia masih mengurus keluarga nya tetapi dia lebih sering mengurung diri di kamar.

Satu bulan kemudian.

"Derren aku ingin kembali" Kata Aqilla.

"Nanti dulu Aqilla kamu masih masa pemulihan" Ujar Darren sabar.

"Gak gak gak, kasian mereka sedih terus aku ga tega"

"Tapi kamu masih harus pemulihan Aqillaaa" Geram Darren.

"Tapi kan aku udah bisa jalan, nanti kalo kita udah balik aku bakal tetep ngelakuin saran yang di kasih dokternya deh janji" Bujuk Aqilla

"Huh baiklah tiga hari lagi kita ke sana"

"Yeay makasih Darren" Ujar Aqilla bahagia dan hanya di balas senyuman oleh Darren.

*+:。.。 TBC 。.。:+*

Publish: 19 Februari 2022
Revisi: 19 Desember 2022

Transmigrasi Si Polos [End][Revisi√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang