"RION AWASSS AAAAA"
BRAKK
BRAKK
BRUKK
BYURR***
Saat ini di mansion Narendra, seluruh keluarga sedang berkumpul diruang keluarga. Tanpa Aqilla tentunya. Mereka sekarang sedang menonton berita di tv.
"Kok perasaan Arsen ga enak ya" Celetuk Arsen
"Udah mungkin itu-"
Berita terkini
Terdapat sebuah mobil sport warna hitam ber plat nomor x xxx xx mengalami kecelakaan. Mobil sport beserta dua penumpangnya masuk ke dalam sungai dan sekarang sedang di bawa ke rumah sakit xxx.
Sekian dengan saya Novita Arabella selamat siang dan terimakasih."I-itu mobil Alderrion" Kaget Arsen
Degg
Degg
DeggSetelah mendengar berita yang dibawakan reporter tadi, jantung keluarga Narendra berpacu cepat.
Ketakutan menyelimuti mereka, setelah sadar dari keterkejutan mereka langsung pergi ke rumah sakit tempat mereka di rawat.
Saat sudah sampai di rumah sakit mereka langsung bertanya ke resepsionis untuk menanyakan dimana ruangan Alderrion dan Aqilla.
Saat sudah sampai di tempat yang di tuju, disana mereka sudah menemukan keluarga Fathaan yang sedang menunggu cemas di depan ruangan.
Bunda Ara yang melihat Mommy Anggel pun langsung berlari memeluknya, mereka sama sama menumpahkan tangisan khawatir mereka kepada sang anak yang tak tau bagaimana keadaannya sekarang.
'Ceklek'
Pintu ruang rawat Alderrion di buka, Alderrion dan Aqilla tidak diletakkan satu ruangan karena luka Aqilla lebih parah.
"Bagaimana keadaan putra saya dok?" Tanya Ayah Sam
"Syukurlah karena keadaan pasien baik baik saja dan hanya mengalami luka ringan, sedangkan untuk pasien yang satunya saya masih belum dapat memberi tau keadaannya karena kami masih harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut akibat luka di kepalanya. Kalau begitu saya permisi, pasien atas nama Alderrion akan dipindahkan terlebih dahulu di ruang inap" Jelas dokter panjang lebar
"VVIP" ucap Ayah Sam cepat dan diangguki sang dokter
Sekarang mereka sudah berada di ruang inap Alderrion. Lebih tepatnya keluarga Fathaan, sedangkan keluarga Narendra mereka masih menunggu Aqilla yang sedang diperiksa.
"Eunghh"
Mereka yang mendengar suara lenguhan dari Alderrion pun segera menghampiri.
"Sayang, hiks kamu gapapa kan? Ada yang sakit? Hiks kamu butuh apa?" Tanya sang Bunda sambil terisak haru
"Min-num"
Setelah di beri minum Alderrion menatap orang tuanya.
"Aqilla mana bun?" Tanya Alderrion
"Anu eumm Aqilla sedang di periksa, kamu istirahat dulu ya jangan banyak gerak" Pinta Bunda Ara
"Gak Al mau ke Aqilla" Tegasnya lalu turun dari ranjang sedangkan ortu Alderrion hanya pasrah mengikuti anak mereka
Saat di depan ruangan Aqilla di periksa tadi.
"Loh Anggel kenapa nangis?" Tanya Bunda Ara heran
"Qil hiks Qilla" Hanya itu yang di ucapkan Mommy Anggel lalu jatuh pingsan di pelukan Daddy Arzan
"Lebih baik kamu bawa istri mu dulu di salah satu ruangan, setelah itu jelaskan pada kami ada apa ini" Ucap Ayah Sam di balas anggukan
Setelah daddy Arzan membawa Mommy Anggel di salah satu ruangan guna mengistirahatkan Mommy Anggel, sekarang dia datang kembali untuk menjelaskan apa yang telah terjadi.
"Jadi?" Tanya Ayah Sam sambil menaikkan sebelah alisnya
"Aqilla" Hanya itu yang diucapkan Daddy Arzan
"Iya, Aqilla kenapa om?" Tanya Alderrion cemas
"Dia... Meninggal" Ucap Daddy Arzan lirih
Degg
Jantung Alderrion rasanya berdetak sangat kencang, rada takut mulai melanda pikirannya. Sedangkan orang tuanya syok.
"Om jangan bercanda, ga lucu tau hahaha" Tawa Alderrion garing
"Saya serius Al, Aqilla pergi. Ninggalin kita semua" Tegas Daddy Arzan dengan wajah memerah menahan tangisnya karena di tinggal putri bungsu yang disayanginya, twins pun tadi yang mendengar langsung marah marah tak Terima dengan apa yang di ucapkan dokter itu. Dan sekarang mereka sedang di ada di ruangan Aqilla.
Alderrion yang mendengar kata tanpa ke bohongan dari Daddy nya Aqilla pun langsung merosot ke lantai dingin rumah sakit, dia sedih.
Gadisnya sudah pergi untuk selamanya, dunianya hancur rasanya dia ingin menjemput kekasihnya.
Namun dia sadar dia masih memiliki keluarga sehingga membuatnya berpikir dua kali.
Hari ini tepat tanggal 15 januari 2021 seorang Aqilla Arabelle Narendra pergi untuk selamanya. Meninggalkan keluarganya, meninggalkan cintanya, meninggalkan dunianya.
Pemakaman Aqilla dipenuhi dengan tangis dari orang yang dikasihi dan disayangi nya.
Semua merasa sedih dengan kepergian Aqilla bahkan langit pun menurunkan hujan.
"Hiks sayang kenapa? Kenapa kamu pergi? Kenapa ninggalin Rion? Katanya sayang sama Rion, katanya cinta sama hiks Rion. T-tapi hiks kenapa kamu p-pergi hiks ninggalin Ri-rion hiks" Tangis Rion pecah sambil mengelus lembut batu nisan Aqilla.
"Rion sayang, kita pulang yuk" Ujar Bunda Ara lembut sambil menahan tangisnya melihat putranya yang terlihat lemah saat ini
"Nggak, nggak mau. Al mau disini nemenin Illa, dia ga suka sendiri" Alderrion menggeleng ribut mendengar ucapan Bundanya
"Sayang kita pulang dulu ya, ini sudah sore loh" Ucap Mommy Anggel walaupun dia sebenarnya nerasa sangat terpukul. Tetapi ia tetap memberi pengertian pada Alderrion dia juga merasa tidak tega melihat kekasih anaknya itu. Sedangkan twins dan Daddy Arzan hanya menatap nanar gundukan tanah itu.
"Illa, Rion pulang dulu ya. Besok Rion kesini lagi buat temenin Illa, i love you honey" Ucapnya lalu berbisik diakhir kalimat disertai kecupan pada batu nisan bertuliskan nama Aqilla itu
Setelahnya mereka meninggalkan pemakaman tanpa menyadari bahwa ada yang memperhatikan mereka sejak tadi.
'Saya akan membawanya sementara agar dia aman' lalu sosok itu pergi secara tiba tiba bagai tak pernah ada.
__________
Huhuy ngefeel ga?
Ini belun selesai loh. Pantau terus ceritanyaPublish: 18 Januari 2022
Revisi: 27 November 2022⭐✉️
👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Si Polos [End][Revisi√]
FantasyFollow akun alya dulu... [Revisi√] [Part lengkap√] [Book transmigrasi 2] bagaimana bila gadis yang di kenal polos, manja, dan cengeng ternyata memiliki pemikiran yang licik? dan dia harus bertransmigrasi ke tubuh gadis pembangkang, suka membully, ju...