0.4 Rangga dan rasa sakitnya

577 178 48
                                    

Tak ada yang abadi
Didunia ini
Akan ada saatnya
Kita pergi dan yang di
Tinggalkan harus merelakan

-- Rangga

________________________

Kemoterapi sudah dilakukan 2 jam yang lalu,kini rangga masih terbaring di ranjang rawatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemoterapi sudah dilakukan 2 jam yang lalu,kini rangga masih terbaring di ranjang rawatnya. Rasanya tubuhnya sangat lemas, kabel-kabel yang dipasangkan di beberapa bagian tubuh nya,ia melihat mama tertidur sembari terduduk di sampingnya. Disana,hanya ada adrian dan mama yang menjaganya. Sesekali rangga membuka matanya dengan gerakan lemah,melirik adrian yang juga tampak kelelahan merawatnya.

"Ehh?" Rangga bersuara,adrian yang tengah bermain ponsel langsung menghampiri nya.

"Kenapa, bang? Mual?" tanya adrian,rangga pun mengangguk memang ia merasa mual dan akan muntah,tentu saja rasanya menganggu.

Adrian mengambil baskom untuk tempat rangga memuntahkan isi lambungnya,mama yang tengah tertidur pun terbangun dan terkejut melihat anaknya tengah muntah itu.

"Ya Tuhan!! Keluarkan nak,muntahkan aja" ujar mama sembari mengurut bagian leher rangga,ia sejujurnya tak tega melihat penderitaan anaknya yang semakin hari semakin memburuk itu. Rangga masih memuntahkan isi perutnya,selepas itu ia kembali tertidur. Tubuhnya semakin melemas,sungguh bukan candaan.

"Ini,minum dulu ya" titah mama, membantu rangga untuk sedikit terbangun untuk minum setelah itu tertidur kembali. Diusapnya rambut rangga,dia tak tega melihatnya.

"Yang sabar ya,sayang. Nanti rangga pasti sembuh,harus bertahan yaa!" kata mama,rangga hanya mengangguk lemas.

Jujur saja,tubuhnya lemas pasca kemoterapi tadi. Kemudian tersenyum ke arah mamanya,agar mamanya tak terlalu khawatir akan kesehatan nya.

"Rangga,gapapa kok mah" ucapnya,mama hanya tersenyum membalasnya. "Mah,boleh minta tolong ambilin handphone rangga ga?" pintanya.

"Nih" mama menyerahkan ponselnya,dia harus mengabari aurel sebab ia sudah yakin jika wanita itu akan menanyakan kabarnya sebab pesan yang sebelumnya tak ia balas.

[ Aurelliza 🤎]

Rel,lagi apa?|

|Lagi di kantin nih
| Kamu gimana? Udah enakkan blm?

Masih gini|
Maaf ya gak bisa anterin kamu pulang|

| Gapapa kali,ga
|Yg penting kamu istirahat aja
|Aku bisa kok pulang sendiri
|Kamu udah makan?

01| Surat dari Rangga ✓ [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang