10. Aurel dan kegelisahan

351 153 53
                                    

Happy reading 🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading 🖤

Sejak dua hari yang lalu Aurel belum bertemu dengan rangga,dia juga sibuk dengan skripsi farmasi nya. Mungkin rangga juga sibuk dengan tugas skripsi yang diberikan lumayan banyak akhir-akhir ini. Namun masalah lain menghampiri nya,ibunya malah ingin segera menikah kannya dengan darren. Anak dari teman mamanya,dan tanggal perjodohan itu malah dipercepat. Aurel sebal,ia tak ingin dipaksa soal pernikahan. Lagipula ia memiliki rangga,ia akan menikah dengannya setelah lulus kuliah. Masalah menikah? Aurel sama sekali belum merencanakan itu,yang ia pikirkan sekarang hanyalah kuliah.. kuliah... dan kuliah. Ia ingin lulus dengan gelar sarjana farmasi,tapi mamanya malah ingin menikahkannya dengan darren yang sifatnya bertolak belakang dengan rangga. Menurutnya..

Menurutnya darren tidak seperti yang mamanya kira,didepan mamanya darren menunjukkan sifat lembut,ramah,dan sopan. Tapi ketika bersama nya sifatnya jauh dari yg namanya kira. Dingin,sok berkelas. Dirinya tidak menyukai lelaki seperti itu,baginya rangga masih menduduki peringkat pertama dalam urutan lelaki terbaik versinya. Lelaki yang hidup apa adanya,jujur,baik dan sederhana.

Ketika sedang bersantai didepan rumahnya,darren datang dengan mobil Lamborghini Aventador LP nya. Mobil yang cukup mewah untuk dinaikinya, berjalan kokoh ke arahnya kemudian duduk di depannya.

"Mama kamu ada,rel?" Tanya darren.

"Gak tau" datar aurel,membuang muka.

"Masa gak tau? Kan itu mama kamu sendiri. Aku mau kasih kue buatan mama ke mama kamu,mau coba juga?" Tawar darren.

"Gak" ketusnya.

"Yaudah aku masuk dulu yaa" ujarnya sok baik,lalu berjalan masuk menemui mamanya aurel.

"Sok ganteng,sok baik. Gue benci orang kek gitu" gumamnya dengan wajah kesal,sungguh menjijikkan baginya.

Tak lama darren keluar dari rumah,lalu duduk kembali disana. Membuat mood aurel semakin buruk,tapi mamanya mengawasi dari sana. Aurel terpaksa berpura-pura akrab dengan darren.

"Kamu udah makan? Kalo belum aku mau ajak kamu ke restoran buat makan,gimana?" Tanya darren.

"Gue udah makan,kok. Gak perlu kesana" jawab aurel penuh keterpaksaan karena mamanya mengawasinya.

"Yaudah,kalo laper bilang aja ya. Nanti aku pesenin makanan" katanya,aurel mengangguk sebagai jawaban dari ucapan darren.

"Oh ya nih,aku beliin dessert dari Starbucks buat kamu. Menu baru lho,rekomended dari cafenya. Cobain deh" ujar darren, mengeluarkan isinya.

Sejujurnya aurel tak ingin,tapi mamanya masih berdiri disana. Jadi ia menurutinya,lalu menyuapkan sesendok cake itu untuk ia makan.

"Enak?"

01| Surat dari Rangga ✓ [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang