_Pilihan Hati*2_
Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I'm afraid to fall
But watching you stand alone
All of my doubt, suddenly goes away somehow~ Christina Perri_ A Thousand Years ~
****
Rena mengacak rambutnya prustasi, Deon, pria yang memenuhi seluruh pikirannya sekarang benar-benar sudah meracuni hidupnya, terlebih saat Deon menyelamatkannya beberapa hari yang lalu dari Preman-Preman di dalam gang. " kau tak apa ? " tanya Deon lembut, masih terasa semilir nafas Mintnya yang membekas hingga sekarang, bahkan Rena dapat merasakannya dengan sangat jelas. menyegarkan.
"Arghh !!!!! " Rena menjerit pelan, meredam suaranya agar tak terdengar keluarganya, " kak Deon, aku suka kamu ??? " gumam Rena seolah Deon duduk di hadapannya. aish...
Tok. . .
Tok. . .
" Masuk " Rena tersenyum saat Ibunya masuk dengan sebuah nampan berisi susu hangat kegemarannya.
" Besok jangan telat ya, "
Rena mengangguk, " Iya Ma, tenang aja. " wanita yang di panggil Mama itu tersenyum, mengusap lembut kepala Rena.
" Awas ya, jangan sampe telat loh, entar abang kamu bakalan Ngambek. tau deh kamu kalo dia ngambek gimana ? " Raiko sang Ibu terkekeh geli mengingat kelakuan anak-anaknya, terlebih Reno sang kakak, Anaknya itu boleh saja berpenampilan sangar, bertindik dan bertato, tapi jika mengenai adik-adiknya maka dia akan mengalahkan Protektif sang Ayah.
" siip " Rena mengacungkan Jempolnya.
" oh iya, yang anter kamu tadi siapa sih ? " Raiko bertanya penasaran, pasalnya beberapa hari ini Putrinya itu rutin sekali di antar dan di jemput oleh seorang pemuda. lumayan Ganteng sih.
" ihhh Mama apaan sih, itu cuma kakak kelas kok ma " Rena berkata jujur, dia sih pengennya lebih, di tembak kek, tapi apa mau di kata, Kak Deon masih belum mau nembak dia, tapi bisa pergi bareng dan pulang bareng udah cukup kok. Dan ini semua berkat kejadian di dalam Gang waktu itu. Rena tersenyum tanpa sadar . ' kamu ceroboh banget, udah pulang bareng gue aja ' perkataan Deon saat itu rasanya merdu sekali, seolah dia sangat peduli. Pria itu mendial handphonenya, mereka berdiri beberapa menit dan sebuah motor sport berlogo DUCATI berdecit di dekat mereka, Kak Bara, sang Ketua Team basket kebanggaan Tunas Bangsa. owow, dua cowok paling populer ada di sini, Rena dan Nana saling bertukar pandang seolah berkata Oh My God !!!! Deon mengiring Rena menaiki motor dan Nana bersama kak Bara, dan begitulah awal mula kedekatan mereka. dan entah kenapa Kak Deon masih menjemput dan mengantarnya, tapi Rena tak mau ambil pusing, cukup nikmati saja.
" Pacar kamu kali " Raiko menggoda, terkekeh saat mendapati wajah memerah Putrinya,
" ihh Mama, udah Ah, Rena mau tidur " Rena segera menarik selimutnya, menutup seluruh tubuhnya.
" Good Night " Raiko mengecup kepala Rena, membuat wanita di balik selimut itu tersenyum senang.
" Good Night Ma "
*****
" Kak kita mau kemana ? " Rena bertanya saat Deon melaju ke arah berbeda dari sekolah mereka.
" ada deh, " Deon berkata, tersenyum di balik Helmnya.
Mereka melaju entah memakan waktu berapa lama, akhirnya motor Deon berhenti di sebuah Pantai, hamparan pasir Putih menyambut, membuat Rena tersenyum teramat bahagia. " pantai ?? " gumam Rena senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
pilihan hati [ Destiny ]
Teen FictionSaat cinta kau permainkan. Berharap lah permainan itu tak akan melukaimu. Ketika Hati tak menemukan jalannya, menyisakan kenanangan indah yang tak mampu di gapai. Ini adalah kisah mereka. Penuh ketidaksempurnaan. Banyak celah yang bahkan dapat ha...