pilihan hati [ Destiny ]

Part 21

Akhirnya,,, pernikahan yang sudah lama dipersiapkan, di gelar.
Di sebuah ballroom hotel mewah.
Rena masih tak percaya bahwa sebentar lagi dia akan menjadi istri dari pria resek yang dulu sangat dia benci. Pria pengatur yang sok nge-bossy.

" Ren, udah siap ? " Raiko memanggil lembut putrinya.

Mereka berjalan menuju tempat pernikahan, di sana Reno sudah siap menggenggam tangan Rena. Berjalan melewati panggung. Dan menyerahkan tangan mungil itu kepada pria yang akan menjadi suami adiknya kelak. Menjaga adiknya hingga maut memisahkan.
" Jaga adik gue. Kalo loe udah bosen sama dia. Gak mau. Kasi tau gue. Biar gue bawa dia pulang. Jangan loe berani mukul adek gue. Awas loe. " Rano berkata dingin. Namun hanya membuat Jaya terkekeh. Pria itu sudah terbiasa dengan sikap galak Reno. Yang kayak preman di pasar-pasar.

Jaya dan Rena pun berjalan menuju altar.

Pesta berjalan lancar, begitu mewah membuat para tamu undangan kagum.

Rena menatap kaget melihat seorang tamu undangan yang sangat dia kenal dan sebenarnya tidak ingin dia lihat. " Hay. " Sapa Deon membuat Rena kaku.

Jaya tampak tak senang. Perasaan,  dia gak ada ngundang ni bocah parasit. Kok nongol aja kayak jelangkung.

Dengan ramah Deon mengulurkan tangannya. Mengajak Rena berdansa. Tanpa memperdulikan tatapan membunuh Jaya. Jaya menyanggah cepat.  " Maaf Rena sibuk " jaya berusaha sabar. Tidak ingin hari bahagianya hancur karena bocah gak waras ini.

" Please Ren. Aku pengen bicara masalah kemarin. " Seketika tubuh Rena menegang. Jika Deon berkata yang tidak-tidak soal masalah kemarin. Ini akan sangat buruk. Dengan terpaksa akhirnya Rena menerima uluran tangan Deon . Mereka berdansa bersama.

Jaya merasa jengah. akhirnya Dia pergi menyapa tamu lain. Dia hanya berfikir positif. Toh Rena sekarang adalah istrinya. Apa yang dia khawatirkan.

                  Heart beats fast
Colours and promises
How to be brave?

Rena menegang. Ini adalah lagu kenangan mereka terdahulu. Deon tersenyum. Terus membawa Rena meliuk mengikuti alunan musik nan lembut. " Kamu tau. Aku akan selalu mencintaimu sampai kapanpun. " Bisik Deon .

How can I love when I'm afraid to fall?
But watching you stand alone

" Yon, kamu tahu. Itu masa lalu ? " Rena berusaha menjelaskan. Pria itu tampak memejamkan mata. Meresapi musik yang amat dia sukai.

All of my doubt
Suddenly goes away somehow

Rena merunduk. Dia merasa dadanya bergemuruh. Dia sangat sedih melihat keadaan Deon sekarang. Pria itu sangat mandiri. Pemberani. Dan selalu mampu membuat Rena kagum. Tapi sekarang,, pria itu tampak begitu lemah. Rena merasa bersalah. Sangat bersalah.

One step closer

" Kamu masih suka lagu ini ? " Deon bertanya, dan Rena menggeleng.

" Semenjak kejadian itu, aku benci lagu ini " Rena berkata jujur. Ya, dia sangat membenci lagu ini. Karena setiap dia mendengarnya dia akan mengingatkan Deon dan semua kenangan mereka. Membuat Rena selalu gagal move on.

I died every day waiting for you
Darling, don't be afraid
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more

Semua orang sibuk menari mengikuti irama musik indah itu. Dengan lampu redup yang menambah kesan Romantis. Rena meremas bahu Deon kuat. Suaranya tercekat di kala Deon menciumnya paksa. Dengan rasa sakit yang menyertai. Rena tak mampu meronta. Tubuhnya mati rasa. Semua tenaganya hilang membuai entah kemana.

" De-- Deo--n. Sa-- kit-. " Rena hanya mampu berkata tertatih. Perutnya terasa di robek tanpa ampun. Dia memeluk Deon erat. Memohon untuk di ampuni.

" Aku rela mati setiap hari untuk mu. Asal kita bisa bersama. " Bisik Deon menekan punggung Rena kuat. Memeluk Rena dengan belati yang menancap di perut ramping wanita yang paling dia cintai.

" Kita akan bertemu di kehidupan selanjutnya. " Bisik Deon lagi sambil mengecup kening Rena. Tanpa basa basi Deon meminum sebuah pil kecil yang dia kantongi. Mengigit pil itu kemudian mencium Rena. Berbagai cairan yang ada di dalam obat itu. Rena tak mengerti. Dia tak bisa menolak. Cairan itu masuk mengaliri tenggorokannya.

Dari kejauhan Jaya melihat keintiman istrinya dan pria lain. Dia merasa sangat geram. Dengan langkah cepat dia segera menghampiri. Dia akan menghajar Deon hingga pria itu jera.

Namun. . .

Jaya melihat ada yang tidak beres. Jantungnya berdegup teramat kencang.

Semuanya terjadi begitu cepat. Ketika tubuh mungil yang sangat dia cintai itu roboh ke lantai dengan lumuran darah. Gaun putih bersih itu sekarang menjadi pekat oleh darah.

"A Thousand Years"

Christina Perri

****

Ok. See u next part. Beberapa part lagi bakalan kelar ni cerita.  Pengen cepet-cepet nyelesain. Terus buat cerita baru deh. 😂😂