Tuhan, , kenapa ada rasa di mana aku merasa amat tidak berdaya. Ketika suara ini ingin ku sampaikan. Pada mereka. Pada orang-orang yang aku kenal. Ingin berbagi sedikit saja nyeri di hati. Namun mulut terkatub, bersulam dengan senyuman. Aku tak ingin terlihat lemah. Aku tak ingin di kasihani, di tatap bak pengemis. Atau malah membuat orang yang aku sayang menjadi sedih. Biarlah luka ini ku simpan dalam hati. Kujadikan memori. Andai waktu ku miliki. Hanya satu waktu yang ingin ku ubah. Sebuah pilihan bodoh yang ku ambil karena ke-egoisan, terlalu berpikir sempit. Dan emosional.
Aku tak berfikir jernih saat itu. Dan sekarang. Aku sangat menyesal dengan pilihan ku. Andai aku bisa kembali. Aku ingin memperbaiki waktu itu. Menyapa diriku dan membuat pilihan yang berbeda. Persetan dengan waktu sekarang. Aku hanya ingin bahagia. Bukan menderita sendiri dengan dingin menyertai.
Aku benci diriku. Si bodoh yang mengambil pilihan bodoh. Ingin rasa ku ambil belati dan ku tancapkan tepat di jantung sialan ini. Agar berhenti berdetak. Mati sekalian.
Deon Bernandiaz. Pria bersurai hitam itu menatap malam penuh iba. Mengasihani diri sendiri. Botol alkohol bertebaran seperti kapal pecah.
Krekkkk.....
" Oh my God dragon.!!!! ( Astaga naga ) " Ricky. Alias kepercayaan Deon yang bahasa halusnya babu itu tercengang. Ini kamar atau kapal karam. Atau kapal Titanic.
" Kok loe gak mati sih? Gila!!! Berapa banyak alkohol yang loe minum ?? " Pria jangkung berkacamata itu menggeleng. Cowok kalo udah galau. Gini amat yah. Cinta itu memang sakit. Makanya jangan jatuh cinta kalo gak siap nahan sakit. Owalah. Dia sok bijak.
" Diem loe!!! Atau gue bakar semua poster lolicon loe!!! " Deon mengancam garang. Kayak rentenir nagih utang.
" Wadaw!! Kok loe bawa-bawa poster gue. Kira-kira loe cuy. Itu harta gue. Loe buang sama aja loe bunuh gue dengan sadis. " Ricky bergidik ngeri. Masa iya idolnya mau di buang. Kan gak boleh. Entar gak bisa bobo.
" Loe kenapa sih on, cewek tuh banyak. Kenapa sih loe sampe ngemis-ngemis ama Rena. Cewek begituan doang. Banyak kali cewek lain yang lebih cantik. " Ricky bersuara. Dia kasihan aja. Populasi cewek kan lebih banyak dari cowok. Kok Deon kayak gitu banget. Kayak cewek cuma satu doang.
" Loe gak akan mengerti sampai loe ngerasain cinta yang sebenarnya. Dia gak akan hilang meski sakit yang di tuai. " Deon meneguk alkohol lagi. Agar menghilangkan semua rasa sakit di hati.
" Udah lah on. Gak usah lemah jadi cowok. " Ricky mengambil rokok dan menghisapnya. Kepalanya agak pusing habis dugem. Pengen bobo tapi si anak manja lagi nangis kek gini. Jadi susah. Hadehhh
" Loe pikir gue oon huh!!!! " Deon marah. Meski mabuk dia bisa denger si Ricky manggil dia oon. Bego emang tuh orang. Mau mati. Bosen sama hidup.
" Peace " Ricky menggacungkan dua jari tanda damai. Entar gaji di pending. Gak bisa foya-foya. Lah kan gak lucu
" Ya udah sih. Kalo loe emang cinta banget sama Rena. Ya udah. Rampas aja dari sepupu loe itu. " Ricky akhirnya bersuara. Masalah gini aja kok susah.
" Caranya. Gue udah coba tapi Rena gak mau ma'afin gue." Deon berkata sambil meneguk minumannya lagi
" Aelah. Gitu aja repot. Hamilin aja si Rena. Entar juga mau. Gampang kan" Ricky tersenyum. Dia pintar banget kalo udah masalah kayak gini.
Deon menggeleng. Rena benci sama dia. Mana mau Rena di hamilin. Kecuali di paksa. Deon berfikir sebentar. Di paksa. Kayaknya kata itu bisa di pakai deh. Iya. Di paksa aja. Cara halus gak bisa ya udah. Pake cara kotor aja. Inilah hidup. Di mana semua cara adalah keadilan. Mereka yang berusaha pasti akan membuahkan hasil. Jika deon berusaha Rena pasti terbuahi oleh hasilnya.
Bingo.
Deon dan Ricky saling pandang. Tersenyum licik kayak mafia di film-film.
****
Oke. G mna kelanjutan kisah ini. Tunggu di part selanjutnya.
😋😋😋
KAMU SEDANG MEMBACA
pilihan hati [ Destiny ]
Teen FictionSaat cinta kau permainkan. Berharap lah permainan itu tak akan melukaimu. Ketika Hati tak menemukan jalannya, menyisakan kenanangan indah yang tak mampu di gapai. Ini adalah kisah mereka. Penuh ketidaksempurnaan. Banyak celah yang bahkan dapat ha...