Part 18

100 2 0
                                    

Rena terbelalak. Mata bulatnya terbuka lebar. Rambut acak-acakan dengan mata panda. Dia mimpi aneh. Bulu kuduknya merinding kayak habis liat Suzana Beranak dalam kubur. Tapi yang jadi Suzananya dia. Kampret gak tuh mimpi. Rena mengusap perutnya. Mimpinya serem amat. Segera Rena menangkap botol mineral di nakas samping tempat tidur, meneguk, dan meresapi rasa dingin yang menyerang kerongkongan.

" Ahhhhh " Rena merasa nikmat sekali. Minum di saat haus adalah seperti menemukan air di Padang pasir. Rasa kantuk menyerang Rena. Dan tak membutuhkan waktu lama untuk kembali terlelap. Please jangan mimpi yang aneh-aneh lagi. Pinta Rena di dalam hati.

****

7 hari sebelum hari pernikahan...

Rena sedang sibuk-sibuknya. Mengurus persiapan pernikahan bersama Jaya. Hari ini mereka akan foto prewedding. Dengan tema taman. Yang sebenarnya Jaya gak suka. Dia maunya tema hitam. Di rumah kosong. Kayak Gothik gitu. Tapi akhirnya Jaya mengalah. Demi Rena. Soalnya Rena gak mau foto kalo gak tema taman. Kenapa sih cewek kalo nikah maunya banyak bunga. Kenapa gak kaktus kek. Bunga kol kek. Apa kek. Selalu sama aja. Taman lah. Pantai lah. Kenapa gak di kuburan. Kan biar beda. Only one kalo kata orang.

Semua sudah di persiapkan. Mas fotografer udah sedia di tempat. Foto pertama Rena dan Jaya menggenakan pakaian khas pernikahan. Gaun dan jas.

Foto kedua mereka menggenakan pakaian biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Foto kedua mereka menggenakan pakaian biasa. Pakaian santai.

Beberapa jam terlewat untuk sesi pemotretan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa jam terlewat untuk sesi pemotretan. Serasa kayak model K-Pop. Ala-ala Korea gitu.

" Bagus gak " mas Ujang , sang fotografer menunjukkan beberapa foto pada Rena dan Jaya. Mereka mengangguk puas. Ya iya lah. Udah bayar mahal. Masa iya fotonya jelek.

" Ok. Clear " mas Ujang tampak senang. Udah kelar kerjaan. Tinggal edit foto trus dapet duit. Bisa bawa ceweknya makan bakso deh. Sederhana banget kan.

Rena dan Jaya pergi mengunjungi Reno, pria satu itu minta di jemput soalnya udah 1 Minggu gak pulang. Nginep di rumah sakit. Banyak pasien katanya. Dan sekarang dia bisa pulang. Tak membutuhkan waktu lama mereka sampai di rumah sakit.

" Gak ikut " Jaya bertanya. Rena menggeleng pelan. Dia capek banget. Pengen pulang dan tidur aja. Jaya mengangguk mengerti. Dia turun buat jemput calon Abang ipar.

Setelah kepergian Jaya.

Rena terperanjat kaget saat seorang tidak di kenal menggetuk pintu mobilnya. Dengan ragu Rena menurunkan kaca jendela. " Iya, kenapa mas " Rena agak jaga jarak takut di culik. Dia kan cantik

Pria itu menggeluarkan setangkai mawar merah. " Buat mbak. " Ujar pria itu lalu pergi

Rena bingung. Ngapain tuh mas-mas ngasi Rena Bunga. Kenal juga kagak. Tapi ya sudahlah. Rena hanya meletakkan bunga itu di dashboard mobil.

Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I'm afraid to fall
But watching you stand alone
All of my doubt suddenly goes away somehow

Rena merenung. Alunan nyanyian itu. Rena menatap keluar mobil. Seorang pengamen bernyanyi sambil memainkan gitar kecilnya. Lagu ini. Seolah membawa Rena ke masa lalu. Saat masih berseragam putih abu-abu. Saat ketika hanya Deon'lah matahari dan pusat gravitasi yang melingkupi seorang Rena. Saat di mana lagu ini adalah kenangan manis mereka berdua. Menjadi lagu yang bersejarah. Pertemuan pertama. Sebuah dansa di bawah malam berbintang. Di mana Deon memberikan hadiah kalung berbandul hati dengan foto mereka berdua. Di mana Deon berbisik akan menjadikan Rena wanita satu-satunya dalam hidupnya.

One step closer

[Chorus:]
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more

Rena merasa sangat Dejavu, rasanya perasaan itu masih terasa hangat di dalam sana. Mimpi yang dia harapkan akan menjadi kenyataan. Di mana mereka akan menikah lalu di iringi lagu ini. Sesuai dengan lirik yang tergores. Bahkan ribuan tahun. Rena akan mencintai Deon meski harus menunggu ribuan tahun. Sebuah sajak cinta yang teruji kebodohannya. Bahkan hidup manusia saja tidak selama itu. Bagaimana bisa mencintai hingga seribu tahun. Tapi yah namanya juga cuma kata-kata.

Pengamen itu berjalan mendekat. Menuju Rena semakin dekat. Dia terus bernyanyi .

Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
What's standing in front of me
Every breath
Every hour has come to this

Tanpa sadar Rena tersenyum tipis. Mengingat saat itu. Di mana Deon amat bahagia ketika Rena membuatkan sebuah cake kesukaan Deon. Mereka memakannya sembari membaca sebuah novel sambil mendengarkan lagu ini. Sebuah novel fantasi yang menurut Rena sangat bagus. Di mana kisah seorang vampire yang mencintai seorang pemain biola. Dan wanita itu buta. Yang di mana sang vampire menjadi pengagum rahasia lalu takdir akhirnya menyatukan mereka dalam sebuah kecelakaan kecil yang membuat sang vampire terpaksa melompat untuk menyelamatkan wanita itu. ( The Accursed Devil )

Rena menatap pengamen itu. Lagunya sudah selesai di nyanyikan. Dan pengamen itu memberikan Rena setangkai bunga mawar. Lalu berkata.

"  Ketika bulan hanya mampu ku pandang. Dan matahari hanya mampu ku rasa.
    Ketika engkau begitu dekat namun tak mampu ku gapai.
    Bagai embun yang tak bisa ku dekap. Engkau menyiksa ku dengan sejuta sayatan.
    Namun begitu, Hati ini tetap kau curi. "

Lalu pengamen itu pergi.

Rena semakin bingung. Ini apaan sih. Lagi syuting drama Korea yah. Kok Rena gak liat kamera sih.

Jaya juga lama banget di dalam. Nanti makin banyak kejadian aneh. Rena menarik nafas. Tenang Ren.

Rena sedikit sesak. Dia memutuskan keluar dari mobil. Indonesia panas yah. Mana banyak kejadian aneh lagi. Makin buat Rena shock.

Cit.....

Rena tidak tahu apa yang terjadi. Sebuah suara memekik di telinganya. Sebuah mobil berhenti Hanya beberapa centi dari tubuhnya, lalu tiba-tiba Sesuatu menutup saluran pernapasan dan semua menghitam. Rena merasa begitu ringan. Dan semuanya hilang.

*****

Tadaaa.... Rena kenapa tuh. Ok. Sampai ketemu di part selanjutnya. Semoga cerita ini menghibur. Pengen cepet-cepet tamatin biar bisa lanjut cerita lain. 😂😂😂

pilihan hati [ Destiny ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang